Penyintas Gempa Pasaman Barat Butuh Bantuan Ribuan Unit Huntara
Jumlah kebutuhan hunian sementara bagi penyintas gempa di Pasaman Barat sebanyak 4.200 unit.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Para penyintas gempa bermagnitudo 6,1 di Pasaman Barat, Sumatera Barat, masih membutuhkan bantuan hunian sementara atau huntara. Jumlah kebutuhan huntara di Pasaman Barat 4.200 unit.
Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Azhar, Selasa (22/3/2022), mengatakan, jumlah kebutuhan huntara sekitar 4.200 unit. Angka itu sesuai dengan jumlah rumah rusak berat, sedang, dan ringan. Walakin, huntara diprioritaskan bagi warga yang rumahnya rusak yang jumlahnya lebih dari 1.000 unit.
”Donasi huntara dari berbagai pihak sudah ada yang masuk. Hari (Selasa) ini kami bersama OPD (organisasi perangkat daerah) terkait sedang menginventarisasi jumlah donasi yang sudah masuk,” kata Azhar ketika dihubungi dari Padang, Selasa.
Azhar melanjutkan, huntara bagi 1.000-an warga yang rumahnya rusak berat ditargetkan sudah ada sebelum Ramadhan yang tinggal 10 hari lagi. Saat Ramadhan, warga diharapkan tidak lagi tinggal di tenda-tenda sekitar rumah, tetapi di tempat relatif lebih layak, seperti huntara.
Menurut Azhar, dari target 4.200 huntara itu, jumlah bantuan huntara yang masuk masih belum cukup. ”Kami sangat menampung (jika ada yang mau membantu). Kami ada kelemahan (dari segi anggaran). Donasi-donasi dari (berbagai pihak) yang peduli dengan Pasaman Barat sangat kami butuhkan,” ujarnya.
Sejauh ini sudah ada beberapa lembaga yang membangun hunian sementara bagi para penyintas. Namun, BPBD Pasaman Barat masih mengumpulkan data.
Salah satu lembaga yang membangun huntara bagi penyintas adalah Palang Merah Indonesia (PMI) Pasaman Barat. Huntara dari PMI menggunakan konsep kemitraan. Donatur menyumbang Rp 1,2 juta bahan kayu, paku, engsel, dan sebagainya; PMI menyediakan terpal, tikar, selimut, dan kebutuhan lainnya; sedangkan warga penerima huntara menyiapkan bahan lain, seperti bambu, pohon pinang, atau papan bekas dipan.
Kepala Markas PMI Pasaman Barat Rida Warsa mengatakan, sejauh ini, jumlah donasi yang masuk sebanyak 212 unit dari total target tahap I sebanyak 200 unit. Sebanyak 109 unit sudah/sedang dibangun dan 78 unit di antaranya sudah ditempati warga.
”Untuk tahap I sebanyak 200 unit. Kami tuntaskan sebelum Ramadhan. Tanggal 1 April 2022 kami upayakan selesai,” kata pria yang karib dipanggil Ujang ini.
Saat hujan, tenda basah. Hujan turun setiap malam. Air masuk ke tenda, basah tikar dan kasur kami. (Rina Astuti)
Ujang mengatakan, bantuan dari para donatur terus mengalir. Karena tingginya antusiasme masyarakat untuk berdonasi, PMI Pasaman Barat membuka bantuan huntara tahap II sebanyak 100 unit.
Ujang pun mengimbau seluruh lapisan masyarakat, pemangku kebijakan, organisasi, lembaga, dan lainnya untuk membantu para penyintas gempa, baik di Pasaman Barat maupun Pasaman. Bantuan bisa disalurkan melalui PMI, langsung, ataupun cara lain. Sebagian besar para penyintas masih tinggal di tenda-tenda dekat rumah.
”Saat ini mereka masih tidur di tenda di atas tanah beralaskan tikar dan terpal. Sementara Ramadhan semakin dekat, tidak lama lagi Lebaran, tidak mungkin saudara kita ini menjalankan ibadah puasa Ramadhan di tenda-tenda itu. Ayo kita angkat harkat martabat mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, Rina Astuti (39), warga lainnya di Jorong Tanjung Beruang, berharap segera dibangunkan huntara. Ia bersama suami, dua anak, mertua, dan empat anggota keluarga besar lainnya menginap di tenda. Rumah mertuanya hancur.
”Saat hujan, tenda basah. Hujan turun setiap malam. Air masuk ke tenda, basah tikar dan kasur kami,” katanya, Jumat (11/3/2022).