UGM Diminta Tingkatkan Partisipasi untuk Pembangunan Daerah
Universitas Gadjah Mada diminta semakin berpartisipasi dalam pembangunan daerah lewat program-program yang dikerjasamakan dengan alumni. Perguruan tinggi itu seyogianya juga dapat menggelar lagi ujian mandiri di daerah.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Universitas Gadjah Mada diharapkan meningkatkan pembangunan daerah dengan mempererat silaturahim sesama alumninya. Perguruan tinggi itu juga diminta menggencarkan upaya untuk menarik lebih banyak generasi muda dari berbagai provinsi untuk kuliah di kampusnya.
Demikian bahasan yang mengemuka dalam Universitas Gadjah Mada (UGM) Menyapa Alumni di Sumatera Utara, di Medan, Sumut, Rabu (3/8/2022) malam. Wakil Ketua IV Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Sumut Dwi Purwanti meminta UGM semakin berpartisipasi dalam pembangunan daerah lewat program-program yang dikerjasamakan dengan alumni. Langkah itu bisa direalisasikan dengan kuliah kerja nyata (KKN).
”Harapannya, KKN tak hanya di satu lokasi. Semoga bisa ditambah. Sebab, banyak wilayah di Sumut, termasuk pemekarannya, membutuhkan intervensi UGM,” katanya. Demikian pula dengan alumni yang diharapkan berperan dalam pembangunan dan berkontribusi untuk mengembangkan UGM.
Selain itu, UGM seyogianya dapat menggelar lagi ujian mandiri UGM di Medan seperti sebelum pandemi. Sebagian lulusan SMA di Sumut dengan minat besar untuk kuliah di UGM terkendala jarak yang begitu jauh sehingga absen menghadiri ujian di Yogyakarta.
”Ada potensi besar anak-anak Sumut kuliah di UGM tapi jarak yang jauh menggugurkan semangatnya. Banyak yang lalu kuliah di Sumut. Tes masuk di Medan membuka peluang lebih besar bagi putra daerah sehingga energi dan spirit UGM dapat ditularkan di Sumut,” ujarnya.
Di Sumut terdapat sekitar 1.200 alumni UGM. Mereka terus berupaya menerapkan visi dan misi UGM untuk selalu rukun dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Rektor UGM Ova Emilia mengutarakan kebanggaannya untuk menyapa dan menjalin silaturahim dengan anggota Kagama di Indonesia, termasuk Sumut. Hubungan yang erat dengan alumni diharapkan juga menganyam jejaring untuk mengembangkan UGM.
”Kami bisa berkembang bersama-sama dengan alumni. Dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), alumni didorong berkiprah bersama. Mendidik dan meneliti untuk mengembangkan keilmuan, kemanfaatan, dan kemanusiaan bagi bangsa,” katanya.
Ova juga menanggapi permintaan mengadakan ujian mandiri dengan menyampaikan rencana UGM membuat sentra-sentra tes pada tahun 2023. Ujian itu akan digelar di beberapa tempat di luar Jawa, termasuk Medan lewat kerja sama dengan Kagama di daerah.
”Anak-anak di daerah akan mendapatkan peluang masuk UGM. Terima kasih atas usaha mulia dari Kagama. Mari kita realisasikan bersama,” ujarnya.
Ketua Umum Kagama Ganjar Pranowo yang terhubung secara daring berharap tradisi UGM menyapa alumninya di berbagai daerah terus dijalankan. Lewat kegiatan tersebut muncul berbagai ide untuk mengatasi persoalan-persoalan di daerah.
”Tak hanya kangen-kangenan, tapi juga kontribusinya. Kerja sama dilakukan, hasil riset di kampus dikeluarkan untuk mendorong pengembangan daerah, dan kalau bisa berkelanjutan sehingga masyarakat dapat manfaatnya,” tuturnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni Arie Sudjito serta Sekretaris Jenderal Kagama Ari Dwipayana. Sejumlah anggota Kagama Pengurus Daerah Sumut ikut menyampaikan usulnya.