TNI Angkatan Udara menguji coba kontainer isolasi medik udara yang memiliki HEPA yang mampu menyaring partikel virus. Kontainer ini akan digunakan dalam proses evakuasi udara pasien Covid-19.
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim Batalyon Kesehatan TNI Angkatan Udara (Yonkesau), yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, melaksanakan uji dinamis kontainer isolasi medik udara (KIMU) di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020). Kontainer bisa digunakan untuk mengevakuasi pasien Covid-19.
Uji dinamis KIMU dilakukan dengan melaksanakan penerbangan sekitar satu jam menggunakan pesawat C130 Hercules dari Skuadron Udara 31 Wing Udara 1 Lanud Halim Perdanakusuma. Turut serta dalam penerbangan uji dinamis KIMU, sejumlah pejabat Dinas Kesehatan TNI AU.
Pengujian ini dilakukan di tengah wabah Covid-19 yang meluas. Hingga Jumat (27/3/2020), sudah 1.046 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Sebanyak 87 pasien meninggal dan 46 orang sembuh. Peningkatannya cukup pesat sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua pasien positif Covid-19 pada 2 Maret 2020.
Kepala Subdinas Penerangan Umum TNI AU Kolonel M Yuris, dalam siaran pers yang diterima Sabtu (28/3/2020), mengatakan, uji dinamis KIMU dimaksudkan untuk melihat kesiapan operasional KIMU agar dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat digunakan setiap saat serta melatih tim medis agar benar-benar memahami dan mengerti tugasnya sesuai SOP.
Turut hadir dalam uji dinamis KIMU, Komandan Skuadron Udara 31 Letnan Kolonel (Pnb) Puguh Yulianto dan Komandan Skadron Teknik 021 Lanud Halim Perdanakusuma Letnan Kolonel (Tek) Arrad Taufik Harmoko
Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Udara (Kadiskesau) Marsma TNI Isdwiranto mengatakan, KIMU dirancang dan disiapkan untuk mengevakuasi pasien Covid-19 yang membutuhkan tindakan darurat untuk dibawa ke rumah sakit rujukan dari satu daerah ke daerah lain. Berkapasitas delapan pasien, KIMU diawaki beberapa dokter spesialis dan petugas paramedis.
KIMU dilengkapi high efficiency particulate air (HEPA) yang mampu menyaring partikel virus serta kemudian disinari ultraviolet dengan tekanan negatif yang mampu membunuh virus atau bakteri. Dengan demikian, akan menghasilkan udara bersih dan dialirkan kembali ke dalam kontainer.
Sebelum itu, TNI Angkatan Darat juga menyiapkan rumah sakit AD agar maksimal menangani pasien Covid-19. Kemarin, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa, beserta jajaran pejabat tinggi TNI AD dan rumah sakit AD dalam telekonferensi terkait Covid-19, menggali ketersediaan penyekatan ruangan isolasi, cardiac intensive care unit (CICU), dan alat pelindung diri tenaga medis di rumah sakit TNI AD. Dari RS TNI AD di seluruh Indonesia tersedia 812 tempat tidur untuk ruang isolasi.
”Kami membangun tenda lapangan di 71 RSAD seluruh Indonesia sebagai ruang isolasi, salah satu bentuk untuk mengurangi risiko terpaparnya tim medis,” ujar Andika.
Andika juga mengingatkan personelnya agar berhati-hati dalam menangani pasien. ”Mengklaim bahwa Covid-19 atau bukan, semua harus hati-hati, tidak boleh asal-asalan,” ujarnya.