Cendekiawan Hukum Asal Bandung Asep Warlan Berpulang
Asep Warlan, pakar hukum dari Universitas Parahyangan, Bandung, meninggal. Sosoknya peka terhadap beragam hal yang humoris.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Guru Besar Hukum Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Profesor Asep Warlan Yusuf tutup usia, Selasa (15/3/2022). Kepergian cendekiawan kelahiran Bandung, 9 Juli 1960, ini menjadi kehilangan besar karena Asep dianggap sebagai ilmuwan hukum yang cerdas dan berpikiran terbuka.
Almarhum meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Selasa pukul 11.25. Setelah disemayamkan di kediaman di Jalan Solo No 38, Antapani, almarhum bakal dimakamkan di TPU Maleer V, Bandung pada Selasa setelah Ashar.
Rektor Unpar Mangadar Situmorang menyatakan, Asep adalah sosok guru besar, intelektual, serta cendekiawan ilmu hukum yang cerdas sekaligus bersahabat. Dia figur yang tidak hanya berkutat dengan pendidikan dan pengajaran, tetapi juga aktif di berbagai jejaring akademik.
Tidak hanya fokus di akademik saja, Asep adalah sosok yang kritis, tetapi berpikiran terbuka. Menurut Mangadar, pendapat hukum dari Asep atas berbagai isu kenegaraan, politik, dan pembangunan sangat dinanti banyak pihak.
Selain itu, Asep memiliki jejaring kerja yang melintasi berbagai hal, mulai dari lintas kelompok, ilmu, agama, hingga generasi. Mangadar mengatakan, Asep merupakan pribadi yang selalu ceria dan ngabodor (bercanda). Perbedaan pendapat bahkan pertentangan sudut pandang bisa diredakan dan menjadi cair.
”Prof Asep adalah seorang peneliti dan pegiat akademik, baik tingkat Jawa Barat maupun secara nasional. Beliau adalah seorang ilmuwan hukum yang sangat cerdas, kritis, tetapi tetap terbuka dan menghargai berbagai ragam pendapat,” ujar Mangadar.
Unpar, lanjut Mangadar, menganggap Asep sebagai guru sekaligus sahabat, baik bagi sesama dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa. Pengetahuannya yang luas ditandai dengan kecintaannya kepada budaya leluhur kesundaannya, serta kepribadiannya yang hangat dan bersahabat.
”Sebagai seorang Muslim yang sangat soleh, Profesor Asep juga menunjukkan keteladanan kemanusiaan yang luar biasa, khususnya dalam menghargai perbedaan,” ujarnya.
Dekan Fakultas Hukum Unpar Liona Nanang Supriatna menyatakan kehilangan atas kepergian salah satu guru besarnya tersebut. ”FH Unpar sangat kehilangan profesor yang baik dan humoris ini. Semoga tenang di Surga,” ujar Liona.