Aceh Diguncang Gempa Bermagnitudo 5,9, Tidak Memicu Tsunami
Gempa terjadi menjelang malam hari. Warga sempat panik. Laporan dari BMKG, hal itu tidak berpotensi tsunami. Gempa berada di kedalaman 17 kilometer di samudra.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Gempa bumi bermagnitudo 5,9 mengguncang kawasan Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, Sabtu (5/3/2022) sekitar pukul 19.00. Gempa itu membuat sebagian warga sempat panik. Belum ada laporan tentang kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut.
Pusat gempa itu di bagian barat Aceh pada kedalaman 17 kilometer. Getaran terasa ke kawasan Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Besar, dan Banda Aceh. Namun, gempa tersebut tidak memicu tsunami.
Muzammil (28), warga Aceh Jaya, saat dihubungi dari Banda Aceh menuturkan, gempa terasa dalam delapan detik. Gempa terjadi saat warga sedang melaksanakan ibadah shalat Maghrib. Muzammil sempat panik, tetapi karena ada informasi tidak memicu tsunami, dia lalu merasa lebih tenang.
Yang dikhawatirkan gempa darat, daya rusaknya lebih kuat.
Staf Ahli Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Aceh Besar di Mata Ie, Andrean Simanjuntak, mengatakan, gempa tersebut dibangkitkan oleh aktivitas subduksi dari Lempeng Samudra Indo-Australia mengarah ke bawah Lempeng Benua Eurasia. Setiap tahun, lempeng ini bergeser 5 sentimeter hingga 6 cm.
Andrean menjelaskan, gempa terjadi di kedalaman dangkal, tepatnya pada lapisan kerak lempeng samudra dan zona pertemuan subduksi. Gempa ini dirasakan di Aceh Besar, Aceh Jaya, Pidie, dan beberapa kabupaten lain.
”Masyarakat diharapkan tetap waspada dan menunggu informasi terbaru dari BMKG,” katanya.
Fenomena biasa
Dosen Ilmu Kebencanaan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Nazli Ismail, menuturkan, gempa tersebut termasuk fenomena alam biasa. Lempeng bergerak karena aktif.
Nazli mengatakan, titik gempa berada di kedalaman di laut sehingga tidak begitu menimbulkan risiko kerusakan. Akan tetapi, jika kekuatan gempa dalam skala besar, dapat memicu tsunami.
”Yang dikhawatirkan gempa darat, daya rusaknya lebih kuat,” ujarnya.
Informasi sementara yang dihimpun Kompas, gempa tersebut tidak memicu kerusakan. Namun, informasi soal ini akan terus diperbarui.