Terduga Omicron Muncul di Sidoarjo, Mitigasi Ancaman Covid-19 Diperkuat
Mitigasi menghadapi ancaman gelombang kasus Covid-19 diperkuat menyusul temuan terduga positif Omicron di Sidoarjo, Jawa Timur.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS—Mitigasi menghadapi ancaman gelombang kasus Covid-19 diperkuat menyusul adanya temuan probable Omicron di Sidoarjo, Jawa Timur. Pengamatan terhadap sebaran penyakit dilakukan secara sistematis dan terus menerus. Selain itu disiapkan obat-obatan, tempat perawatan, hingga layanan vaksinasi Covid-19 yang mudah diakses oleh masyarakat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sidoarjo M Atho’ilah mengatakan, saat ini terdapat satu kasus terduga Omicron di wilayahnya. Temuan kasus tersebut disampaikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jatim berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan pasien. ”Pasien berstatus probable Omicron ini sudah diambil sampelnya untuk diperiksa dengan metode whole genome sequencing di ITD Universitas Airlangga. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan tersebut keluar,” ujar Atho’ilah, Selasa (18/1/2022).
Atho’ilah mengatakan, pasien terdugaomicron di Sidoarjo saat ini dirawat di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19. Pasien tersebut menunjukkan gejala ringan dengan keluhan seluruh badan terasa sakit. Meski demikian, secara keseluruhan kondisi kesehatannya terus membaik dan pasien tetap menjalani perawatan hingga dinyatakan negatif Omicron.
Menindaklanjuti temuan kasus probable varian Omicron tersebut, Dinkes Sidoarjo menerjunkan tim surveilans untuk menelusuri riwayat perjalanan pasien, apakah baru pulang dari luar negeri atau perjalanan luar kota. Penelusuran ini penting untuk menentukan apakah pasien tersebut merupakan kasus transmisi lokal atau imported case.
Dikatakannya, varian Omicron memiliki karakter menular lebih cepat. Oleh karena itulah, untuk mengendalikan penularan, masyarakat harus lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Prokes itu, antara lain, memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman, menjauhi kerumunan, dan mengendalikan mobilitas atau perjalanan ke daerah rawan sebaran Covid-19.
Dia mengimbau masyarakat yang pulang dari bepergian luar kota maupun dari luar negeri segera memeriksakan diri apabila merasakan gejala sakit dan melakukan tes Covid-19. Segera melapor ke fasilitas layanan terdekat apabila hasilnya dinyatakan terkonfirmasi positif agar bisa langsung ditangani.
Dinkes Sidoarjo menyediakan fasilitas layanan peratawan pasien Covid-19 di 11 rumah sakit rujukan. Selain itu, pasien Covid-19 tanpa gejala bisa menjalani karantina di fasilitas isolasi terpadu yang berlokasi di Puskesmas Sedati. Fasilitas berkapasitas 54 pasien itu dilengkapi dengan dokter dan tenaga medis, serta obat-obatan lengkap berdasarkan kebutuhan pasien.
Masih terkait dengan pencegahan Covid-19, kebijakan yang diambil oleh pemda Sidoarjo adalah menggencarkan vaksinasi dosis pertama, kedua, dan dosis ketiga atau vaksin penguat. Capaian vaksinasi dosis pertama di Sidoarjo per 17 Januari 2022 sebanyak 1,4 juta jiwa atau 89 persen. Vaksinasi dosis kedua sebanyak 1,1 juta jiwa atau sebesar 70 persen.
Proporsi penyebaran Omicron dibandingkan varian lain secara global. Sumber: Laporan WHO 9 Desember 2021
Untuk vaksinasi Covid-19 bagi lansia, capaian vaksinasi dosis pertama di Sidoarjo telah menyentuh angka 71 persen dan dosis keduanya sebesar 56 persen. Daerah penyangga Surabaya ini juga tengah menggencarkan vaksinasi Covid-19 dengan sasaran anak-anak usia 6-11 tahun.
Target vaksinasi anak di Sidoarjo mencapai 182.732 orang. Hingga saat ini, capaian vaksinasi dosis pertama bagi anak-anak sebanyak 125.805 orang atau sekitar 68 persen. Untuk capaian vaksinasi dosis kedua baru 1.409 anak atau sekitar 0,77 persen.
Persiapan
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan daerahnya telah menyiapkan infrastruktur yang kuat untuk menghadapi serangan gelombang ketiga kasus Covid-19. Satgas Penanganan Covid-19 memprediksi, lonjakan kasus akan terjadi pada Febuari hingga Maret.
Sukarelawan kami beranggotakan 33 orang dan semuanya telah mengikuti pelatihan penanganan pasien Covid-19. Selain itu, ada empat ambulans yang dioperasikan untuk membantu masyarakat. (Imam Mahfudi)
Selain pemda, persiapan mengahadapi gelombang ketiga kasus Covid-19 juga dilakukan oleh sukarelawan di Sidoarjo salah satunya Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCC) Sidoarjo. Ketua MCC Sidoarjo Imam Mahfudi mengatakan, pengalaman penanganan pandemi pada saat puncak kasus tahun 2021 lalu menjadi modal menghadapi serangan tahun ini.
Imam mengatakan, ada tiga fokus kegiatan yang dilakukan, yakni mengantar dan menjemput pasien dan jenazah Covid-19, pemulasaraan jenazah terkonfirmasi positif, serta pelatihan-pelatihan terkait penanganan penyakit.
Tahun ini pihaknya memiliki tugas tambahan, yakni memonitor sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka dan sosialisasi kepada masyarakat sampai tingkat keluarga terkait ancaman Covid-19 yang tidak boleh dianggap remeh.
”Sukarelawan kami beranggotakan 33 orang dan semuanya telah mengikuti pelatihan penanganan pasien Covid-19. Selain itu ada empat ambulans yang dioperasikan untuk membantu masyarakat,” ucap Imam.
Imam berharap serangan gelombang ketiga kasus Covid-19 tahun ini tidak separah tahun lalu. Oleh karena itulah, pihaknya akan membantu pemda melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka segera mengikuti vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan kekebalan tubuh yang baik, diharapkan kondisi pasien tidak memburuk saat terjadi serangan virus. Tingkat kesembuhannya juga lebih tinggi.