Presiden Jokowi Minta Puteri Indonesia Terlibat Sukseskan Program G20
”Bapak Presiden juga tadi menyampaikan bahwa untuk semua program G20, khususnya pada puncaknya nanti, Puteri Indonesia dilibatkan,” ujar Ketua Dewan Penasihat Yayasan Puteri Indonesia Putri Kus Wisnu Wardhani.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meminta agar Puteri Indonesia yang baru saja terpilih turut terlibat dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan digelar di Bali pada November mendatang. Sebagai wakil Indonesia di tingkat nasional maupun provinsi, mereka diharapkan bisa memperjuangkan beragam topik terkait G20, yaitu perubahan iklim, digitalisasi, dan kebangkitan pariwisata.
”Bapak Presiden juga tadi menyampaikan bahwa untuk semua program G20, khususnya pada puncaknya nanti, Puteri Indonesia dilibatkan. Ketiga putri ini terpilih dan juga para finalis lainnya yang ada di provinsi masing-masing karena mereka sebagai wakil Indonesia,” ujar Ketua Dewan Penasihat Yayasan Puteri Indonesia Putri Kus Wisnu Wardhani ketika memberikan keterangan seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/5/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Putri didampingi Miss Universe 2021 Harnaaz Sandhu, Puteri Indonesia 2022 Laksmi Shari De Neefe Suardana, Puteri Indonesia Lingkungan 2022 Cindy May McGuire, dan Puteri Indonesia Pariwisata 2022 Adinda Cresheilla. Presiden Jokowi didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Menurut Putri, topik G20 yang menyangkut perubahan iklim, digitalisasi, dan kebangkitan pariwisata telah menjadi spesialisasi keahlian dari para Puteri Indonesia. Puteri Indonesia 2022, Laksmi, misalnya, mendalami bidang literasi dan digitalisasi. Cindy yang seorang dokter juga diberi tugas oleh Presiden Jokowi untuk memberikan informasi atau penjelasan tentang bagaimana Indonesia sukses mengatasi pandemi di gelaran G20.
Sementara Adinda bertugas memberikan penjelasan mengenai lingkungan hidup dan pariwisata di ajang G20. ”Kami juga menyampaikan kepada Bapak Presiden bahwa inilah kesempatan di mana saatnya Indonesia mendapatkan spotlight dari dunia karena kita ketahui Bapak Presiden sendiri sebagai Presidensi G20 dan para putri ini juga mendapatkan kesempatan untuk meraih jabatan-jabatan internasional,” tambah Putri.
Selain Miss Universe 2021 Harnaaz Sandhu, ajang pemilihan Puteri Indonesia 2022 yang digelar Jumat (27/5/2022) malam juga dihadiri Miss International 2019 asal Thailand, Sireethorn Leeramwart, dan Juara 2 Miss Supranational 2021 dari Puerto Riko, Karla Guilfu Aceveda. ”Kami sengaja mengundang mereka untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu mengadakan perhelatan yang besar sejajar dengan apa yang mereka lakukan di tingkat internasional,” ucap Putri.
Selain itu, Yayasan Puteri Indonesia juga ingin menyampaikan kepada dunia bahwa Indonesia siap menyongsong era normal baru. Putri melaporkan, ajang pemilihan Puteri Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center dihadiri lebih dari 3.000 penonton. ”Jadi, ini merupakan salah satu step yang kita ingin sampaikan bahwa kita sudah menuju ke new normal,” kata Putri.
SDM unggul
Dalam perbincangan dengan Miss Universe 2021 Harnaaz Sandhu yang berasal dari India, Presiden Jokowi sempat bertukar pikiran cukup lama. Presiden Jokowi juga menyebut terus menjalin komunikasi dengan Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi.
”Saya sangat senang mengetahui hubungan (baik) Presiden Jokowi dengan PM Modi. Saya sangat senang berada di sini, di negara yang indah ini, untuk melihat keindahan negara ini dan belajar lebih banyak tentang negara ini. Saya akan segera kembali ke sini,” ucap Harnaaz.
Puteri Indonesia 2022 Laksmi menegaskan bahwa Puteri Indonesia sangat siap untuk bertugas dan membuat Indonesia bangga. ”Bapak Jokowi tadi sampaikan bahwa kami ditugaskan untuk mempromosikan negara kita, terutama G20. Kami siap sekali dan ingin membuat negara kita bangga,” tambahnya.
Cindy menambahkan akan segera melanjutkan ke kompetisi internasional, yaitu ajang Miss International 2022. ”Menurut Bapak Joko Widodo, kami ditugaskan untuk berkecimpung dalam G20 dan khususnya saya akan fokuskan kepada sektor prioritas, yaitu global health architecture. Semoga semua program itu akan terlaksana dengan baik,” ucapnya.
Aliansi pendidikan
Pada hari yang sama, Presiden Jokowi juga menerima Aliansi Penyelenggara Pendidikan Indonesia di Istana Merdeka. Aliansi Penyelenggara Pendidikan Indonesia terdiri dari Majelis Pendidikan Dikdasmen Muhammadiyah, Persatuan Guru Republik Indonesia, Badan Pengawas Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, Majelis Nasional Pendidikan Katolik, Himpunan Sekolah dan Madrasah Seluruh Nusantara (Hisminu), serta Perguruan Taman Siswa.
Aliansi menyampaikan harapan dan keprihatinan terhadap berbagai kebijakan pendidikan serta memberikan masukan dan usulan terkait pendidikan di Indonesia. ”Kami memberikan masukan dan usulan tentang bagaimana pendidikan Indonesia ke depan bisa dikerjakan secara bersama-sama melalui mekanisme gotong royong,” ujar Doni Koesoema Albertus dari Dewan Pengarah Aliansi Penyelenggara Pendidikan Indonesia dalam keterangan selepas pertemuan.
Menurut Doni, aliansi hadir untuk mendukung visi dan misi Presiden Joko Widodo agar sumber daya manusia Indonesia unggul dan berkarakter terwujud. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi yang baik antara kementerian dan para penyelenggara pendidikan di lapangan dari Sabang sampai Merauke, baik di kota maupun daerah terpencil.
”Kami ingin negara hadir dan kami selama ini sudah menghadirkan negara melalui dunia pendidikan. Karena itu, kami hadir untuk menegaskan dukungan kami bahwa kami ingin visi misi Presiden Joko Widodo itu sungguh-sungguh terwujud, terbentuk, di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui karya-karya, tugas, dan pelayanan kami,” ujar Doni.