Waspadai Trik Calo Tiket bagi Pemudik lewat Terminal Harjamukti Cirebon
Terminal Harjamukti di Kota Cirebon, Jawa Barat, kembali melayani arus mudik Lebaran 2022. Selain kondisi bus, pemudik juga perlu mewaspadai kehadiran calo.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Terminal Harjamukti di Kota Cirebon, Jawa Barat, menjadi salah satu pilihan pelaku perjalanan pada arus mudik dan balik Lebaran 2022. Sekitar 200 bus pun disiapkan. Namun, pemudik perlu mewaspadai kehadiran calo yang bisa menguras kantong.
Terminal Harjamukti berada di Jalan Ahmad Yani, jalur pantai utara Cirebon. Berada di antara Jabar dan Jawa Tengah, terminal ini melayani bus tujuan Jawa dan Jakarta. Suasana menyambut arus mudik pun tampak, Kamis (21/4/2022). Posko pemeriksaan kesehatan, misalnya, sudah siap.
Akan tetapi, Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon Andi Armawan mengingatkan pemudik waspada terhadap calo yang menjual tiket dengan harga melambung. ”Motifnya sama, jelang keramaian seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, banyak dimanfaatkan oknum,” katanya.
Kondisi tersebut pernah dilaporkan Kompas, 18 Agustus 2021. Saat itu, seorang penumpang bernama Ari membeli tiket dari calo seharga Rp 220.000 menuju Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Selain pendingin ruangan, bus itu juga memiliki toilet dan tempat pengisi daya gawai.
Padahal, tiket rute Cirebon-Ngawi saat itu Rp 150.000. Seorang penumpang tujuan Tegal juga membayar Rp 55.000, padahal harganya Rp 30.000. Penumpang seperti Ari baru pertama kali naik di Terminal Harjamukti sehingga tak berdaya saat calo terus-menerus mendekatinya.
Bulan lalu, jajaran Kepolisian Resor Cirebon Kota juga menangkap seorang calo di sekitar Terminal Harjamukti yang memukul penumpang. Pelaku saat itu memaksa korban membayar ongkos kendaraan umum Rp 35.000. Padahal, harganya hanya Rp 10.000 per penumpang.
Pembelian resmi
Terkait dengan hal itu, Andi telah meminta petugas di terminal agar menyosialisasikan tempat pembelian tiket yang resmi. Terminal Harjamukti terdiri dari bangunan lama yang berada di depan dan gedung baru di bagian belakang. Calo kerap menyasar penumpang di bagian depan terminal.
Mereka langsung mendatangi penumpang yang turun dari kendaraan. Setelah menanyakan tujuan perjalanan, calo langsung mengarahkan penumpang ke tempat tertentu untuk transaksi. Mereka hanya menyerahkan potongan kertas untuk ditukar dengan tiket. Namun, harganya lebih mahal.
Calon penumpang sebisa mungkin menolak permintaan calo tersebut dan segera menuju loket resmi di gedung baru terminal di bagian belakang. Calon penumpang juga tidak boleh terlihat bingung. Itu sebabnya, mereka perlu menetapkan bus pilihannya dan tujuan perjalanan.
Selain di terminal, calon penumpang juga dapat memesan tiket secara daring atau via telepon. Dengan begitu, pemudik dapat terhindar dari calo. Perusahaan Otobus (PO) Eka, misalnya, dapat dihubungi di 081564683350 sedangkan kontak PO Madu Kismo adalah 085314669653.
Motifnya sama, jelang keramaian seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, banyak dimanfaatkan oknum. (Andi Armawan)
Andi mengatakan, calon penumpang bisa membeli tiket di kantor PO secara langsung sehingga mengurangi potensi bertemu calo. Namun, lokasinya berada di luar Kota Cirebon. ”Selain itu, kami juga akan berpatroli di terminal. Untuk penindakannya ada di kepolisian,” katanya.
Koordinator Lapangan Terminal Harjamukti Didi Karyadi mengatakan, sosialisasi agar penumpang membeli tiket di loket resmi telah dilakukan. Saat ini terdapat 22 PO bus yang beroperasi di terminal. Setiap hari, sekitar 70 hingga 90 bus hilir mudik di terminal.
”Tapi, kami bisa siapkan sampai 200 bus, termasuk yang cadangan, supaya enggak ada penumpukan penumpang,” ujar Didi. Menurut dia, saat puncak arus mudik dan balik Lebaran, terminal bisa melayani hingga 18.000 penumpang.
Terkait dengan kesiapan bus, Rabu (20/4), Polres Cirebon Kota dan dishub setempat mengecek kondisi fisik bus. Petugas memeriksa rem, lampu, ban, dan dokumen kendaraan. Delapan bus yang dicek secara acak dalam kondisi prima. Kesehatan sejumlah sopir juga diperiksa.
Jika sopir kurang fit, petugas akan meminta PO bus mengganti sopir tersebut. Bus yang dinyatakan laik jalan bakal mendapatkan stiker lingkaran bertuliskan ”Inspeksi Keselamatan LLAJ Ditjen Hubdat-Kemenhub”. ”Kami siap melayani pemudik,” ucap Didi.