Tingkat Kasus Terus Naik, Masyarakat Perlu Waspada
Tingkat kasus positif tertinggi masih terjadi di Provinsi DKI Jakarta dengan positivity rate lebih dari 20 persen. Selanjutnya, positivity rate di Kalimantan Tengah 19,5 persen dan Provinsi Banten 16,92 persen.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tingkat kasus positif atau positivity rate Covid-19 di Indonesia terus naik dan mencapai angka 10,71 persen pada Kamis (4/8/2022). Angka positivity rate tersebut berada di atas ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebesar 5 persen. Tingkat kasus positif ini tercatat meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding satu bulan lalu.
”Dan positivity rate sebulan terakhir adalah 10,43 persen. Perlu diingat, standar WHO, positivity rate sebaiknya tidak lebih dari 5 (persen),” ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, dalam keterangan pers di Kantor Presiden yang juga ditayangkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (5/8/2022).
Tingkat kasus positif tertinggi masih terjadi di Provinsi DKI Jakarta dengan positivity rate lebih dari 20 persen. Selanjutnya, positivity rate di Kalimantan Tengah sebesar 19,5 persen dan Provinsi Banten sebesar 16,92 persen. ”Dengan adanya peningkatan positivity rate, berarti terjadi peningkatan risiko terinfeksi ketika kita beraktivitas dalam lingkungan karena sirkulasi virus tinggi membuat risiko penularan tinggi kembali,” tambah Reisa.
Kenaikan kasus Covid-19 masih terus terjadi selama beberapa pekan terakhir. Pada 4 Agustus, terdapat penambahan 6.527 kasus baru.
Menurut Reisa, subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah mendominasi temuan kasus Covid-19 di Indonesia. Seiring mutasi virus yang cepat, subvarian baru B.2.75 juga telah ditemukan di Indonesia sejak 18 Juli 2022. Kemunculan subvarian baru ini perlu diwaspadai karena kenaikan gelombang kasus Covid-19 selalu terjadi seiring kemunculan varian baru yang kemudian mendominasi.
Kenaikan jumlah kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi 2-4 minggu setelah teridentifikasinya varian baru yang muncul. ”Mutasi yang terjadi pada virus merupakan hal alami yang terjadi. Sifat dari virus yang menggunakan tubuh manusia sebagai inang untuk memperbanyak dirinya kerap menghasilkan kesalahan dalam pengopian kode genetik sehingga sering kali muncul varian atau subvarian baru,” ujar Reisa.
Kenaikan kasus Covid-19 masih terus terjadi selama beberapa pekan terakhir. Pada 4 Agustus, terdapat penambahan 6.527 kasus baru. Sebanyak 6.624 pasien telah dinyatakan sembuh dan sebanyak 14 orang meninggal. ”Sebelumnya Menkes (Menteri Kesehatan) telah memprediksi lonjakan kasus dapat mencapai 20.000 per hari, alhamdulillah, puji syukur hingga saat ini jumlah kasus tidak demikian,” ujar Reisa.
Angka keterisian tempat tidur rumah sakit sebesar 5,90 persen per 4 Agustus. ”Meski angka ini masih terbilang cukup rendah, tetapi kenaikan sudah terjadi sejak dua bulan lalu dan hingga kini, apabila melihat kurva BOR (tingkat keterisian tempat tidur) nasional, belum ada tanda penurunan. Begitu pula dengan tren kasus konfirmasi dan kasus aktif nasional,” kata Reisa.
Per 4 agustus, jumlah kasus aktif meningkat 16,95 persen dalam sepekan. Tren kematian absolut meningkat 33,77 persen dibanding sepekan sebelumnya. Hal ini berdampak pada tren case fatality rate menjadi 2,53 persen. Dengan jumlah testing dan tracing yang saat ini masuk ke kategori sedang dan belum dinilai memadai, Indonesia kembali masuk ke asesmen pandemi Covid-19 level 2.
Proteksi optimal
Sejak 2 Agustus, pemerintah telah memperpanjang lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 di semua daerah di Indonesia. Beberapa aturan dalam PPKM level 1, di antaranya adalah pelaksanaan pembelajaran melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan atau pembelajaran jarak jauh. Pada sektor non-esensial, diberlakukan bekerja dari kantor (WFO) bagi pegawai yang telah divaksinasi.
Kapasitas pengunjung di supermarket, pasar tradisional, dan swalayan adalah 100 persen dan wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Aktivitas di tempat publik atau fasilitas umum seperti perkantoran, pabrik, tempat wisata, taman umum, lokasi seni budaya, restoran, termasuk area transportasi umum dan bioskop wajib berstatus hijau di aplikasi Peduli Lindungi.
”Yang artinya, di atas usia 18 tahun sudah booster (vaksin penguat) kecuali apabila dalam kondisi kesehatan khusus dengan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah,” tambah Reisa.
Vaksin ketiga atau vaksin penguat bagi masyarakat umum juga menjadi penting karena telah terjadi penurunan antibodi pada enam bulan setelah dua kali suntikan vaksin Covid-19. ”Sehingga perlu adanya suntikan ke tiga agar jumlah antibodi atau daya tahan tubuh bisa naik lagi dan dapat memberikan proteksi yang optimal kembali,” ucap Reisa.
Saat ini vaksinasi dosis keempat juga telah diberikan kepada tenaga kesehatan Indonesia. Hingga 4 Agustus 2022, sebanyak 429 juta dosis vaksin telah disuntikkan. Sebanyak 72,42 persen dari populasi sasaran telah memperoleh suntikan dua dosis dan sebanyak 27 persen mendapat dosis penguat. WHO menargetkan 50 persen dari target populasi harus telah disuntik vaksin penguat.
Reisa juga menyebut bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Comirnaty sebagai vaksin dosis penguat pada anak usia 16-18 tahun. Saat ini, masih belum ada izin terkait suntikan vaksin ke tiga untuk anak di bawah 16 tahun.
Saat ini vaksinasi dosis keempat juga telah diberikan kepada tenaga kesehatan Indonesia. Hingga 4 Agustus 2022, sebanyak 429 juta dosis vaksin telah disuntikkan.
Sembari menunggu izin vaksinasi Covid-19 bagi anak usia di bawah 16 tahun, orangtua diminta memperhatikan kelengkapan status imunisasi dan mengejar ketertinggalan apabila anak-anak belum melengkapi imunisasi rutin. Pemerintah memberikan imunisasi gratis bagi perlindungan terhadap berbagai penyakit, seperti polio, difteri, tetanus, hepatitis B, dan pneumonia.
”Pandemi telah menyebabkan gangguan signifikan pada pelayanan kesehatan primer dimana satu dari 10 anak tidak dapat mengakses imunisasi yang mereka butuhkan. Penurunan cakupan imunisasi ini merupakan penurunan terbesar dalam waktu sekitar 30 tahun di dunia,” kata Reisa.
Ketika memberikan sambutan di ajang Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jumat (5/8/2022), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa situasi pandemi Covid-19 telah terkendali. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk hati-hati.
”Kalau kita lihat negara-negara di dunia ini, kita lihat bagaimana pandemi ini sekarang naik dan saya minta teman-teman purnawirawan kita semua hati-hati dengan ini. Saya ulangi hati-hati dengan pandemi ini karena tidak ada yang sakti menghadapi pandemi ini,” ujar Luhut.
Baru saja pulang dari kunjungan kerja ke Rusia, Luhut menyebut bahwa tingkat penularan Covid-19 di Rusia masih lebih tinggi dibandingkan di Indonesia. ”Padahal, keadaan kota Moskwa itu sangat bersih. Indonesia di Asia ini masih yang terbaik. Di dunia, salah satu negara yang terbaik penanganan Covid-19. Nah ini sebenarnya banyak kerja keras dari TNI dan Polri,” tambahnya.