Dokter di Tolitoli Hilang Setelah Membagi Sedekah kepada Penyintas Banjir
Kepolisian Resor Tolitoli, Sulteng, mencari dan menyelidiki seorang dokter yang hilang setelah memberikan sedekah kepada penyintas banjir dengan meninggalkan sepeda motor di tepi jurang jalan raya, Jumat (6/5/2022).
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
ILUSTRASI
Ilustrasi
TOLITOLI, KOMPAS — Dokter Faizal (42) yang bertugas di RSUD Mokopido, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, hilang di Jalan Poros Tolitoli-Kabupaten Buol, Jumat (6/5/2022). Faizal hilang meninggalkan sepeda motornya di tepi jurang jalan setelah membagikan bantuan atau sedekah di salah satu desa yang tertimpa banjir pada Maret lalu. Kepolisian setempat masih mencari dan menyelidiki dugaan pidana pada dokter spesialis radiologi tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Tolitoli Ajun Komisaris Besar Ridwan Raja Dewa saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Minggu (8/5/2022), menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus hilangnya Faizal. Bersama sejumlah pihak terkait, polisi juga masih terus mencari keberadaan sang dokter.
Apakah hilangnya Faizal terkait dengan tindak pidana seperti kecelakaan atau perampokan, Ridwan menyatakan, ”Kita tunggu saja hasil penyelidikannya.”
Ridwan menyebutkan, sejumlah anggota keluarga sudah diperiksa untuk mendalami kejadian tersebut. Dari pihak keluarga jugalah penyidik mendapatkan informasi Faizal hilang di tengah jalan setelah membagikan sedekah (bantuan) dalam rangka Idul Fitri kepada penyintas banjir di Desa Lingadan, Kecamatan Dakopamean, Jumat (6/5/2022) pukul 23.00 Wita. Ia membagikan dana Rp 500.000 per keluarga kepada sejumlah penyintas.
Genangan air di salah satu lokasi di Kota Tolitoli, Kabupaten Tolitoli, Sulteng, Minggu (3/6/2018).
Setelah membagikan bantuan di Desa Lingadan, ia menuju Desa Kapas yang tak jauh dari Lingadan untuk membagikan bentuan serupa kepada penyintas banjir.
Faizal dilaporkan hilang saat meninggalkan Desa Lingadan menuju Desa Kapas. Kepolisian Sektor Dakopamean menerima informasi dari sejumlah saksi yang melihat sepeda motor berada di tepi jurang Jalan Poros Tolitoli-Buol di Dusun Mamunu, Desa Lingadan, Kecamatan Dakopomean. Lampu sepeda motor saat dilaporkan masih menyala. Lokasi kejadiajn berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Tolitoli, tempat Faizal tinggal.
Lampu sepeda motor saat dilaporkan masih menyala.
Di lokasi kejadian, selain sepeda motor, polisi menemukan sejumlah barang lainnya, antara lain satu tas selempang berwarna hitam (tanpa isi uang), satu pasang sandal, dua kartu vaksin atas nama Faizal dan Cyntia Kornelius (istri Faizal), kartu nama Ikatan Dokter Indonesia atas nama Faizal, satu jaket, dan helm berwarna merah.
Selain keluarga korban, penyidik telah meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk orang yang melaporkan sepeda motor berada di tepi jurang pada aparat serta warga Desa Lingadan.
Dihubungi terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Tolitoli Sophian Lahadja berharap Faizal dapat ditemukan dalam keadaan sehat.
”Kami sudah berkoordinasi dengan Bupati Tolitoli. Bupati sangat support untuk usaha-usaha pencarian dan sudah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah untuk pencarian secara optimal. Mohon doanya agar sejawat kami ditemukan dalam kondisi baik,” ujarnya.
Praktisi hukum di Palu, Yohanes Budiman, menyatakan, polisi harus menggali informasi sebanyak-banyaknya dari warga Desa Lingadan dan anggota keluarga Faizal. Dengan fakta Faizal membawa uang untuk dibagikan kepada warga di desa lain hal itu bisa menjadi motif tindak pidananya. Dari keluarga bisa juga didalami barangkali ada yang tak senang dengan kedermawanan Faizal.
”Dugaan kuatnya ini ada unsur pidananya, entah perampokan atau penculikan dengan target uang yang mau dibagikan kepada penyintas banjir. Dan itu, kan, tak lagi ditemukan di dalam tas,” ujarnya.