Menyampaikan Nilai-nilai Pancasila dengan Lebih Menarik
Sosialisasi nilai-nilai Pancasila secara digital diharapkan menarik perhatian anak-anak muda dan keluarga. Rangkaian acara Festival Generasi Pancasila digelar secara daring pada 5 Juli 2022.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Siswa peserta Upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila di Halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, memerhatikan naskah-naskah sejarah lahirnya Pancasila yang dipamerkan di Gedung Pancasila, Kamis (1/6). Gedung Pancasila merupakan saksi bisu kelahiran Pancasila pada 1 Juni 1945.
JAKARTA, KOMPAS – Festival Generasi Pancasila digelar pada 5 Juli untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila dengan lebih menarik kepada generasi muda dan keluarga. Ajang ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Lahir Pancasila, Hari Keluarga Nasional, dan Hari Anak Nasional.
Ada beragam kegiatan daring yang bisa diikuti masyarakat dari anak usia dini hingga siswa SMA/SMK serta orangtua. Untuk anak usia dini ada aktivitas mendongeng, menggambar, dan bercerita. Bagi pelajar SD hingga SMP bisa belajar cara cerdas bermedia sosial di era digital, serta siswa SMP dan SMA/SMK dan orangtua belajar tentang kesehatan mental memasuki usia dewasa.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Pendidikan Karakter (Puspeka), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hendarman, Jumat (1/7/2022), mengatakan acara Festival Generasi Muda pada 5 Juli 2022 menjadi puncak kampanye Puspeka yang bertajuk “Pelajar Pancasila Bangga Punya Pancasila”. Acara yang akan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI pukul 10.00 WIB ini nantinya diharapkan dapat memaksimalkan sosialisasi nilai-nilai Pancasila sehingga tersebar secara menarik dan lebih masif kepada khalayak luas.
Kampanye media digital untuk generasi muda ini juga bisa dihubungkan dengan orangtua. Ketersambungan tersebut akan lebih membuka peluang anak dalam mengekspresikan nilai-nilai Pancasila.
Orangtua dapat mengeksplorasi bakat anak melalui kegiatan yang disukainya, Dengan demikian, orangtua dapat berperan dalam proses pembelajaran nilai-nilai positif kepada anak-anak seperti toleransi, keagamaan, interaksi sosial, dan lain-lain.
Hadapi tantangan
Di acara Silaturahmi Merdeka Belajar : Pelajar Pancasila Bangga Punya Pancasila, siswi kelas XII dari SMAN 1 Majene, Sulawesi Barat, Khairunisa, mengungkapkan kendala yang dihadapi saat berkampanye. “Tantangannya justru datang dari orang yang kita ajak bicara karena tidak semua orang merespons positif pesan yang kita sampaikan. Saya katakan pada diri saya bahwa jangan karena satu orang yang tidak suka lalu kita berhenti untuk menyampaikan pesan positif,” kata Nisa.
Nisa yang yang aktif bermedia sosial mengisahkan, sebelum menerapkan Profil Pelajar Pancasila, dirinya mencari tahu dulu makna nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Praktik nilai-nilai tersebut ia rasakan saat mengerjakan tugas/proyek dari sekolah yang menuntut dirinya bersikap kreatif dan bernalar kritis.
Pelajar dan orangtua diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan daring di acara Festival Generasi Pancasila yang digelar pada 5 Juli 2022. Acara yang digelar Kemendikbudristek ini untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila secara menarik kepada generasi muda dan keluarga.
Praktisi komunikasi Dian Aris Maulana mengatakan besarnya peran generasi muda sebagai penyampai pesan yang efektif bagi sesamanya. Karena itu penting untuk mendorong para pelajar agar menjadi mentor yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. “ Teman-teman saat ingin mengomunikasikan rasa bangga terhadap Pancasila di media sosial, juga harus diimbangi dengan praktik baik di dunia nyata. Salah satu yang bisa kalian lakukan adalah kita berteman dengan siapapun, tidak berpikiran tertutup, mudah bergaul, terbuka atas ide dari orang lain, kita menoleransi perbedaan,” pesan Aris.
Hendarman menambahkan, Puspeka mengembangkan wadah konten dalam kampanye penguatan karakter. Fungsinya sebagai sarana informasi, penyadaran bagi masyarakat, penyebarluasan (imbauan), dan pembentukan budaya.