Beribadah umrah menjadi pilihan jemaah karena waktu tunggu berhaji yang sangat lama. Selain harus memerhatikan cuaca atau musim di Tanah Suci saat umrah, persiapan juga kesehatan dan syarat vaksin.
Oleh
DR SAMSURIDJAL DJAUZI
·5 menit baca
AFP/Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi
Jemaah melaksanakan sai atau berlari-lari kecil di antara Bukit Safa dan Marwa sebagai bagian ibadah umrah di kompleks Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Minggu (4/10/2020).
Tahun ini saya lulus perguruan tinggi. Bidang saya ilmu komputer. Saya anak laki-laki dan merupakan anak tertua dari tiga bersaudara. Adik saya dua orang, keduanya perempuan dan masih kuliah. Ibu sudah meninggal dua tahun yang lalu. Ayah saya sudah lama berniat naik haji. Umur beliau 58 tahun. Beliau sudah mendaftar dan masih harus menunggu lama, lebih dari 10 tahun lagi. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, masa tunggu menjadi lebih lama lagi karena dua kali musim haji jemaah kita tak ada yang dapat berangkat.
Beliau memutuskan untuk ikut umrah dan mengajak saya untuk menemani beliau. Mungkin juga sebagai hadiah saya lulus perguruan tinggi. Sebenarnya saya ragu untuk bepergian dalam masa pandemi yang penuh risiko ini. Namun, saya juga tak dapat menolak keinginan ayah saya, apalagi saya anak tertua. Saya berusaha banyak mencari informasi mengenai ibadah umrah, apa yang harus dipersiapkan serta bagaimana menghindarkan diri dari penularan Covid-19, apalagi tipe Omicron yang kata para pakar lebih mudah menular.
Kami sudah mendapat biro umrah yang berpengalaman serta mendapat informasi apa yang harus disiapkan. Ayah sudah lama menabung dan mudah-mudahan dana yang telah disiapkan mencukupi meski akan banyak dana tambahan, seperti untuk karantina. Saya sudah pernah ke Malaysia dan Thailand lima tahun yang lalu. Saya berharap perjalanan umrah ini, meski tujuannya adalah untuk beribadah, juga dapat menjadi perjalanan yang menyenangkan.
Saya merasa gembira akan dapat berkunjung ke Mekkah dan Madinah. Dapat beribadah di Masjidil Haram serta dapat mengunjungi Madinah tempat Rasulullah dimakamkan. Saya berusaha membaca kembali buku-buku agama, termasuk penuntun menjalankan umrah dengan baik.
Jangan sampai beribadah berlebihan, mengabaikan tidur dan makan, sehingga jatuh sakit. Gunakan kesempatan beribadah dengan baik. Nikmati perjalanan Anda.
Saya menyadari bahwa bepergian dalam era pandemi ini berisiko terular Covid-19. Saya ingin mendapat penjelasan dari Dokter, terutama dari segi kesehatan. Bagaimana menjaga kesehatan agar tetap prima dalam melaksanakan ibadah umrah ini. Mudah-mudahan peserta umrah tak sebanyak biasanya sehingga faktor kerumunan orang dapat berkurang.
Saya juga ingin mendapat informasi mengenai imunisasi yang diperlukan untuk menjaga agar tubuh kami dapat melawan penyakit menular yang mungkin terpapar selama perjalanan nanti. Bagaimana pula mengenai makanan dan pakaian, apakah ada sesuatu yang harus diperhatikan? Meski pada penjelasan calon peserta umrah sudah banyak informasi yang kami terima, informasi dari Dokter kami perlukan. Ayah saya sampai sekarang dalam keadaan sehat. Beliau hanya menderita hipertensi ringan yang dapat dikendalikan dengan minum obat hipertensi sekali sehari. Dosis obatnya juga rendah. Terima kasih atas penjelasan Dokter.
M di J
Saya dapat memahami situasi yang Anda hadapi. Pemerintah memang menganjurkan warga Indonesia untuk tidak bepergian ke luar negeri, namun kehendak ayah agak sukar Anda abaikan. Beliau masih dalam keadaan sehat. Sekarang ada dananya, kita belum tahu kapan pandemi akan berakhir sehingga keinginan ayah Anda perlu mendapat perhatian. Jika memang sudah dibicarakan baik-baik dan ayah Anda memang amat kuat keinginannya, saya rasa wajar Anda menemani beliau melaksanakan ibadah umrah.
ARSIP PRIBADI
Samsuridjal Djauzi
Ibadah umrah tidak seberat ibadah haji. Jumlah orang yang umrah biasanya juga lebih sedikit dibandingkan orang naik haji. Ibadah haji hanya dilakukan dalam waktu tertentu, sedangkan ibadah umrah dapat dilaksanakan dalam kurun waktu yang lama, hampir sepanjang tahun. Pilihlah waktu yang nyaman bagi ayah Anda. Apakah beliau lebih nyaman pada musim yang lebih dingin atau musim panas. Jika ingin berangkat dalam waktu dekat ini, berarti musim di Arab Saudi masih musim dingin. Mintalah informasi kepada biro perjalanan Anda tentang suhu dan kelembaban di sana. Sesuaikan pakaian dengan suhu di sana. Makanan biasa saja. Jika Anda lebih banyak melakukan kegiatan ibadah yang memerlukan kerja fisik, berarti Anda dan bapak perlu makan lebih banyak.
Saya selalu menganjurkan kepada saudara-saudara kita yang akan menjalankan umrah agar menyesuaikan kegiatan ibadah dengan kemampuan kita. Memang selama umrah terbuka kesempatan untuk beribadah sebanyak-banyaknya. Namun, perlu diingat, tubuh kita juga perlu istirahat. Tidur harus cukup. Jangan sampai beribadah berlebihan, mengabaikan tidur dan makan, sehingga jatuh sakit. Gunakan kesempatan beribadah dengan baik. Nikmati perjalanan Anda. Saksikanlah tempat-tempat yang selama ini sudah lama Anda ingin kunjungi. Namun, hendaknya semua itu dilaksanakan dengan menjaga kesehatan.
Untuk imunisasi, sudah tentu Anda harus menjalani imunisasi Covid-19 secara lengkap. Selain itu, Pemerintah Arab Saudi mewajibkan peserta haji dan umrah yang berkunjung ke Arab Saudi untuk menjalani imunisasi meningitis. Imunisasi meningitis meningokok ini wajib. Jika tidak mendapat imunisasi ini, visa Anda tidak akan dikeluarkan. Namun, yang paling penting kesadaran untuk melindungi diri dari penyakit meningitis karena meningitis banyak terdapat di negeri-negeri Afrika. Jika berkontak dengan jemaah dari negeri-negeri Afrika, jemaah Indonesia yang tidak punya kekebalan dapat terinfeksi meningitis. Meningitis atau penyakit radang otak merupakan penyakit yang cukup berbahaya. Selain imunisasi meningitis meningokok ini, sebaiknya jemaah umrah juga menjalani imunisasi influenza dan pneumokok.
Influenza dan pneumokok mudah menular melalui udara. Jadi, jika kita berdekatan dengan orang yang dapat menularkan influenza dan pneumokok ini, kita akan berisiko tertular. Karena itulah, sebelum berangkat sebaiknya kita menjalani imunisasi influenza dan pneumokok sehingga mempunyai kekebalan. Jika sampai terpapar, tidak akan menjadi sakit. Anda dapat memperoleh imunisasi influenza dan pneumokok ini di berbagai layanan kesehatan di kota Anda.
Vaksinasi influenza dilakukan setiap tahun. Vaksinasi pneumokok yang polisakarida dilakukan lima tahun sekali, sedangkan yang konjugat hanya sekali seumur hidup. Bagaimana dengan vaksinasi meningitis meningokok? Kementerian Kesehatan menetapkan vaksin ini harus diulang setelah dua tahun untuk peserta haji dan umrah.
Nah, saya merasa senang bahwa Anda telah mempersiapkan diri dengan baik sebelum menjalani umrah ini. Anda telah mencari informasi yang diperlukan. Saya berharap Anda dan bapak dapat melaksanakan ibadah umrah dengan khusyuk serta dapat menikmati perjalanan Anda bersama bapak. Sudah tentu saya juga mengharapkan selama ibadah umrah ini Anda dan bapak dalam keadaan sehat serta tetap sehat pula setelah kembali ke Tanah Air.
Saya juga mengucapkan selamat atas kelulusan Anda. Semoga Anda akan dapat berkontribusi melalui ilmu Anda untuk pembangunan Indonesia yang kita cintai ini.