Imunoterapi merupakan bentuk inovasi pengobatan kanker terbaru. Imunoterapi dapat meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh individu untuk mengenali dan menyerang sel kanker.
Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kehadiran imunoterapi sebagai salah satu modalitas terapi kanker terbaru telah memberikan harapan baru dalam meningkatkan harapan hidup para penderita kanker. Sebuah kampanye pun diinisiasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait terapi kanker termutakhir ini.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Aru Wicaksono Sudoyo mengemukakan, selama ini kanker dapat diatasi dengan sejumlah pengobatan. Pengobatan tersebut, di antaranya, dengan mengambil langsung sel kanker tersebut, penyinaran, dan pengobatan hormonal. ”Saat ini ada paradigma baru, yaitu imunoterapi untuk kanker, dan pengetahuan ini baru ada beberapa waktu terakhir,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Kamis (23/6/2022).
Imunoterapi merupakan bentuk inovasi pengobatan kanker terbaru yang dapat meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh individu untuk mengenali dan menyerang sel kanker. Sel kanker memiliki kemampuan menyamarkan diri sehingga sulit dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Dengan imunoterapi, sistem kekebalan tubuh dapat ditingkatkan sehingga bisa mendeteksi sel kanker dan menghancurkannya.
Imunoterapi menjadi satu modalitas terapi kanker selain pembedahan, radioterapi, terapi hormonal, terapi target, dan kemoterapi. Untuk menentukan terapi yang tepat, dilakukan berbagai tes seperti Programmed Death-ligand 1 (PD-L1). PD-L1 adalah protein transmembran yang menghambat sistem kekebalan tubuh dalam mengenali dan menyerang sel-sel kanker.
Saat ini ada paradigma baru, yaitu imunoterapi untuk kanker, dan pengetahuan ini baru ada beberapa waktu terakhir.
Hasil uji klinis menunjukkan, pengobatan imunoterapi dapat membantu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, imunoterapi juga dapat mencegahkankermenyebar ke bagian tubuh lain dan membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik dalam menghancurkan sel kanker.
Pasien kanker paru stadium lanjut dan memiliki ekspresi PD-L1 dengan nilai tertentu yang diterapi dengan imunoterapi memiliki angka harapan hidup hingga 31,9 persen. Artinya, imunoterapi memberikan angka harapan hidup 5 tahun sebesar empat kali lebih tinggi dibandingkan standar pengobatan kemoterapi.
Meski imunoterapi memberikan harapan baru bagi pejuang kanker, Aru memberikan catatan bahwa tidak semua pasien bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Sebab, setiap jenis kanker memiliki pengobatan yang berbeda. Efektivitas setiap pengobatan juga sangat tergantung dari masing-masing jenis kanker yang diderita pasien.
Sebagai upaya memperkenalkan imunoterapi untuk pengobatan kanker kepada masyarakat, Merck Sharpe Dohme (MSD) Indonesia bersama YKI meluncurkan kampanye bertajuk ”Harapan Baru”. Dengan kampanye ini, pengetahuan masyarakat terhadap imunoterapi diharapkan semakin meningkat, khususnya untuk pengobatan kanker paru, kanker payudara tripel negatif, dan kanker serviks.
Kampanye ini menitikberatkan pada kanker paru, payudara, dan serviks karena ketiga kanker tersebut memiliki prevalensi penderita terbanyak. Menurut laporan Global Burden of Cancer Study (Globocan) 2020, jumlah kasus baru kanker paru, payudara, dan serviks di seluruh dunia mencapai lebih dari 5 juta orang dengan lebih dari 2,8 juta kematian.
Sementara jumlah kasus baru ketiga jenis kanker tersebut di Indonesia menurut laporan yang sama mencapai 137.274 orang dengan 74.276 jumlah kematian. Data ini menunjukkan bahwa setiap hari di Indonesia terdapat lebih dari 200 keluarga kehilangan anggota keluarganya akibat ketiga jenis kanker tersebut.
Membangun kesadaran
Country Medical Lead MSD Indonesia Mellisa Wiyono tidak memungkiri bahwa seorang pasien yang didiagnosis menderita kanker akan mengalami serangan fisik maupun psikis. Bahkan, terkadang kenyataan ini juga sulit diterima keluarga pasien. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan terhadap mereka agar bisa melalui kondisi tersebut dengan baik.
”Kampanye ini bertujuan untuk membangun kesadaran pasien dan keluarganya dalam membangun sebuah harapan bagi penderita kanker. Dengan penanganan dan pengobatan yang tepat serta diagnosis dini, bukan tidak mungkin kanker bisa disembuhkan,” tuturnya.
Strategi dalam kampanye ini memiliki tiga pilar utama, yakni pentingnya dukungan keluarga dan komunitas, memiliki pengetahuan tentang akses pengobatan, serta perubahan pola pikir. Melalui sejumlah strategi, kampanye ini diharapkan bisa semakin mengedukasi pasien maupun keluarga, khususnya bagi penderita kanker paru, payudara, dan serviks.
Managing Director MSD Indonesia George Stylianou menambahkan, MSD berkomitmen memberikan harapan kepada pasien kanker melalui penelitian dan obat inovasi di bidang onkologi. MSD berkomitmen mengutamakan pasien dan memastikan obat kanker inovatif yang dihasilkan dapat diakses oleh semua pasien yang membutuhkan.
”Kami masing-masing didorong oleh visi bersama untuk memberikan harapan kepada semua pasien kanker. Harapan ini termasuk untuk mengobati kanker dan meningkatkan serta memperpanjang kualitas hidup pasien,” ungkapnya.