Hujan deras dan angin kencang memicu pohon tumbang di sejumlah wilayah di Surabaya, Jawa Timur, sehingga masyarakat patut mewaspadai dampak kerusakan pada kendaraan dan bangunan, juga kemacetan lalu lintas.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Hujan deras disertai angin kencang menerpa sebagian kawasan Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/2/2022) petang. Pemerintah Kota Surabaya mencatat pohon tumbang setidaknya terjadi di 13 lokasi. Pohon itu menimpa bangunan dan kendaraan, tetapi belum ada laporan korban jiwa.
Hujan deras disertai angin kencang mulai terjadi pukul 14.30. Di sebagian kawasan selatan dan barat, sejumlah warga heran karena butiran hujan membeku atau menjadi es dengan ukuran rata-rata 1 sentimeter. Hujan es terasa sakit saat mengenai tubuh seseorang dan menimbulkan suara ketika mengenai atap rumah atau kendaraan.
”Hujannya itu es, kena atap jadi lebih berisik,” ujar Parahita (15), warga Jambangan, saat dihubungi pada Senin petang.
Dihubungi secara terpisah, warga Wonokromo bernama Sugiono (50) mengatakan, saat mengendarai sepeda motor, tubuh terasa ngilu karena terkena butiran hujan es. ”Jalan jadi licin sehingga saya terpaksa berhenti. Saya lihat di dekat jembatan layang Mayangkara pohon tumbang mengenai motor dan mobil,” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, pada Senin petang sebagian kawasan ibu kota Jatim ini memang diterpa hujan deras dan angin kencang. Butiran hujan membeku sehingga sebagian daerah mengalami hujan es.
”Banyak laporan pohon tumbang dan tiang penerangan jalan umum roboh,” kata Ridwan.
Pohon tumbang ada di Jalan Kendangsari, Jalan Taman Jayengrono, Jalan Mulyosari, Jalan Ngagel, Jalan Dharmahusada Indah, Jalan Raya Jemursari, Jalan Raya Nginden, Jalan Wonokromo, Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Klampis Ngasem, Jalan Karang Menjangan, Jalan Raya Mulyosari, dan Jalan Panjang Jiwo.
Pohon tumbang menimpa dan merusak pagar SD Negeri 1 Wiyung serta menimpa lampu lalu lintas, mobil, dan motor di Jalan Stasiun Wonokromo. Selain pohon tumbang, di beberapa titik juga ada tiang penerangan jalan umum (PJU) roboh, termasuk lampu lalu lintas, dan aliran listrik padam sempat padam di sejumlah kawasan.
Peristiwa serupa terjadi di Jalan Raya Lidah Wetan, Jalan HR Muhammad, Jalan Tol Surabaya-Gresik, Jalan Dr Ir Soekarno (MERR), Jalan KH Amir, Jalan Simo Gunung, kompleks ITATS, Jambangan Asri, dan Ketintang Madya.
Hujan deras dan angin kencang yang memicu pohon tumbang juga terjadi sehari sebelumnya atau Minggu petang. Kemarin, ada laporan pohon tumbang setidaknya di 15 lokasi.
Ridwan mengatakan, sejak sebelum masuk musim hujan dan sampai saat ini, aparatur pemerintah telah mengeluarkan peringatan melalui media sosial dan media massa agar masyarakat waspada potensi bencana hidrometeorologi. Selain itu, program pemangkasan pohon-pohon sudah dan masih dilaksanakan.
Banyak laporan pohon tumbang dan tiang penerangan jalan umum roboh. (Ridwan Mubarun)
Secara terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Teddy Chandra mengatakan, dampak pohon tumbang berupa kemacetan. Namun, kemacetan akan terurai secara bertahap.
”Sudah pasti ada macet, tetapi secara bertahap bisa diurai karena pohon disingkirkan sehingga petugas kemudian dapat mengatur lalu lintas,” kata Teddy.