Kegemaran Membaca Masih di Tingkat Sedang, Kampanyekan #SerunyaMembaca
Minat membaca masyarakat Indonesia masih di kategori sedang. Kampanye #SerunyaMembaca lewat media sosial diharapkan dapat lebih menarik perhatian masyarakat untuk melirik kembali buku bacaan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kegemaran membaca masyarakat Indonesia mulai meningkat meskipun masih dalam kategori sedang. Karena itu, kampanye bahwa membaca itu seru dan menyenangkan dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial untuk menginspirasi dan memunculkan minat membaca buku.
Berdasarkan survei dari data indeks bertajuk ”Tingkat Kegemaran Membaca Nasional” oleh Perpustakaan Nasional, memasuki tahun 2021, kegemaran membaca masyarakat Indonesia mulai meningkat di kategori sedang. Survei tersebut menyebutkan, dari skala 1 hingga 100, masyarakat Indonesia berada di skala 59,92. Hal ini menunjukkan masih perlu adanya peningkatan kegemaran membaca masyarakat Indonesia yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan kegemaran membaca masyarakat Indonesia, Gramedia berkolaborasi dengan Tiktok untuk menghadirkan kembali kampanye bertajuk #SerunyaMembaca yang kedua kalinya. Kali ini juga ada donasi buku untuk masyarakat di kawasan Indonesia timur lewat Taman Bacaan Pelangi. Kampanye #SerunyaMembaca dimulai pada 6-13 Juli 2022.
Akses pada buku memang jadi salah satu kendala rendahnya minat baca. (Widodo)
Kevin Chandra, Education and Lifestyle Creators Patnership Lead Tiktok Indonesia, di acara Peluncuran Kampanye #SerunyaMembaca, Rabu (6/7/2022), mengatakan, peluncuran kampanye #SerunyaMembaca pada bulan April yang dilakukan Tiktok dan Gramedia mendapat sambutan yang baik, mulai dari content creator (kreator konten), penulis buku, hingga warganet.
”Seiring dengan tumbuhnya konten pendidikan, ternyata konten seputar buku bermunculan. Dari yang terkait rekomendasi buku, baik untuk pengembangan diri maupun bisnis, yang dapat menginspirasi orang lain untuk mencari buku dan membacanya,” kata Kevin.
Di Tiktok muncul beragam konten tentang buku. Ada yang memberikan tips supaya tidak bosan membaca buku hingga merawat buku. Ada kutipan yang menarik dari buku ataupun ulasan singkat dari buku. Penyajian di konten dibuat dengan menarik.
Kampanye #SerunyaMembaca mengajak masyarakat untuk terlibat dalam tiga kegiatan, yakni tantangan tagar dengan isi mulai dari ulasan buku favorit, kutipan yang menarik dari buku, dan apa saja tentang buku. Ada juga program Tiktok live yang berisi kegiatan diskusi bersama penulis dan pembahasan seputar buku dan membaca. Lalu, donasi buku dari Gramedia dan masyarakat yang disalurkan untuk perpusatakaan yang dikelola Taman Bacaan Pelangi.
”Dengan kampanye tentang membaca, beberapa content creator edukasi yang tidak pernah upload konten buku mulai mempromosikan buku yang dibaca dari terkait di bisnis ataupun pengembangan diri. Mulai banyak penulis buku yang juga membuat akun Tiktok. Ternyata konten satu buku bisa dirangkum dalam video pendek 1 menit berarti. Sebelum orang membeli buku, mereka jadi tahu buku tersebut cocok atau merasa tertarik untuk membaca. Dengan ekosistem yang berkelanjutan ini, minat baca ternyata bisa terus ditumbuhkan dengan cara yang seru dan mengasyikkan,” papar Kevin.
Rekomendasi buku
Sementara itu, Raja Tubagus Wijaya Kusuma, Marketing and Communication Manager Gramedia, mengatakan, adanya kampanye #SerunyaMembaca punya dampak bagus terhadap minat masyarakat untuk mencari buku, terutama yang diulas oleh kreator konten. Bahkan, kini Gramedia menyediakan rak khusus rak rekomendasi. Masyarakat yang mengetahui tentang buku yang best seller menjadi tertarik dan mengunjungi toko buku.
”Mereka ingin mengetahui buku yang direkomendasikan content creator Tiktok. Ada QR code yang langsung di-scan sehingga bisa memilih buku yang direkomendasi creator Tiktok. Kreasi untuk menyajikan suatu buku ternyata bisa dilakukan dengan menarik dan kreatif,” kata Raja.
Aktivitas kampanye #SerunyaMembaca dengan tantangan tagaratau hashtag challenge mengajak para peserta untuk membuat minimal dua konten orisinal berupa video edukatif dan informatif dengan tema buku. Peserta dapat membuat video tentang rekomendasi buku, pelajaran apa yang didapat dari buku, quotes dari buku, memasak dengan mengikuti resep dari buku resep, dan konten informatif lainnya. Peserta dapat mengunggah konten ke Tiktok menggunakan tagar #SerunyaMembaca.
Sepuluh pemenang yang beruntung akan memiliki kesempatan meraih total hadiah hingga Rp 22 juta serta 10 pemenang tambahan akan mendapatkan 10 voucer dari Gramedia masing-masing sebesar Rp 200.000. Pemenang dari kompetisi #SerunyaMembaca ini akan diumumkan pada 23 Juli 2022.
Ada pula siaran langsung (live streaming) bersama tiga penulis selebritas. Penulis selebritas yang dimaksud ialah Fajar Aditya (RJL5), penulis buku Hilang dalam Dekapan Semeru untuk sesi pertama tanggal 6 Juli 2022 pukul 15.00; Luvita Ho, penulis Baking At Home – 50 Resep Simple & Anti Gagal pada sesi kedua tanggal 7 Juli 2022, pukul 13.00; dan Dinda Mulia, penulis First Drop of Red pada sesi ketiga tanggal 9 Juli 2022, pukul 14.00. Live streaming ini akan diselenggarakan di akun Tiktok @gramedia.Baca juga : Dari Transformasi Digital hingga Pandemi, Tantangan Baru Industri Buku
Selanjutnya, Gramedia juga akan menyumbangkan 1.000 buku yang akan didistribusikan kepada anak-anak di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, melalui Taman Bacaan Pelangi. Masyarakat juga dapat ikut berpartisipasi untuk menyumbangkan buku dengan cara melakukan drop buku melalui layanan pelanggan (customer service) di Toko Gramedia Matraman, Gramedia Emerald, Gramedia BSD City, Gramedia Harapan Indah, Gramedia Bandung Merdeka, Gramedia Yogyakarta Sudirman, Gramedia Aceh, Gramedia Tasikmalaya, Gramedia Karawang, dan Gramedia World Cirebon.
Widodo, Project Manager Taman Bacaan Pelangi, menyambut baik kolaborasi banyak pihak untuk meningkatkan minat baca. Taman Bacaan Pelangi sejak 2009 mendukung perpustakaan sekolah, khususnya di kawasan Indonesia timur.
Hadirnya perpustakaan ramah anak, dari gedung, rak buku, dan buku-buku yang sesuai, serta guru yang memahami pengelolaan perpustakaan, suasana di perpustakaan sekolah Taman Bacaan Pelangi semarak. Anak-anak senang membaca di perpustakaan sekolah dan berlanjut di rumah.
”Kami gembira ada donasi untuk buku-buku di perpustakaan Taman Bacaan Pelangi. Akses pada buku memang menjadi salah satu kendala rendahnya minat baca. Padahal, anak-anak suka dengan buku-buku yang merangsang imajinasi. Dengan kolaborasi sampai melibatkan content creator, jadi bisa memberikan dampak yang positif untuk indek membaca atau literasi nasinal sehingga masyarakat senang membaca, merasa seru dan menyenangkan, serta bisa mengakses buku,” kata Widodo.