Terima Tambahan 4.800 Vial Vaksin, Sidoarjo Bergegas Lanjutkan Vaksinasi Penguat
Vaksinasi dosis ketiga ini dilakukan beriringan dengan vaksinasi primer pada anak-anak usia 6-11 tahun.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO,KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bergegas lanjutkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga setelah menerima vaksin tambahan sebanyak 4.800 vial. Vaksinasi penguat ini diprioritaskan bagi warga berusia lanjut, kelompok rentan, dan pelayan publik yang berisiko tinggi terpapar Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, pihaknya telah memulai vaksinasi dosis ketiga pada 12 Januari lalu. Namun, karena stok vaksin yang digunakan untuk penguat ini menipis, kegiatan vaksinasi dihentikan, menunggu pasokan vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.
”Dinkes menerima tambahan 4.800 vial vaksin pada Rabu (19/1/2022). Jenisnya beragam, yakni Moderna, Astra Zeneca, dan Sinopharm,” ujar Syaf Satriawarman, Kamis (20/1/2022).
Petugas medis memeriksa kondisi kesehatan calon penerima vaksinasi penguat di Jogja Expo Center, Kecamatan Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta, Sabtu (15/1/2022).
Syaf mengatakan, dari tiga jenis vaksin tambahan yang diterima, terbanyak adalah jenis Moderna, yakni 3.850 vial. Vaksin tersebut akan diberikan kepada 46.200 penerima. Satu vial vaksin bisa digunakan untuk 12 orang penerima karena yang disuntikkan untuk penguat ini hanya setengah dosis.
Untuk vaksinasi penguat, konsep yang digunakan adalah heterogen agar tercapai imunitas yang maksimal. Warga yang menerima vaksin primer atau vaksinasi dosis pertama dan kedua menggunakan jenis Sinovac, vaksin penguatnya memakai jenis Moderna atau Pfizer.
Syaf menambahkan, tambahan vaksin untuk penguat yang telah diterima mulai didistribusikan ke fasilitas layanan primer, yakni 26 puskesmas. Selain itu, pendistribusian juga dilakukan pada rumah sakit yang melayani vaksinasi dan institusi lain yang memberikan layanan vaksinasi.
”Layanan vaksinasi terhadap warga lansia akan dilakukan dalam bentuk jemput bola ke rumah-rumah. Hal itu karena kelompok lansia kesulitan mengakses layanan di puskesmas dan rumah sakit,” kata Syaf.
KOMPAS/HARIS FIRDAUS
Warga lanjut usia dicek kondisi kesehatannya sebelum mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis ketiga di Gedung Jogja Expo Center, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (13/1/2022).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sidoarjo M Atho’ilah menambahkan, vaksinasi dosis ketiga ini dilakukan beriringan dengan vaksinasi primer pada anak-anak usia 6-11 tahun. Selain itu, Dinkes Sidoarjo juga masih memiliki pekerjaan rumah menuntaskan vaksinasi primer pada kelompok lansia dan remaja.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, per tanggal 19 Januari 2020, capaian vaksinasi dosis pertama di Sidoarjo sebanyak 1,4 juta sasaran atau sekitar 90 persen. Artinya, masih ada 10 persen sasaran penerima vaksin yang harus dikejar. Adapun untuk capaian vaksinasi dosis kedua sebanyak 1,1 juta jiwa atau sekitar 70 persen sehingga masih tersisa 30 persen yang harus dikejar.
Untuk vaksinasi Covid-19 dengan sasaran penduduk usia lanjut, capaian penyuntikan dosis pertama sebesar 71 persen dan dosis kedua sebesar 56 persen. Meski demikian, lansia di Sidoarjo mulai menerima vaksin penguat. Adapun capaiannya hingga saat ini baru 0,18 persen.
Sementara itu, untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun, sasarannya sebanyak 182.732 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 135.104 anak sudah menerima penyuntikan vaksin dosis pertama. Capaian vaksinasi anak dosis pertama ini sebesar 73 persen. Adapun capaian vaksinasi dosis keduanya baru 6.289 anak atau sekitar 3,44 persen.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Vaksin AstraZeneca
Masih berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, ketersediaan vaksin di Sidoarjo tercatat sebanyak 168.114 dosis. Percepatan vaksinasi Covid-19 baik primer maupun dosis ketiga terus dikejar agar masyarakat memiliki ketahanan yang tinggi terhadap serangan penyakit.
Kasus aktif Covid-19 tiga hari belakangan ini tercatat terus meningkat. Data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim menyatakan jumlah kasus aktif pada 19 Januari di Sidoarjo sebanyak 11 orang. Jumlah kasus aktif itu meningkat dibandingkan hari sebelumnya, Selasa (18/1/2022) yang hanya 8 orang dan pada Senin (17/1/2022) sebanyak 5 orang.
Atho’ilah mengatakan, pihaknya terus mewaspadai peningkatan kasus Covid-19 seiring menyebarnya varian Omicron di Jatim. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, hingga saat ini terdapat delapan kasus positif Omicron yang tersebar di Surabaya, Kota Malang, dan Kabupaten Malang. Selain itu terdapat sejumlah kasus probable Omicron di sejumlah daerah seperti Kabupaten Madiun dan Sidoarjo.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI (RAD)
Gedung Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2021). Wisma atlet kini menjadi satu dari gedung tempat karantina pekerja migran yang baru pulang dari luar negeri.
Jumlah kasus Omicron di Jatim berpotensi bertambah banyak seiring dibukanya pintu kedatangan internasional di Bandar Udara Juanda Surabaya. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pekerja migran Indonesia dijadwalkan tiba di Juanda mulai 26 Januari mendatang.
”Selama ini kedatangan pekerja migran masih melalui Bandara Soekarno-Hatta, kemudian menuju Jatim. Terkait kedatangan melalui Bandara Juanda, Pemprov Jatim telah siap menerima,” ujar Khofifah, Rabu (19/1/2022).
Persiapan yang dilakukan, antara lain, menyiapkan tempat karantina atau isolasi terpusat khusus pekerja migran. Lokasinya di Asrama Haji Surabaya, Balai Diklat Kemenag Jatim, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jatim. Selain itu, disiapkan pula 33 hotel untuk karantina pelaku perjalanan luar negeri yang tiba melalui Bandara Juanda.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim Himawan Estu Bagijo memprediksi terdapat 18.000 pekerja migran asal Jatim yang akan pulang ke Tanah Air sepanjang tahun ini. Mereka pulang karena masa kontak kerjanya sudah habis. Selain itu, pekerja migran dideportasi dari negara tujuan karena bekerja secara ilegal.