Tembok Jebol Saat Ditendang Ganjar, Pembangunan SMAN Tawangmangu Dievaluasi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menendang pelan tembok di bawah jendela depan. Tak disangka, tembok itu langsung jebol.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Pekerja menyelesaikan pekerjaan pembangunan SMA Negeri Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (31/1/2022). Sekolah itu bakal menjadi SMA pertama yang dibangun di kecamatan tersebut. Sejumlah kekurangan yang ditemukan akan diperbaiki pada masa pemeliharaan.
KARANGANYAR, KOMPAS — Kekurangan dalam pembangunan SMA Negeri Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dievaluasi menyusul ditemukannya kerusakan saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi di sekolah itu. Kekurangan yang ada akan disempurnakan selama masa pemeliharaan yang berakhir sekitar Mei 2022.
”Ini warning untuk semua. Maka, saya minta OPD (organisasi pemerintah daerah) yang punya pekerjaan itu mesti dicek karena beberapa hari sebelumnya kami minta cek,” kata Ganjar, dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/1/2022).
Kekurangan tersebut ditemukan Ganjar sewaktu melakukan inspeksi mendadak ke sekolah tersebut, Minggu (30/1/2022). Saat itu, Ganjar menendang pelan tembok di bawah jendela depan. Tak disangka, tembok itu langsung jebol. Ganjar juga menemukan sejumlah titik yang pemasangan pakunya kurang rapi. Didapati pula olehnya keretakan di beberapa bagian tembok.
Ganjar menyatakan akan mengecek secara intensif pembangunan proyek tersebut. Pihaknya menginginkan agar masyarakat menerima hasil pekerjaan yang optimal. Sebab, bangunan itu bakal menjadi SMA yang pertama kali berdiri di Kecamatan Tawangmangu. Jangan sampai penantian panjang masyarakat atas kehadiran bangunan tersebut justru berujung pada kekecewaan dengan buruknya pengerjaan bangunan.
Kondisi bangunan SMA Negeri Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (31/1/2022). Sekolah itu bakal menjadi SMA pertama yang dibangun di kecamatan tersebut. Sejumlah kekurangan yang ditemukan akan diperbaiki pada masa pemeliharaan.
Berdasarkan pantauan Kompas, Senin siang, tampak dua pekerja bangunan menggarap ulang bagian tembok yang jebol. Awalnya, tembok tersebut menggunakan material kalsiboard. Lalu, material itu diganti batu bata yang selanjutnya diplester dengan semen.
Jangan sampai penantian panjang masyarakat atas kehadiran bangunan tersebut justru berujung pada kekecewaan dengan buruknya pengerjaan bangunan. (Ganjar Pranowo)
Jajaran petugas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng meninjau langsung pengerjaan tersebut. Mereka didampingi pula oleh Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VI Jateng, Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Jateng, hingga Inspektorat Pemerintah Provinsi Jateng.
”Prinsipnya pembangunan gedung ini masih dalam masa perawatan. Jadi masih ada waktu untuk pembenahan-pembenahan. Mulai kemarin, sebenarnya sudah dilakukan perbaikan-perbaikan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Uswatun Hasanah di lokasi pembangunan sekolah tersebut.
Uswatun menyebutkan, semua yang dikeluhkan Gubernur juga sudah diatasi. Misalnya, titik-titik retakan tembok telah ditambal dan dicat ulang. Begitu pula paku-paku yang semrawut juga sudah dirapikan.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Pekerja menyelesaikan pembangunan di SMA Negeri Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (31/1/2022). Sekolah itu bakal menjadi SMA pertama yang dibangun di kecamatan tersebut. Sejumlah kekurangan yang ditemukan akan diperbaiki pada masa pemeliharaan.
Rp 5 Miliar
SMAN Tawangmangu mulai dibangun sejak Juni 2021 di lahan seluas sekitar 8.000 meter persegi. Anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 5 miliar. Pembangunannya telah rampung pada 5 Desember 2021.
Sejak saat itu, kontraktor sudah menyerahkannya kembali kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Masa pemeliharaan bangunan berlangsung selama 180 hari sejak penyerahan bangunan. Artinya, masa pemeliharaan akan berakhir sekitar Mei 2022.
Kepala Bidang Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Syamsudin Isnaini mengungkapkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kontraktor sejak serah terima bangunan tersebut. Pemantauan dijalankan secara intensif agar bangunan dapat berfungsi optimal saat beroperasi nanti. Pihaknya juga mengklaim hasil bangunan sudah sesuai dengan kontrak awal.
”Dalam masa pemeliharaan ini akan kami lihat sejauh mana saja kekurangannya. Mungkinkah ada kebocoran atau tidak. Ini kami cek. Apabila ada hal-hal yang dalam masa pemeliharaan belum baik harus disempurnakan,” kata Syamsudin.
Pegawai dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berembuk soal kekurangan dalam pembangunan di SMA Negeri Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (31/1/2022). Bangunan sekolah SMA Negeri Tawangmangu itu terdiri atas dua lantai. Di sana, terdapat setidaknya 5 ruang kelas, 2 ruang praktikum, kamar mandi untuk putra dan putri, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan mushala. Pembangunan sekolah masih merupakan pembangunan tahap pertama.
Syamsudin mengungkapkan, tahun ini, menurut rencana dilakukan pembangunan tahap kedua. Anggaran yang disiapkan lebih kurang Rp 7 miliar. Sejumlah bangunan yang akan didirikan pada tahap kedua antara lain 5 ruang kelas, 1 ruang praktikum, dan 1 ruang pamer atau galeri.
”Pembangunan akan dilanjutkan pada bangunan tahap kedua. Lahannya masih di lokasi yang sama. Saat ini sedang proses pelelangan,” kata Syamsudin.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Pekerja menyelesaikan pembangunan di SMA Negeri Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (31/1/2022). Sekolah itu bakal menjadi SMA pertama yang dibangun di kecamatan tersebut. Sejumlah kekurangan yang ditemukan akan diperbaiki pada masa pemeliharaan.