176 Tenaga Kesehatan TNI Tiba di Wisma Atlet Kemayoran
Selain di Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, ratusan tenaga kesehatan dari TNI itu akan ditempatkan di sejumlah wilayah lain di Jakarta untuk membantu penanganan pandemi Covid-19.
Oleh
EDNA C PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA,KOMPAS — Sebanyak 176 tenaga kesehatan TNI tiba di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Mereka akan ditempatkan di sejumlah tempat di Jakarta untuk membantu penanganan pasien Covid-19.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Dokter Tugas Ratmono selaku Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran saat menyambut kedatangan 176 tenaga kesehatan TNI dari Akademi Militer (Akmil) Magelang, Senin (28/6/2021).
Mereka akan ditempatkan di wilayah DKI Jakarta yang masih membutuhkan tenaga kesehatan, khususnya di Wisma Atlet Kemayoran, tempat isolasi khusus orang tanpa gejala (OTG) Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput.
Tugas Ratmono menyampaikan bahwa sesuai dengan arahan Panglima TNI, TNI harus memberikan antisipasi perkuatan di semua lini untuk sama-sama membantu pemerintah guna menangani pandemi Covid-19, baik di dalam peningkatan kekuatan PPKM mikro maupun juga di dalamnya adalah 3 T dan 5 M, termasuk memperkuat vaksinasi.
”Saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih telah diberikan kekuatan tenaga. Ini tentunya bagian dari suatu secara keseluruhan program yang dilakukan untuk pengendalian atau penanganan pandemi Covid-19 Wisma Atlet ini,” ucapnya.
Dari 176 orang tersebut, 120 di antaranya dokter umum. Mereka diharapkan bisa membantu tenaga kesehatan yang ada saat ini. Mereka akan melalui tes PCR dulu sebelum bertugas.
Ajak anak vaksinasi
Secara terpisah, Ketua DPR Puan Maharani mengajak para orangtua untuk memvaksinasi anak-anaknya setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac Bio Farma dengan dosis 600 SU/0,5 mL untuk anak-anak usia di atas 12 tahun ke atas.
”Ayo para orangtua Indonesia siap-siap untuk mengajak anak vaksinasi. Ini saatnya untuk memberikan anak-anak kita perlindungan terbaik terhadap virus Covid-19,” ucap Puan dalam keterangan tertulis, Senin.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia, jumlah kasus Covid-19 dengan pasien anak di Indonesia mencapai 12,5 persen dari total kasus Covid-19 di Indonesia. Adapun BPOM mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac Bio Farma untuk anak-anak usia di atas 12 tahun setelah dilakukan uji klinis dan dengan pertimbangan data epidemiologi Covid-19 di Indonesia menunjukkan mortalitas tinggi pada usia 10-18 tahun.
Menurut Puan, lonjakan kasus Covid-19 pada anak-anak membuktikan bahwa korona bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali anak-anak.
”Berarti ibu-ibu harus lebih bawel lagi soal protokol kesehatan kepada keluarganya. Saya ini juga seorang ibu, saya setiap hari selalu ingatkan anak-anak saya untuk jaga protokol kesehatan. Padahal, usia mereka sudah bukan anak kecil lagi, tapi maklumlah, saya ini ibu-ibu juga,” ujar Puan.