Bersamaan datangnya tahun baru Hijriah, kiswah (kain penutup) Kabah di Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, juga diganti. Selain tanda pergantian waktu, momen itu juga menunjukkan saat ekspresi seni bertemu dengan iman.
Oleh
ILHAM KHOIRI
·4 menit baca
KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Para pekerja sedang merapikan kiswah atau kain penutup yang baru saja dipasang di Kabah di Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, pada 1 Muharam 1444 Hijriah, yang bertepatan dengan Sabtu (30/7/2022) pagi. Kiswah dibuat ratusan seniman dengan menggunakan bahan kain sutra, benang emas, dan perak.
Menjelang 1 Muharam 1444 Hijriah, bertepatan dengan Sabtu (30/7/2022), penampilan Kabah sangat berbeda. Sejak Jumat malam, ditopang tangga hidrolik, sejumlah pekerja naik ke atas bangunan kuno itu. Tiba di atas, mereka melepaskan kiswah yang terpasang selama setahun ini.
Saat bersamaan, para pekerja lain tiba dengan membawa kiswah baru. Mereka menaikkan kain anyar itu guna menyelimuti Kabah. Semua proses dikerjakan dengan hati-hati sehingga makan waktu semalaman.
Bahkan, hingga Sabtu pagi, sejumlah pekerja masih merapikan kiswah baru. Mereka memastikan seluruh kain berhias kaligrafi Arab itu terpasang dengan pas dan lurus.
Pemandangan langka itu disiarkan secara langsung di Youtube. Jemaah yang tawaf mengelilingi Kabah juga berkesempatan melihat secara langsung. Sebagian dari mereka mengabadikan momen itu dengan gawai. Askar atau petugas keamanan berjaga-jaga di beberapa sudut.
”Penggantian kiswah Kabah tahun ini dilakukan 1 Muharam, berbeda dengan biasanya pada 9 Zulhijah (saat jemaah haji wukuf),” kata Faris al-Mathrafi, Wakil Direktur Majma al-Malik Abdul Aziz li Kiswah al-Kabah al-Musyarrafah (lembaga yang menangani pembuatan kiswah Kabah) di Mekkah, Rabu (27/7/2022).
Rabu itu, Media Center Haji (MCH) bersama Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief dan Konsul Haji KJRI di Jeddah Nasrullah Jassam berkesempatan mengunjungi lembaga pembuatan kiswah itu.
Di tempat itu terpajang satu kiswah utuh buatan tahun 1411 Hijriah. Di beberapa ruang lain terpasang koleksi contoh-contoh potongan kiswah produksi tahun-tahun lampau.
Untuk memproduksi kiswah, setiap tahun lembaga itu mengeluarkan 25 juta riyal (kisaran Rp 100 miliar). Dana itu antara lain untuk membeli 760 kilogram sutra dari Italia, serta 120 kilogram emas dan 100 kilogram perak dari Jerman.
”Ini tradisi lama yang dilestarikan hingga kini sebagai bentuk penghormatan kepada Baitullah (rumah Tuhan),” kata Ahmad Musaid Asuhairi, Kepala Bagian Hubungan dan Komunikasi pada lembaga itu.
Beberapa petugas sedang merapikan kiswah atau kain penutup yang baru saja dipasang di Kabah di Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (30/7/2022) pagi. Di sebelah kiri, beberapa pekerja merapikan kiswah pada bagian di atas Hajar Aswad di pojokan Kabah.
KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Penggantian kiswah (kain penutup) Kabah di Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, pada 1 Muharam 1444 Hijriah, atau bertepatan dengan Sabtu (30/7/2022), menjadi tontonan jemaah yang sedang tawaf. Momen langka setahun sekali itu juga disiarkan langsung di layar televisi dan akun media sosial.
Proses pembuatan
Bagaimana proses pembuatan kiswah? Mulanya disiapkan kain sutra hitam sebagai dasar. Kaligraf lantas membuat pola ornamentasi dan khat Arab, yang kemudian dicetak di atas kain.
Sesuai pola itu, disulam benang emas dan perak. Ada 220 kaligraf yang bekerja selama setahun penuh untuk membuat satu kiswah untuk dipasang tahun berikutnya.
Seorang kaligraf senior, Syeikh Mukhtar Alam, menjelaskan, bagian kiswah yang paling rumit adalah penutup pintu Kabah. Bidang seluas 3,3 meter x 6,3 meter itu dipenuhi nukilan ayat Al Quran, hadis, dan ornamentasi dalam beragam ukuran dan bentuk.
Sebut saja, antara lain, ayat tentang anjuran untuk bersegera beribadah, surat Al-Ikhlas, Ayat Kursi, surat Al-Fatihah, dan Asmaul Husna (nama-nama Tuhan).
Semua itu dituliskan dengan khat klasik gaya tsulus yang berkembang sejak abad ke-3 Hijriah. Setiap anatomi huruf Arab dibentuk dengan standar tebal-tipis yang baku, tetapi lengkungan ujung-ujungnya dapat diolah secara luwes. ”Khat tsulus adalah salah satu tulisan yang paling indah dalam sejarah kaligrafi Arab. Khat ini memungkinkan kaligraf berkreasi sesuai ukuran bidang kiswah,” kata Mukhtar.
Seni kaligrafi Arab berkembang, terutama sejak penulisan (kodifikasi) Al Quran. Ada banyak gaya yang tumbuh di Jazirah Arab dan meluas seiring dakwah Islam. Beberapa di antaranya, khat naskhi, dewani, kufi, farisi, dan riq'i.
Setiap gaya memiliki karakter khas dan digunakan untuk menuliskan ayat-ayat Al Quran atau hadis. Di antara semua gaya itu, gaya tsulus memang diakui sebagai salah satu jenis yang paling banyak digunakan untuk menghias masjid.
Dari semua proses pembuatan kiswah, menyulam khat Arab memerlukan ketekunan lebih dan waktu paling lama. Para tamu di Majma li Kiswah al-Kabah dapat melihat contohnya. Ada sepotong kain sutra yang telah berhias pola bordiran mesin. Seorang kaligraf, Muthif Zahrani, lantas mengisi dan menyempurnakan bordiran itu dengan sulaman secara manual.
Dia membawa gulungan benang emas di tangan kanan. Tangan itu berada di atas kain hitam. Tangan kirinya berada di bawah kain, untuk menusuk sutra hitam itu dengan benang emas dari arah bawah. Tangan kanan menarik jarum dengan benang emas itu sehingga terikat kuat. Semua dikerjakan pelan agar sulaman sesuai dengan pola.
”Kami belajar seni kaligrafi Arab di madrasah. Sebelum memulai bekerja di sini, kami semua juga mengikuti pelatihan khusus,” kata Muthif.
Dengan disiplin kerja selama setahun, para kaligraf berusaha mempersembahkan karya seni kaligrafi Arab yang indah sebagai penutup Kabah. Kain itu dipasang setahun penuh dan baru diganti pada tahun baru berikutnya. Memandangi karya seni ini, teringat satu hadis yang menyebutkan, Inna Allah jamilun yuhibbu al-jamal (sesungguhnya Tuhan itu indah dan mencintai keindahan).
KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Seorang seniman sedang menyulam kaligrafi Arab dengan benang emas di atas kain penutup (kiswah) berwarna hitam di Majma al-Malik Abdul Aziz li Kiswah al-Kabah di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (27/7/2022). Kiswah ini nanti dipasang untuk menutupi Kabah di Masjidil Haram.
KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief sedang menjajal menyulam kaligrafi Arab dengan benang emas di atas kain penutup (kiswah) berwarna hitam di Majma al-Malik Abdul Aziz li Kiswah al-Kabah di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (27/7/2022).