Dari Main Sulap hingga Pesan Presiden Jokowi agar Rajin Berdoa
Puncak Hari Anak Nasional 2022 diwarnai aksi Presiden Jokowi yang bermain sulap dengan anak-anak. Anak-anak pun bergembira bersama Presiden.
Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
·5 menit baca
Puncak Hari Anak Nasional 2022 yang berlangsung di Taman Teijsmann, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/7/2022), berlangsung meriah. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang berlangsung secara daring, Hari Anak Nasional tahun ini dihadiri langsung Presiden Joko Widodo. Bukan hanya menyapa, Presiden juga bermain sulap bersama anak-anak yang hadir.
Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian putih hitam pagi itu datang dari arah Istana Kepresidenan Bogor bersepeda. Disambut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Presiden memasuki tempat acara Puncak Hari Anak Nasional 2022.
Beberapa anak yang tengah berada di sejumlah stan permainan pun menyapa dan menyalami Presiden Jokowi. Sesaat kemudian, Jokowi menuju tenda tempat acara berlangsung. Ratusan anak yang berada di tenda langsung menyapa Sang Presiden.
Setelah menyapa anak-anak, Presiden Jokowi naik ke panggung memanggil beberapa anak untuk menemaninya di panggung. Sesaat kemudian, Presiden memanggil salah satu anak ke depan panggung lalu bertanya, ”Mau enggak Presiden main sulap?” dan dijawab mau oleh anak yang bernama Rizal itu.
Presiden kemudian menunjukkan sebuah wadah kecil berwarna hitam berbentuk pot (plastik) mini serta sebuah tongkat kecil. Sebelum memulai sulap, Presiden menunjukkan kepada anak-anak bahwa wadah itu kosong. Sang anak diminta memegang tongkat dan berteriak ”simsalabim, keluar bunga”.
Beberapa kali hal itu dilakukan, tetapi bunga tidak keluar. Sorak tawa pun terdengar melihat gaya Presiden bermain sulap. ”Masih enggak mau. Ayo teriak keras bareng-bareng,” ujar Jokowi seraya mengajak semua undangan yang hadir ikut berteriak simsabim keluar bunga. Selanjutnya Rizal menyentuh pot dengan tongkat, lalu dari pot mini keluar bunga warna warni.
Setelah aksi sulap mengeluarkan bunga, Presiden Jokowi mengajak kembali anak-anak main sulap dengan buku tulis kosong. Presiden mengajak anak-anak meneriakkan simsalabim sambil seorang anak membuka buku tulis tersebut dan terlihat lembar buku tulis yang kosong telah berisi gambar hitam putih. Jokowi kembali berteriak simsalabim, lalu buku dibuka, dan kali ini yang terlihat gambar warna warni.
Suasana makin riang, Presiden pun melanjutkan aksi sulap dengan kain merah yang dimasukkan di lengan kanan. Seorang anak kembali diajak main sulap. Kain merah yang tadinya kosong setelah teriak simsalabim, tangan sang anak sudah memegang sebuah biskuit.
Tepuk tangan gembira pun mewarnai permainan sulap Presiden. Anak yang bermain sulap dengan Presiden mendapat hadiah sepeda. ”Saya mengucapkan selamat Hari Anak Nasional. Jangan lupa belajar terus, ya. Belajar. Jangan lupa berdoa, sembahyang, shalat dan jaga kesehatan. Jangan lupa pakai masker di mana pun karena Covid-19 masih ada,” kata Presiden Jokowi.
Seusai bergembira dengan anak-anak, sebelum meninggalkan tempat acara Hari Anak Nasional 2022, Presiden Jokowi mendekati awak media dan menjawab beberapa pertanyaan, termasuk soal kasus-kasus anak.
Jokowi mengungkapkan kembali selamat HAN, serta mengaku senang melihat anak-anak ceria pagi itu. Bukan hanya cerita, tapi anak-anak tampil berkreasi. ”Itulah dunia anak-anak, jangan terlalu memaksa anak-anak sesuai keinginan dewasa. Dunia mereka dunia anak-anak,” kata Jokowi menegaskan.
Saat ditanya soal kasus perundungan anak di Tasikmalaya, Presiden menyatakan belasungkawa yang mendalam atas kejadian tersebut serta menegaskan, kasus tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak, mulai dari orangtua, pendidik, sekolah, hingga masyarakat, agar perundungan tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Itulah dunia anak-anak, jangan terlalu memaksa anak-anak sesuai keinginan dewasa. Dunia mereka dunia anak-anak.
Situasi tersebut, kata Jokowi, harus dijaga bersama agar anak-anak memiliki dunia bermain, ceria, dan jangan sampai terjadi lagi perundungan.
Menjawab pertanyaan Kompas soal lambatnya penanganan kasus kekerasan seksual seperti yang terjadi di pondok pesantren Jombang dan Sekolah Selamat Pagi Indonesia Malang, Jokowi menegaskan semua harus diproses tanpa kecuali, sesuai aturan yang ada. ”Semua diproses. Siapa pun,” kata Jokowi tegas.
Menurut Presiden, tidak ada yang namanya kekerasan verbal, kekerasan seksual, dan sebagainya. Sebab, berdasarkan aturan, perbuatan tersebut tidak diperbolehkan dan ada pidananya.
Oleh karena itu, Presiden menegaskan penegakan hukum yang keras dan tegas terhadap kasus-kasus kekerasan, seperti di Jombang dan Malang, menjadi tanggung jawab semua untuk memagari anak-anak agar tidak terjadi kasus tersebut. ”Tapi memang bukan sesuatu yang gampang. Asalkan kita bersama-sama, masyarakat, guru, pendidik, orangtua, semuanya bekerja, saya kira akan sangat menarik,” ujar Jokowi.
Bersama perjuangkan hak anak
Menteri PPPA Bintang Darmawati berharap Hari Anak Nasional bukanlah sekadar perayaan untuk bersenang-senang. Peringatan Hari Anak Nasional menjadi pengingat bahwa semua pihak masih perlu bersama-sama memperjuangkan hak-hak dan perlindungan anak Indonesia agar bangsa Indonesia tumbuh menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.
”Anak-anak Indonesia, siapa pun dia, harus tumbuh sehat, harus sekolah setinggi-tingginya, memiliki identitas, dibesarkan dengan penuh kasih sayang; harus dilindungi dari kekerasan, eksploitasi, dan berbagai perlakuan salah lainnya; serta harus aktif berpartisipasi dan bersuara,” tutur Bintang.
Menteri PPPA menegaskan, suara anak-anak juga harus didengarkan orang dewasa. Sebab, itulah tugas dan tanggung jawab bersama sebagai orang dewasa. ”Agar dapat mencapai itu semua, kita harus menyatukan kekuatan, termasuk kalian, anak-anak Indonesia. Kita semua harus bergerak bersama,” ujar Bintang seraya mengajak anak-anak meneriakkan tagline Hari Anak Nasional, yakni ”Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
Menteri PPPA juga menyatakan Hari Anak Nasional 2022 tidak hanya berhenti di acara puncak di Kebun Raya Bogor, tetapi akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan di sejumlah tempat, seperti aksi peduli di Waingapu, Nusa Tenggara Timur; dan Asmat, Papua.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional 2022, sejumlah harapan disampaikan berbagai lembaga, termasuk lembaga keagamanan. Salah satunya, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) yang mengingatkan bukan sekadar untuk diingat, melainkan penting bagi kita untuk memperjuangkan pemulihan martabat dan pemenuhan hak anak.
Maka, menurut Wakil Sekretaris Umum PGI Pendeta Krise Gosal, membangun kesadaran masyarakat akan eksistensi anak sebagai individu yang utuh dan bermartabat perlu terus dikerjakan. Selamat Hari Anak Nasional 2022.