Surabaya Laksanakan Vaksin Penguat Warga Lanjut Usia di Rumah
Pemerintah Kota Surabaya telah mendapatkan jatah vaksin Moderna untuk 106.000 sasaran dengan prioritas warga lanjut usia penerima dosis 1 dan dosis 2 jenis AstraZeneca untuk menghadapi potensi peningkatan kasus Covid-19.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO, AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
Kompas/Bahana Patria Gupta (BAH)
Warga di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak bersiap divaksin dalam kegiatan Serbuan Vaksinasi di Lapangan Prapat Kurung Perak, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24/6/2021). Kegiatan tersebut ditinjau langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono. Dalam vaksinasi tersebut ditargetkan 1.500 warga bisa divaksin. Serbuan Vaksinasi dilakukan oleh TNI-Polri di 100 titik di seluruh Indonesia dalam rangka mempercepat pencapaian herd immunity.
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, telah menerima alokasi vaksin penguat atau dosis ketiga untuk 106.000 sasaran dengan prioritas warga lanjut usia. Vaksinasi akan dilakukan dengan cara mendatangi warga lanjut usia ke rumah-rumah untuk mengatasi kendala atau hambatan yang membuat mereka kesulitan mengakses vaksin Covid-19 (Coronavirus disease 2019).
Namun, bagi warga lanjut usia yang masih memungkinkan untuk mendapatkan vaksin di luar rumah, yakni di balai rukun warga atau puskesmas, pemerintah akan terus menyebarkan informasi jadwal, tempat vaksinasi, dan jenis vaksin yang digunakan. Informasi itu akan disebarkan hingga ke pengurus rukun tetangga agar dapat menjadi perhatian warga, terutama warga lanjut usia, yang ingin mendapatkan vaksin.
”Begitu ada informasi dari ketua RT ada vaksin penguat bagi warga lansia di kelurahan, saya membawa persyaratan kartu tanda penduduk dan di telepon seluler sudah terpasang aplikasi Peduli Lindungi,” kata Rudi Hari (62), warga Bendulmerisi, Surabaya, Kamis (20/1/2022).
Warga lainnya, Sunarto (65) dari Karah, Surabaya, mengatakan, pemerintah memberikan perhatian tinggi dalam percepatan vaksinasi. ”Sampai datang ke rumah-rumah untuk memastikan warga lansia yang memang kesulitan beraktivitas mendapatkan vaksinasi,” ujarnya.
Petugas berjaga saat vaksinasi Covid-19 massal di Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/3/2021). Vaksinasi terus dilakukan di Kota Surabaya. Sebanyak 3.590 petugas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengikuti vaksinasi massal tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina, vaksinasi penguat di Surabaya disesuaikan dengan surat edaran dan petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan. ”Vaksin penguat diprioritaskan untuk warga lansia atau berusia lebih dari 60 tahun. Kemudian, interval dari vaksin dosis kedua ke dosis ketiga atau penguat selama enam bulan,” ujarnya.
Nanik menyebutkan alokasi vaksin untuk 106.000 sasaran dari pemerintah pusat melalui provinsi itu berjenis Moderna. Vaksin ini dapat diterimakan ke warga lansia yang telah mendapat vaksin komplet atau dosis 1 dan dosis 2 AstraZeneca.
”Menurut petunjuk teknis memang demikian, tidak setiap jenis vaksin bisa dipakai sebagai penguat demi kekebalan yang diharapkan optimal,” kata Nanik.
Untuk itu, warga lansia yang sebelumnya menerima vaksin jenis Sinovac untuk dosis pertama dan dosis kedua harus menunggu suntikan dosis ketiga dari AstraZeneca atau Pfizer.
Adapun capaian vaksinasi dosis ketiga untuk warga lansia di Surabaya sampai dengan hari ini telah mencapai 20.796 orang. Di sisi lain, stok vaksin Sinovac yang masih ada di Surabaya akan dipakai untuk meningkatkan cakupan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun.
Sebanyak 217.454 anak usia 6-11 tahun di Surabaya telah mendapat vaksinasi dosis pertama atau cakupan 80,3 persen. Untuk dosis kedua telah diberikan kepada 45.709 orang atau cakupan 16,7 persen. ”Kami targetkan Februari nanti bisa selesai pemberian dosis kedua kepada anak-anak usia 6-11 tahun itu,” kata Nanik.
Anggota Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya mendapatkan vaksin Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/2/2021). Sasaran vaksin Covid-19 tahap pertama bagi anggota sebanyak 400 orang. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur kini mendistribusikan 915.000 dosis vaksin Covid-19 gelombang kedua ke 38 kabupaten/kota.
Tetap waspada
Secara terpisah, epidemiolog Universitas Airlangga, Surabaya, Windhu Purnomo, mengatakan, aparatur terpadu dan masyarakat ibu kota Jatim ini perlu tetap waspada dengan peningkatan kasus Covid-19. Pengendalian dan antisipasi harus kembali ditingkatkan.
”Potensi peningkatan kasus tetap ada sehingga harus waspada dan bersiap untuk menempuh kembali pembatasan sosial,” ujar Windhu.
Pantauan dari laman resmi https://infocovid19.jatimprov.go.id/, Kamis petang, sepekan terakhir terjadi penambahan kasus berturut-turut 3 kasus, 3 kasus, 4 kasus, 3 kasus, 9 kasus, 8 kasus, dan 18 kasus. Penambahan kasus harian itu memperlihatkan peningkatan. Dalam sepekan juga tercatat ada dua kematian pasien Covid-19.
Menurut petunjuk teknis memang demikian, tidak setiap jenis vaksin bisa dipakai sebagai penguat demi kekebalan yang diharapkan optimal. (Nanik Sukristina)
Penambahan sampai dengan 18 kasus dalam sehari, menurut Windhu, patut menjadi perhatian. Sebelumnya, dalam suasana landai sejak Agustus 2021, penambahan kasus harian bisa ditoleransi jika tidak melebihi 10 kasus. Namun, peningkatan kasus amat mungkin terkait dengan gencarnya pelacakan, penelusuran, dan pengetesan terhadap kalangan warga yang berpotensi terjangkit.
Padahal, cakupan vaksinasi di Surabaya terutama dosis pertama dan dosis kedua sudah menjangkau 2,344 juta jiwa atau cakupan 105,7 persen dari sasaran. Jumlah itu memang masih agak jauh di bawah populasi Surabaya yang 2,929 juta jiwa. Menurut Windhu, semakin tinggi cakupan vaksinasi terhadap populasi, akan lebih baik bagi upaya pembentukan kekebalan kelompok.