Diperluas, Cakupan Bantuan dari Pembaca ”Kompas” untuk Kaum Rentan
Bantuan bahan makanan pokok dari pembaca harian ”Kompas” diperluas kepada kelompok difabel, seniman jalanan, dan buruh gendong.
Oleh
Elsa Emiria Leba
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas atau DKK memperluas cakupan bantuan untuk kaum rentan yang terdampak pandemi Covid-19. DKK menyalurkan bantuan gelombang kesembilan berupa 1.800-an paket bahan makanan pokok kepada kelompok warga tunanetra, seniman, dan masyarakat umum.
Bantuan dari DKK, yang berasal dari dana sumbangan pembaca harian Kompas, terdiri dari 550 paket bahan makanan pokok untuk kelompok seniman dan perajin di Jakarta, Bogor, Bali, Yogyakarta, dan sekitarnya; 630 paket bahan makanan pokok untuk anggota Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni); serta 200 paket bahan makanan pokok dan buku bacaan anak untuk warga Cirebon yang akan disalurkan oleh Komunitas Tangan Di Atas.
”Selama masa pandemi ini, kami berusaha menjangkau kelompok masyarakat yang belum sepenuhnya mendapat perhatian dari pemerintah, seperti kelompok seniman dan perajin serta warga tunanetra yang tentu membutuhkan uluran tangan kita,” kata Ketua Yayasan DKK Rusdi Amral, di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Isi paket bantuan di antaranya beras, mi instan, minyak goreng, kopi instan, minuman sereal instan, dan sarden kalengan. Setiap paket juga berisi dua masker kain. Total nilai satu paket Rp 156.000.
DKK juga menyalurkan bantuan melalui Yayasan Annisa Swasti (Yasanti) kepada 434 buruh gendong, ibu-ibu yang mengangkut barang di pasar-pasar Yogyakarta, Jumat (15/5/2020). Bantuan terdiri dari paket bahan makanan pokok, masker kain, dan sabun cuci tangan. Bantuan ini akan diberikan kepada buruh gendong di Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan, Pasar Giwangan, dan Pasar Gamping.
Pada hari yang sama, DKK menerima donasi dari Deloitte Indonesia berupa 1.000 paket bahan makanan pokok, 2.000 helai masker kain, dan 1.000 baju hazmat. Deloitte Indonesia sebelumnya telah menggalang dana sebesar Rp 300 juta untuk membeli 2.000 masker nonmedis dan 1.000 paket bahan makanan pokok untuk masyarakat. Perusahaan ini juga berkolaborasi dengan Yayasan Anne Avantie untuk memproduksi 1.000 paket APD untuk para tenaga kesehatan.
DKK Indonesia akan menyalurkan bantuan dari Deloitte Indonesia ke rumah sakit dan puskesmas di Sleman, Bantul, Gunung Kidul, dan Borobudur. ”Merupakan sebuah kewajiban bagi Deloitte Indonesia untuk meringankan beban saudara-saudara kita,” kata Steve Aditya, Clients & Markets Director Deloitte Indonesia.
Pendapatan hilang
Ketua Dewan Pengurus Daerah Pertuni Provinsi DKI Jakarta Eka Setiawan mengapresiasi atas bantuan yang diberikan DKK. Dari 750 anggota, 630 orang bekerja sebagai tukang pijat harian, penjual kerupuk, dan pengamen. Pendapatan rata-rata sebagai tukang pijat harian biasanya Rp 2 juta per bulan.
Namun, mereka kehilangan mata pencarian selama aturan pembatasan sosial berlaku sehingga tidak memiliki penghasilan apa pun. Sejak Maret 2020, banyak anggota Pertuni tidak bekerja sama sekali dan menggantungkan hidup dari uang tabungan.
Untuk itu, mereka sangat membutuhkan bantuan bahan makanan pokok dan dana. ”Kami kesulitan mendapatkan pekerjaan lain karena keterbatasan. Pekerjaan ini pun berisiko karena harus bersentuhan,” kata Eka.
Agus Nur, Ketua Paguyuban Pelukis Blok M di Jakarta, menambahkan, kondisi serupa dirasakan oleh para seniman. Sejak pembatasan sosial berlaku, mereka kesulitan mendapatkan pelanggan karena Blok M Square ditutup dan tidak ada acara perkantoran.
”Kami biasanya mendapat penghasilan berkisar Rp 5 juta-Rp 10 juta per bulan. Namun, pendapatan sekarang terpangkas sampai 90 persen karena tidak ada aktivitas sama sekali. Banyak seniman yang bertahan hidup dengan tabungan atau menjadi pengojek daring untuk mengantar makanan,” tutur Agus.
Ags melanjutkan, bantuan DKK ini merupakan bantuan pertama yang diterima oleh para anggota Paguyuban Pelukis Blok M. Bantuan ini dapat membantu mereka bertahan selama pandemi berlangsung.
Sementara itu, selama Dompet DKK dibuka, donasi yang terhimpun adalah Rp 3,87 miliar. Total bantuan yang disalurkan di antaranya 14.000 paket makanan siap saji bagi tenaga kesehatan, 2.000 paket makanan siap saji kepada masyarakat terdampak, 10.000 lebih paket bahan makanan pokok, 7.000 baju hazmat, 40.000 helai masker medis, 25.000 helai masker kain, dan ribuan APD lainnya. Bantuan alat medis ini dibagikan ke lebih dari 50 rumah sakit dan fasilitas kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia.