Kegiatan Ramadhan Sekolah Dilaksanakan secara Daring
Sejumlah sekolah tetap mengadakan kegiatan Ramadhan bagi siswanya secara daring. Hal ini penting untuk pengembangan karakter, terlebih bagi siswa sekolah dasar.
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah sekolah tetap mengadakan kegiatan Ramadhan bagi siswanya meski pembelajaran tatap muka belum dilakukan. Hal ini penting untuk pengembangan karakter, terlebih bagi siswa sekolah dasar.
Menurut Riki Fahrozi dari bagian Humas SMK Muhammadiyah 04 Jakarta, selama bulan Ramadhan 1442 Hijriah ini, sekolah akan tetap mengadakan kegiatan Ramadhan. Seluruh kegiatan Ramadhan yang telah disusun akan diselenggarakan secara daring.
Setiap pekan, sekolah akan memberikan tausiah secara virtual. Guru akan mengunggah video tausiah ke dalam kanal Youtube SMK Muhammadiyah 04 Jakarta untuk disaksikan siswa.
”Dari situ anak diwajibkan membuat ringkasan materi tausiah dan dikumpulkan kepada kami. Harinya belum kami tentukan,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (14/4/2021).
Selain mengikuti tausiah virtual, siswa juga diwajibkan membaca Al Quran bersama sebelum pembelajaran dimulai. Setelah menerima materi pelajaran kedua, siswa juga diajak untuk melaksanakan shalat Dhuha.
”Kalau biasanya siswa langsung belajar pada jam pertama, saat Ramadhan ini kami awali dengan tadarus terlebih dulu. Setelah itu kami sisipkan shalat Dhuha di tengah pelajaran,” ujarnya.
Selama menjalani kegiatan Ramadhan tersebut, siswa tidak akan didampingi oleh guru. Mereka hanya diberi alokasi waktu untuk membaca Al Quran dan menunaikan shalat Dhuha. Sebagai gantinya, siswa diminta untuk mengirimkan foto kegiatan kepada guru.
”Tapi ada beberapa siswa kami yang masih harus dibimbing. Untuk yang sudah mahir mengaji tidak perlu kami bimbing. Mereka hanya diminta mencatat ayat dan surat yang dibaca,” tambahnya.
Bahkan, pada awal Mei 2021, SMK Muhammadiyah 04 Jakarta akan mengadakan kegiatan pesantren Ramadhan secara daring. Pesantren Ramadhan tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari pada akhir pekan. Menurut Riki, teknis pelaksanaannya masih menunggu hasil rapat dari guru-guru pendidikan agama.
Kegiatan Ramadhan ini wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas X, XI, dan XII. Hanya saja, kegiatan untuk kelas XII diselenggarakan pada pekan ini saja mengingat pekan depan mereka harus mengikuti uji kompetensi keahlian (UKK).
SMK Muhammadiyah Jakarta sebelumnya sudah menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka pada 7 April 2021. Uji coba tersebut hanya diikuti oleh 70 siswa kelas XII yang terbagi menjadi tujuh rombongan belajar.
Uji coba pembelajaran tatap muka hanya berlangsung selama tiga jam, yakni pukul 07.00-09.00. Selama durasi waktu tersebut, siswa dilarang menjalani kegiatan lain selain pembelajaran. Untuk itu, tausiah bagi mereka tetap dilakukan secara virtual.
”Jumat (16/4/2021) uji coba pembelajaran tatap muka dimulai lagi. Jadi, mungkin tausiah akan kami sampaikan pada Kamis (15/4/2021) untuk siswa kelas XII,” katanya.
Tahun ini, SMP Negeri 101 Jakarta tidak lagi membagikan buku kegiatan Ramadhan bagi para siswa. Sebagai gantinya mereka diwajibkan mengisi agenda Ramadhan melalui formulir Google.
”Kami menyebarkan tautan formulir Google kepada siswa. Mereka wajib mengisi kegiatan Ramadhan, seperti puasa, tadarus, shalat Tarawih, sampai infak selama Ramadhan,” kata Luqman Hakim, guru Pendidikan Agama SMP Negeri 101 Jakarta.
Sebelum memulai pembelajaran jarak jauh, siswa juga diminta untuk melakukan tadarus. Untuk memastikan siswa benar-benar melakukannya, Luqman juga membagikan soal berkaitan dengan ayat yang dibaca pada hari tersebut.
”Walaupun tidak semua mengisi agenda Ramadhan dan soal tadarus, kami berikan nilai tambah untuk yang mau mengisi. Yang mengisi 60-70 persen,” kata Wakil Kepala SMP Negeri 101 Bidang Kesiswaan tersebut.
Luqman juga tidak memungkiri tidak semua siswa mengisi formulir agenda Ramadhan dengan jujur. Namun, setidaknya pihak sekolah sudah berupaya mendorong para siswa untuk meningkatkan kualitas ibadahnya di Bulan Ramadhan.
Selain itu, pada tahun ini siswa tidak diwajibkan mengisi ringkasan ceramah tausiah saat shalat Tarawih. Sebab, siswa dibebaskan melaksanakan Tarawih di masjid atau di rumah. Jika diwajibkan mengisi ringkasan ceramah tersebut, dikhawatirkan siswa memiliki tuntutan untuk berlama-lama di masjid. Padahal, tidak semua masjid aman menyelenggarakan shalat Tarawih.
”Kalau bisa setelah shalat langsung pulang. Itu pun kalau masjidnya ada di zona hijau,” katanya.
Baca juga: Ada Risiko di Balik Pembelajaran Tatap Muka
Luqman mengimbau agar siswa menghindari kegiatan di luar rumah saat sahur. Hal ini demi menghindari potensi tawuran remaja yang kerap terjadi saat bulan puasa.
”Kami juga mengingatkan orangtua untuk menjaga anaknya. Dari sekitar 900 siswa kami pasti ada yang nakal,” ungkapnya.
Perkembangan karakter
Menurut Kepala SD Negeri 01 Bendungan Hilir Rukdi, program Ramadhan tetap penting diberikan kepada siswa SD di masa pandemi Covid-19 demi perkembangan karakternya. Terlebih para siswa memiliki banyak waktu luang saat di rumah.
”Walaupun pandemi, agenda Ramadhan anak-anak tetap dijalankan. Orangtua berperan penting memberikan bimbingan,” katanya.
Program Ramadhan yang diadakan di SD Negeri Bendungan Hilir 01 tahun ini dilaksanakan dengan sederhana. Kegiatan buka bersama yang biasanya dilakukan menjelang akhir Ramadhan, misalnya, ditiadakan.
Sebagai gantinya, Rukdi akan mengadakan pertemuan bersama siswa dan orangtua per kelas melalui aplikasi Zoom. Pertemuan itu untuk memberikan apresiasi kepada para siswa yang paling banyak tadarus selama Ramadhan.
”Dulu, kalau buka puasa selalu saya tanya siapa yang paling banyak tadarusnya. Yang berani angkat tangan saya kasih uang Rp 20.000. Ini penting untuk memotivasi siswa lain,” ungkapnya.
Baca juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Bukan Coba-Coba
Sementara itu, Ilham (17), siswa kelas X SMK Sumpah Pemuda 1 Joglo, Jakarta Barat, mengaku sekolahnya tidak mengadakan kegiatan Ramadhan pada tahun ini. Padahal, dia mengaku sudah merindukan momen-momen pesantren Ramadhan bersama teman-temannya.
”Saya sudah rindu banget, tetapi ternyata tidak ada. Kangen momen Ramadhan bersama teman-teman dan guru,” katanya.