Hujan Sedang-Lebat di Jabodetabek Berpotensi Terjadi hingga Tiga Hari ke Depan
Menurut prakiraan BMKG, hujan masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek hingga tiga hari ke depan. Sejumlah wilayah sudah melaporkan dampak banjir. Masyarakat diimbau tetap waspada.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan terjadi di wilayah Jabodetabek hingga tiga hari ke depan. Masyarakat diimbau waspada akan potensi banjir dan longsor.
Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (16/7/2022), mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi di Jabodetabek sejak Jumat (15/7/2022) secara umum disebabkan oleh adanya massa udara basah yang berasal dari Samudra Hindia. Selain itu, ada pula daerah pertemuan angin yang terjadi di sekitar Jawa Barat bagian selatan.
”Kondisi dinamika atmosfer seperti ini lazim terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan,” ujarnya.
Fachri menambahkan, masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca dari BMKG. Pastikan pula lingkungan rumah, terutama saluran air, dalam kondisi siap menerima dan mengalirkan air. Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor harus diantisipasi.
Pada laman resmi BMKG, peringatan dini telah disampaikan bahwa potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur pada Sabtu siang dan sore hari. Masyarakat pun diharapkan tetap waspada terutama masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai.
Peringatan dini telah disampaikan bahwa potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur pada Sabtu (16/7/2022) siang dan sore hari.
Dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menuturkan, hujan deras yang terjadi dengan intensitas tinggi di wilayah Jabodetabek telah memicu terjadinya banjir di enam wilayah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Setidaknya ada enam kecamatan di wilayah tersebut yang dilaporkan terdampak banjir, yakni Kecamatan Sukaraja, Citeureup, Bojong Gede, Jonggol, Kemang, dan Cibinong.
”Mengingat wilayah Kabupaten Bogor sudah mengalami banjir, wilayah lain seperti Jakarta khususnya di sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) Ciliwung dan wilayah Banten, khususnya Lebak dan Tangerang, diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan dapat melakukan upaya mitigasi potensi banjir,” kata Abdul.
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa. Namun, pendataan dan kaji cepat masih dilakukan oleh BNPB. Pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat diminta untuk melakukan upaya mitigasi sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan, seperti normalisasi sungai, susur sungai, pembersihan sungai dari sumbatan sampah, dan pemantauan cuaca secara berkala.
”Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi hingga lebih dari satu jam, maka diimbau agar mengungsi ke lokasi yang lebih aman,” ujar Abdul.
Dalam siaran pers, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banten Nana menyampaikan, banjir di Kabupaten Bogor secara otomatis akan berdampak langsung pada wilayah Lebak dan Tangerang. Dukungan dan bantuan logistik diperlukan segera karena stok di BPBD Banten kosong.