Menag: Vaksinasi Covid-19 Sejalan dengan Prinsip Agama
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak para tokoh agama dan pimpinan organisasi masyarakat keagamaan, lembaga keagamaan, dan seluruh elemen bangsa untuk terus bersama-sama mensukseskan program vaksinasi Covid-19.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
JAKARTA,KOMPAS - Pemerintah Indonesia kembali menerima vaksin Covid-19 jenis Sinovac. Total vaksin yang masuk di tahap ke-29 ini sebanyak 8 juta dosis. Program vaksinasi Covid-19 akan terus digalakkan pemerintah untuk menjaga keberlangsungan kehidupan.
“Program vaksinasi ini merupakan penjabaran ajaran agama, kalau kita mau gali lebih dalam lagi, karena setiap umat beragama wajib menjaga keberlangsungan hidup sebagai karunia Tuhan yang paling besar,” ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutan secara virtual ketika menyambut kedatangan vaksin di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (22/7/2021).
Yaqut menambahkan bahwa menjaga kehidupan adalah langkah yang paling mulia agar kita bisa selalu mengagungkan Tuhan sepanjang kehidupan di dunia. “Sehingga program vaksinasi yang sedang dijalankan pemerintah ini sejalan dengan prinsip agama untuk menjaga keberlanjutan kehidupan,” tambahnya.
Ia melanjutkan, kedatangan 8 juta vaksin menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga seluruh bangsa Indonesia dari bahaya Covid -19. Program vaksinasi masyarakat merupakan bagian penting menuju terciptanya kekebalan kelompok (herd immunity). Program vaksinasi terus dilakukan pemerintah dari sejak awal 2021 demi melindungi masyarakat dari dampak yang paling buruk karena pandemi.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan program vaksinasi sebanyak 2 juta orang sehari di bulan Agustus. Hal ini membutuhkan pasokan vaksin yang cukup. “Karena itu, kita menyambut baik kehadiran vaksin, semoga akan semakin memperkuat langkah kita melewati ujian yang sungguh kita rasakan berat ini,” ucap Yaqut.
Yaqut menambahkan program vaksinasi tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan dari masyarakat luas. Pemerintah mengajak para tokoh agama dan pimpinan organisasi masyarakat keagamaan, lembaga keagamaan, dan seluruh elemen bangsa untuk terus bersama-sama mensukseskan program vaksinasi. Mereka diminta proaktif mendatangi pusat-pusat vaksinasi dan membantu memberikan pencerahan tentang pentingnya vaksinasi kepada masyarakat secara luas.
Meskipun program vaksinasi telah dilakukan, masyarakat diingatkan untuk terus mematuhi protokol kesehatan, tidak boleh lengah dan abai, serta mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. “Karena semua ini bertujuan untuk menjaga keselamatan bersama dari bahaya Covid 19. Pastikan setiap kita peduli terhadap lingkungan dengan saling mengingatkan pentingnya menjaga prokes,” ucapnya.
Protokol kesehatan semakin harus digalakkan terutama saat ini ketika masyarakat menjalani masa PPKM level 4 dan level 3. PPKM menjadi pilihan demi meningkatkan ikhtiar untuk mengurangi tingkat penularan virus.
“Kami mengajak seluruh umat beragama untuk bersama menyukseskan kebijakan ini dengan tetap taat dan patuh pada ketetapan yang sudah ditentukan. Kebijakan ini adalah bentuk pengorbanan dan pilihan sulit yang perlu didukung demi kebaikan bersama. Pilihan yang sulit ini percayalah semuanya untuk menyelamatkan masyarakat yang lebih luas,” ujar Yaqut.
Selain itu, masyarakat yang berada di zona PPKM level 4 dan level 3 serta zona merah dan oranye, diharapkannya untuk terus menjalankan aktivitas beribadah di rumah guna mencegah penularan Covid-19.
“Yakinlah bahwa Tuhan akan selalu hadir dalam setiap diri makhluknya yang datang dalam doa. Jadikan masa ini sebagai momentum untuk memperbanyak doa, dzikir, dan akvitas rohani yang lain,” tambahnya.
Secara terpisah, Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah untuk memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 di sejumlah daerah. Vaksinasi tidak boleh terhenti untuk mengejar target herd immunity yang sudah ditetapkan pemerintah. “Antusiasme rakyat untuk divaksin di sejumlah daerah jangan sampai menurun karena vaksin tidak tersedia,” ujarnya.
Puan melanjutkan, perintah Presiden Jokowi agar pemerintah daerah cepat menghabiskan stok vaksin, harus diimbangi oleh pengadaan vaksin yang juga cepat juga oleh pemerintah pusat. “Jangan sampai ada jeda. Vaksinasi jangan sampai terhenti karena vaksin tidak tersedia,” ujar Puan.
Seperti diketahui, sejumlah daerah telah melaporkan habisnya stok vaksin. Salah satunya di Surabaya seperti dilaporkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Presiden Ma\'ruf Amin dengan Gubernur Jawa Timur dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa Timur pada Rabu (21/7/2021).
Bupati Madiun Ahmad Dawami pun melaporkan hal yang sama. Hingga Rabu, jumlah penduduk Kabupaten Madiun yang telah divaksin sebanyak 148.290 orang dari total sasaran 550.000.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang hadir secara virtual dalam rapat koordinasi tersebut menyebut pemerintah akan terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksinasi di daerah. Terkait masih kurangnya jumlah vaksin di Jatim, Budi menginformasikan bahwa dalam waktu dekat, vaksin akan kembali dikirimkan ke Jawa Timur.