Saat Makhluk Supranatural Menjadi ”Duta Budaya” Jepang
Tidak hanya Indonesia, Jepang juga mempunyai makhluk supranatural yang melekat dalam cerita rakyat mereka. Melalui pameran Yokai Parade: Supernatural Monsters from Japan, sosok hantu turut menjadi ”duta budaya” Jepang.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·4 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Pengunjung berpose di samping patung hantu Jepang pada pameran Yokai Parade hasil kerja sama antara Bentara Budaya dengan Japan Foundation dan Kedutaan Jepang di Jakarta, Kamis (16/6/2022). Pameran yang menampilkan sejumlah profil hantu monster asal Jepang tersebut akan berlangsung hingga 27 Juni.
Lebih dari 80 sosok makhluk supranatural Jepang akan menghuni Bentara Budaya Jakarta pada 17-27 Juni 2022. Rupa mereka dihadirkan lewat gulungan gambar, mainan, dan nishiki-e (cetakan balok kayu multiwarna).
Makhluk supranatural tersebut berasal dari berbagai zaman. Monster Menko, misalnya, berasal dari zaman atau periode Showa pada 1926-1989. Wujudnya berupa sosok dengan wajah menyeramkan yang menonjolkan tiga gigi di bagian depan.
Lembaran gambar lainnya menceritakan keberanian Minamoto no Yorimasa, panglima militer Jepang pada akhir era Heian (794-1185), melawan monster Nue. Nue merupakan makhluk mitologi berkepala monyet, bertubuh anjing rakun, dan berekor ular.
Ada juga gambar sosok monster ular berkepala delapan yang disebut Yamato no Orochi. Dalam mitologi Jepang, makhluk ini dikalahkan oleh Susanoo, sosok dewa laut dan petir.
Suasana pembukaan pameran Yokai Parade hasil kerja sama antara Bentara Budaya dan Japan Foundation dan Kedutaan Jepang di Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Direktur Jenderal The Japan Foundation Takahashi Yuichi mengatakan, yokai merupakan istilah untuk menggambarkan entitas makhluk supranatural di Jepang. Yokai muncul dalam berbagai cerita rakyat sebagai karakter yang mengekspresikan kekuatan gaib dan menanamkan ketakutan.
Akan tetapi, pandangan masyarakat Jepang terhadap yokai terus berkembang. Hal ini tidak terlepas dari pelibatan berbagai sosok yokai dalam budaya populer sehingga membuatnya semakin dikenal.
”Yokai yang digambarkan sebagai makhluk menakutkan lambat laun menjadi populer dan tidak menyeramkan. Bahkan, menjadi karakter-karakter lucu di produk anime dan manga,” ujarnya di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (16/6/2022) malam.
Dalam anime Naruto, karakter Orochimaru mengendalikan kekuatan sosok ular berkepala delapan tersebut. Kemudian ia bertarung melawan karakter Uchiha Itachi yang mempunyai kekuatan Susanoo.
Sejumlah sosok yokai sudah banyak diadopsi dalam serial manga populer. Sosok Yamato no Orochi atau ular berkepala delapan, misalnya, terdapat dalam manga Naruto karya Masashi Kishimoto. Manga ini juga dibuat dalam anime dengan judul serupa.
Dalam anime Naruto, karakter Orochimaru mengendalikan kekuatan sosok ular berkepala delapan tersebut. Kemudian ia bertarung melawan karakter Uchiha Itachi yang mempunyai kekuatan Susanoo.
Pertarungan keduanya berlangsung sengit. Sebab, setiap kali Itachi menebas kepala ular tersebut, kepalanya akan hidup lagi. Namun, akhirnya Itachi mampu mengalahkan Orochimaru menggunakan pedang Totsuka yang dapat menyegel jiwa seseorang.
Takahashi mengatakan, pameran ini menjadi salah satu cara untuk mengenalkan budaya Jepang. Sebelumnya, pameran serupa sudah digelar di Italia, Rusia, dan Turki.
Di Indonesia, pameran keliling ini juga akan digelar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur, pada 13 Juli-2 Agustus 2022. Keberadaan makhluk supranatural juga ada di cerita masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, pihaknya berharap dapat berdiskusi mengenai kebudayaan lewat kegiatan tersebut.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Pengunjung mengamati lukisan yang ditampilkan pada pameran Yokai Parade hasil kerja sama antara Bentara Budaya dengan Japan Foundation dan Kedutaan Jepang di Jakarta, Kamis (16/6/2022).
”Pameran merupakan cara untuk memperkenalkan kebudayaan Jepang. Semoga masyarakat Indonesia berminat untuk mengenal negara kami melalui pameran ini,” katanya.
Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tamura Masami menyebutkan, Jepang dan Indonesia mempunyai kemiripan dalam hal keberadaan makhluk supranatural pada cerita rakyat. Ia berharap, kedua negara dapat bertukar informasi dan pengetahuan mengenai kebudayaan masing-masing.
”Pameran ini memberitahukan tentang seni dan kebudayaan Jepang kepada masyarakat Indonesia. Saat ini yokai juga dipakai dalam manga dan anime.Kami berharap kehadiran Anda dalam pameran,” ucapnya.
Yokai dapat digambarkan sebagai produk imajinasi yang lahir dari ketakutan, kekaguman, dan kecemasan manusia terhadap alam dan kehadiran sosok tak dikenal yang menggeliat dalam kegelapan. Yokai tampil dengan berbagai keanehan sehingga menjadi subyek ketakutan banyak orang.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tamura Masami memberi sambutan pada pembukaan pameran Yokai Parade di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Media gambarnya bukan hanya berupa selembar kertas dan gulungan kertas, tetapi juga berbentuk obyek tiga dimensi. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, beberapa sosok yokai tidak lagi digambarkan menyeramkan dalam beragam media, termasuk animasi.
Manajer Bentara Budaya Dinartisti Ismadi mengatakan, sejak awal 2000-an, pihaknya telah bekerja sama dengan The Japan Foundation dalam pameran seni dan budaya. Namun, pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir membuat sejumlah kegiatan luring terkendala.
”Ternyata, di Jepang juga ada mitos yang secara tidak langsung turut serta dalam perkembangan maupun tumbuhnya budaya di daerah setempat. Lewat pameran ini, kita dapat menyaksikannya sekaligus menambah wawasan,” ujarnya.
Meskipun dikenal sebagai negara dengan perkembangan teknologi maju, Jepang tetap merawat akar seni dan budayanya. Tidak hanya lewat musik, fashion, dan film, sosok mitologi berupa hantu monster pun digunakan untuk memperkenalkan kebudayaan mereka ke seluruh dunia.