Setiap 7 Agustus sejak tahun 2020, lebih dari 100 organisasi berkolaborasi dan merayakan Hari Hutan Indonesia. Publik pun diajak untuk memiliki kesadaran dan berkomitmen penuh dalam upaya pelestarian hutan Indonesia.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pada peringatan Hari Hutan Indonesia setiap tanggal 7 Agustus, publik diajak untuk terus memiliki kesadaran dan berkomitmen penuh dalam upaya pelestarian hutan Indonesia. Upaya ini dapat diwujudkan melalui program adopsi hutan dengan skema pohon asuh sebagai salah satu kegiatannya.
Manajer Program Hutan Itu Indonesia Christian Natalie menyampaikan, salah satu aksi yang diusulkan Hutan Itu Indonesia dalam peringatan Hari Hutan Indonesia ialah program adopsi hutan. Program ini bertujuan untuk menjalin koneksi antara publik dan hutan dengan cara mendonasikan sumber daya seperti pendanaan ataupun energi.
”Frasa adopsi hutan ini adalah upaya restorasi hutan berbasis partisipasi publik. Upaya ini diperlukan karena selama 20 tahun terakhir kita sudah kehilangan 6,32 juta hektar atau 7 persen dari total luas hutan Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Kamis (4/8/2022).
Kita harus mengembalikan kejayaan hutan sebagai sultan Indonesia. (Nadia Hadad)
Sejak tahun 2016-2021, Hutan Itu Indonesia mencatat lebih dari 3.400 pohon berhasil diadopsi di berbagai wilayah di Indonesia dengan luas hutan mencapai seluas 10.000 hektar. Sementara hingga 2026, program adopsi hutan ditargetkan dapat mencakup seluas 50.000 hektar dengan partisipasi sebanyak 1,3 juta pemuda.
Christian menyatakan, upaya menjaga hutan membutuhkan sumber daya termasuk pendanaan. Merujuk pembahasan saat rapat dengar pendapat di DPR, biaya menjaga hutan di Indonesia masih sangat minim yakni rata-rata 1 dollar AS per hektar.
Angka ini sangat rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura dengan rata-rata 5 dollar AS per hektar. Sementara negara lainnya, seperti Amerika Serikat, sudah menganggarkan biaya menjaga hutan rata-rata 40 dollar AS.
”Oleh karena itu, kita perlu menggalang dana atau sumber daya publik. Dengan begitu, individu dan komunitas diharapkan bisa melakukan kampanye seluas-luasnya agar publik menggaungkan komitmen di Hari Hutan Indonesia,” ucapnya.
Setiap 7 Agustus sejak tahun 2020, lebih dari 100 organisasi berkolaborasi dan merayakan Hari Hutan Indonesia. Peringatan ini diinisiasi melalui petisi change.org/jagahutan sejak tahun 2017 dan ditandatangani oleh hampir 1,5 juta pendukung.
Hutan Kita Sultan
Hari Hutan Indonesia tahun 2022 mengangkat tema ”Hutan Kita Sultan”. Melalui tema ini, Konsorsium Hari Hutan Indonesia ingin mengajak publik turut serta mengampanyekan bahwa hutan Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, budaya, potensi, nilai ekonomis, dan harapannya untuk masa depan lebih baik.
Menurut Christian, selama ini sudah banyak upaya yang dilakukan untuk menjaga dan melestarikan hutan, termasuk dari pemerintah. Salah satu upaya tersebut adalah pada 7 Agustus 2019, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut.
”Terlepas dari siapa pun pemerintahan atau presidennya, kami yakin ini adalah hasil kerja kita semua. Oleh karena itu, setiap 7 Agustus dipilih sebagai inisiasi rakyat atau atas nama masyarakat yang diwakili beberapa lembaga mencanangkan Hari Hutan Indonesia,” katanya.
Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan Nadia Hadad mengatakan, kelestarian hutan sangat penting untuk dijaga karena menjadi habitat 17 persen flora dan fauna di dunia termasuk di Indonesia. Hutan juga perlu terus dijaga karena berperan besar sebagai penyerap karbon yang membantu suhu tetap berada di bawah batas kenaikan 1,5 derajat celsius.
”Sayangnya, data menunjukkan luas tutupan hutan dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Jadi, pencegahan pembukaan hutan dan degradasi lahan gambut menjadi kunci untuk memenuhi target iklim Indonesia. Kita harus mengembalikan kejayaan hutan sebagai sultan Indonesia,” katanya.
Catatan redaksi: artikel ini telah mengalami perubahan.