Wapres: Program Pendidikan Tinggi Harus Adopsi Konteks Lokal
Menurut Wapres Ma’ruf Amin, pengelola perguruan tinggi perlu menerapkan Tridarma Perguruan Tinggi sesuai dengan potensi sumber daya, karakteristik, permasalahan, dan kebutuhan daerahnya.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas nasional. Sumber daya manusia unggul menjadi kunci untuk memenangi persaingan global. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan konsep pengembangan program pendidikan tinggi harus dapat mengadopsi konteks lokal untuk mencetak lulusan yang mumpuni.
”Pada berbagai kesempatan, saya selalu menyampaikan bahwa SDM (sumber daya manusia) unggul adalah SDM yang sehat, cerdas, produktif, inovatif, kompetitif, cinta tanah air, dan berkarakter, yaitu berakhlak mulia ber-akhlakul karimah,” ujar Wapres Amin dalam video sambutan acara Wisuda Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Jawa Tengah, Kamis (23/9/2021).
Keberadaan Unsiq Jawa Tengah di Kabupaten Wonosobo, menurut Wapres Amin, sangat strategis. Wilayahnya merupakan daerah pegunungan yang subur, asri, dan kaya akan sumber daya alam yang membutuhkan SDM unggul, kompeten, dan terampil agar menjadikan daerahnya mandiri, maju, dan sejahtera.
Unsiq Jawa Tengah diharapkan mampu mengambil peran untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas, profesional, dan berahlak mulia. SDM tersebut harus mampu mengelola potensi alam dan menjadi bagian penting dalam program pembangunan daerah, tidak hanya di Wonosobo, tetapi juga di Jawa Tengah, bahkan di tingkat nasional.
”Kita semua memahami bahwa pendidikan merupakan sarana mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas dan unggul. Untuk itu, penguasaan teknologi dan inovasi, termasuk pemanfaatan serta pengelolaan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan, merupakan kebutuhan dan menjadi harapan masyarakat maupun pemerintah,” tambahnya.
Dari sejarahnya, Unsiq berawal dari Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Wonosobo yang diasuh KH Muntaha Al Hafiz (almarhum), yang selanjutnya dikembangkan menjadi Institut Ilmu Al Quran (IIQ) pada 1987. Setelah digabungkan dengan STIE dan Akper di bawah Yayasan Pendidikan Ilmu-ilmu Al Quran (YPIIQ), saat ini jumlah mahasiswanya mencapai lebih dari 10.000 orang.
Menurut Wapres Amin, pengelola perguruan tinggi perlu menerapkan Tridarma Perguruan Tinggi sesuai dengan potensi sumber daya, karakteristik, permasalahan, dan kebutuhan daerahnya. Hal ini termasuk mengembangkan program studi yang aplikatif dan vokasional serta kewirausahaan, di samping juga menanamkan wawasan kebangsaan.
Lulusan Unsiq juga diminta mampu mengembangkan potensi yang ada, inovatif, dan berjiwa wirausaha. Namun, mereka tetap harus menginternalisasikan nilai-nilai Al Quran dalam kehidupan sehari-hari. ”Saya mengapresiasi konsep pengembangan Unsiq Jawa Tengah yang dapat dijadikan model perguruan tinggi transformasi pesantren,” ucap Wapres Amin.
Sementara itu, Rektor Unsiq Sukawi berpesan kepada para lulusan Unsiq agar bisa memadupadankan tradisi dan modernitas. Dengan demikian, penting bagi setiap lulusan Unsiq untuk membekali diri dengan kesederhanaan dan integritas untuk kehidupan yang paripurna serta berkualitas.
”Alumni Unsiq yang merupakan mahasiswa sekaligus santri harus mampu menjadi cendekiawan yang berkah dan bermanfaat. Bersama wujudkan generasi sehat dan kuat untuk Indonesia hebat,” ujarnya dikutip dari laman resmi Unsiq.
Adapun Ketua Yayasan Pendidikan Ilmu-ilmu Al-Quran Heru Irianto berpesan kepada alumni agar menjadi insan yang transformatif dan lulusan yang mampu mengembangkan disiplin keilmuannya untuk orang banyak, terutama untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, yang terpenting harus menjaga nilai Qurani sebagai identitas alumni Unsiq.
”Al Quran sebagai identitas diri artinya menghiasi diri dengan akhlak, ibadah tetap dijalankan, dan di mana pun tetap membaca Al Quran setiap hari walaupun hanya satu ayat. Amalkan kepandaian dan ilmu yang Saudara miliki segala dengan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini penting untuk menjadi perhatian agar Saudara-saudara dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat,” ujarnya.