logo Kompas.id
HumanioraSejarah Panjang Sianida dan...
Iklan

Sejarah Panjang Sianida dan Sifat Racun yang Melekat

Sianida sebagai senyawa beracun telah digunakan sebagai alat pembunuh sejak masa Perang Dunia II. Namun, efek kematian akibat sianida juga bisa dicegah jika mengetahui serangkaian tindakan pertolongan pertama.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/g1op_TBpyvjiDw9U30V2tSorMM4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F296003fb-615a-44e8-8b07-b39ca2a993fd_jpg.jpg
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

BHS (tersangka 1) dan YL (tersangka 2) menjalani reka ulang percobaan pembunuhan terhadap VT, suami YL, menggunakan sianida, Kamis (3/10/2019), di kantor Kepolisian Sektor Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam adegan kedua belas, BHS memeragakan peracikan sianida.

Sianida telah dikenal secara luas sebagai senyawa beracun sejak puluhan tahun lalu. Bahkan, senyawa yang dapat berbentuk gas, cair, dan padat ini dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kematian bagi siapa pun yang menghirup atau menelannya. Namun, efek kematian akibat sianida juga bisa dicegah jika mengetahui serangkaian tindakan pertolongan pertama saat terjadi keracunan.

Sejumlah catatan sejarah menunjukan, sianida telah digunakan sebagai alat pembunuhan massal, upaya bunuh diri, dan senjata kimia sejak masa Perang Dunia II tahun 1940-an. Saat itu, anggota Nazi menggunakan senyawa beracun ini untuk melakukan genosida terhadap musuh-musuhnya dalam sebuah kamar gas tertutup.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000