Dana Kemanusiaan Kompas Disiapkan Antisipasi Kondisi Darurat Merapi
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) kembali menyalurkan bantuan untuk pengungsi Merapi di Kabupaten Magelang. Bantuan akan terus disiapkan untuk mengantisipasi kondisi terburuk saat Merapi alami peningkatan status.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) kembali menggulirkan bantuan untuk pengungsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021). Dalam kegiatan penyaluran bantuan ketiga tersebut, bantuan diberikan bagi warga Dusun Babadan I, Desa Paten, Kecamatan Dukun, yang mengungsi di Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan.
Manajer Eksekutif YDKK Anung Wendyartaka mengatakan, mengikuti perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi, penyaluran bantuan dimungkinkan masih akan terus dilanjutkan pada bulan-bulan berikutnya.
”Kami akan terus siaga, menyiapkan bantuan untuk lebih banyak pengungsi untuk kondisi darurat saat Gunung Merapi mengalami peningkatan status,” ujarnya, Kamis (14/1/2021).
Saat ini, unit-unit Kompas Gramedia di Yogyakarta juga berencana membentuk satuan tugas (satgas) dan membuka posko bencana erupsi Gunung Merapi. Tim dari Satgas ataupun posko itulah yang nantinya akan terus memantau perkembangan kebutuhan warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Merapi.
Penyaluran bantuan untuk pengungsi sudah dilakukan sejak November 2020. Dalam setiap kegiatan, lanjut Anung, YDKK selalu berupaya lebih banyak memberikan bantuan yang dinilai belum banyak terpikirkan atau diberikan oleh pihak lain, termasuk pemerintah.
Dalam dua kali penyaluran sebelumnya, YDKK menyampaikan bantuan perlengkapan pribadi, seperti sarung dan peralatan mandi. Selain itu, dibagikan pula perlengkapan untuk anak-anak, seperti buku cerita, peralatan menggambar, dan mewarnai. Di TEA Desa Banyurojo, bantuan yang diberikan adalah barang-barang kebutuhan sehari-hari, mulai dari popok bayi, popok untuk warga lanjut usia, pasta gigi, hingga masker. Bantuan tersebut disalurkan oleh tim dari Toko Buku Gramedia Yogyakarta.
Asisten Manajer Toko Buku Gramedia di Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta, Anto Kurnianto, mengatakan, pihaknya siap untuk mendukung dan kembali memberikan bantuan buku-buku bacaan, terutama untuk anak-anak. ”Kapan saja ada permintaan, kami siap untuk memberikan bantuan buku,” ujarnya.
Affandi, kepala barak di TEA Desa Banyurojo, mengatakan, pihaknya sangat senang karena semua bantuan yang diberikan memang sesuai kebutuhan.
Sejumlah barang yang mendesak dibutuhkan dan akhirnya diberikan YDKK, antara lain, adalah masker dan vitamin. Masker sangat dibutuhkan karena para pengungsi menyadari mereka harus berganti masker setiap empat jam sekali. Adapun vitamin sangat dibutuhkan oleh para petugas dan sukarelawan di TEA yang melayani kebutuhan pengungsi selam 24 jam.
Agus Firmansah, sekretaris sekaligus koordinator pengungsian di TEA Desa Banyurojo, mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas bantuan YDKK. Di tengah makin minimnya jumlah donasi yang diterima, bantuan ini pun sangat disyukuri. ”Pada kondisi saat ini, bentuk kepedulian, bantuan apa pun sangat kami syukuri,” ujarnya.
Kondisi saat ini, menurut dia, sangat berbeda pada tahap awal terjadi aktivitas mengungsi, November 2020. Jika sebelumnya, dalam satu hari bisa menerima dua hingga tiga kali sumbangan, Januari ini TEA Desa Banyurojo hanya beberapa kali menerima sumbangan dalam seminggu.
Hal ini terjadi karena pengungsi di TEA Desa Banyurojo sempat pulang kembali ke rumah selama dua minggu lebih. Selama itulah, TEA Desa Banyurojo tidak lagi menerima donasi. Antusiasme donatur juga belum kembali pulih saat warga Dusun Babadan I kembali mengungsi ke TEA Desa Banyurojo, Selasa (5/1/2021).