Tentu Beyonce Boleh ”Main” Country
Beyonce menunjukkan sisi koboi pada dirinya di album baru ”Cowboy Carter”. Banyak yang sinis, tetapi albumnya melejit.
Penikmat musik terhenyak ketika ratu pop dan R&B Beyonce meluncurkan album Cowboy Carter pada 29 Maret 2024. Di album berisi 27 trek itu, Queen Bey—julukan dari penggemarnya—merancang dan menyanyikan langgam musik country. Dia melompati batas imajiner bikinan musisi country konservatif.
Album Cowboy Carter merupakan album solo kedelapan penyanyi bernama lahir Beyonce Giselle Knowles ini. Album ini menjadi inovasi terbarunya dalam industri musik. Sebagai eksekutif produser, Beyonce tak menyia-nyiakan kebebasan penuh atas apa pun yang hendak ia bikin.
Dalam tujuh album solo sebelumnya, Beyonce dikenal dengan langgam disko, pop, hip-hop, dan R&B—ranah yang banyak digeluti musisi kulit hitam lainnya. Namun Beyonce selalu menonjol. Sepanjang kariernya, dia memenangi 32 Piala Grammy, baik sebagai artis solo maupun anggota grup Destiny’s Child.
Baca juga : Beyonce Peraih Grammy Terbanyak
Piala dari ajang bergengsi di industri musik itu diberikan atas album dan lagu-lagu tenarnya, seperti ”Single Ladies (Put a Ring on It)”, ”Say My Name”, ”Crazy in Love”, dan ”Drunk in Love”. Lagu-lagu itu kini bisalah dianggap sebagai nomor klasik Beyonce; rancak, dengan tarikan vokal penuh tenaga, dan persona sebagai perempuan tangguh. Selama hampir tiga dekade, Beyonce telah menjelma sebagai dewi industri musik populer.
Penyanyi solo perempuan baru bermunculan, bersisian dengan karier Beyonce. Dari ajang Piala Grammy, diva-diva baru itu di antaranya adalah Adele—yang menyamai rekornya dengan perolehan enam piala dalam satu malam Grammy; juga ada Alicia Keys, Norah Jones, dan Miley Cyrus—yang baru saja memenangi Records of the Year tahun ini.
Beyonce menyaksikan semua itu sembari menjalankan perusahaan Parkwood Entertainment sebagai ”kendaraan” bagi kariernya. Punya perusahaan sendiri adalah keistimewaan tak ternilai dalam mencipta karya, sampai menjalankan pemasarannya. Album Lemonade (2016) menjadi album perdana Beyonce di perusahaan itu—ibarat lahir dari rahimnya sendiri. Album itu berbentuk karya video, sementara format fisiknya diperlakukan layaknya cendera mata.
Selama masa pandemi, Beyonce menjadi filantrof, mendonasikan jutaan dollar AS untuk penanganan wabah Covd-19. Berbarengan dengan itu, dia memikirkan inovasi karya musiknya. Dia menggagas karya konseptual menggali ”akar-akar” musikal berdasarkan catatan sejarah.
Produk pertama konsep ini lahir pada tahun 2022 dengan album bertajuk Renaissance. Album ini seperti membeberkan referensi genre musik yang dijalani Beyonce, yakni hip-hop dan house music yang dikembangkan komunitas kulit hitam, kelas pekerja, dan transjender AS. Ini adalah babak pertama dari penelusuran akar musiknya.
Kultur selatan
Babak kedua adalah eksplorasi pada corak musik yang ia petik dari lingkungan sekitarnya, Negara Bagian Texas. Beyonce lahir di Houston, kota besar di Texas. Dia lahir dari ibu yang berasal dari Lousiana dan ayah dari Alabama. Bisa dibilang, Houston, Louisiana, Alabama adalah episentrum musik country di AS selain Nashville di Tennessee, sisi selatan AS.
Disadari atau tidak, corak musik country dan segala budaya kaum koboi selalu ada dalam denyut kreativitas Beyonce. Hanya masalah waktu kapan dia mengekspresikannya. Dan waktu itu adalah sekarang. Album Cowboy Carter merupakan katalisator denyut musik country dalam diri Beyonce.
Inspirasi album ini, kata Beyonce dalam rilis pers, bersumber dari memori melihat pertunjukan rodeo di masa kanak-kanak. Setiap ada keriuhan rodeo, kata penyanyi berusia 42 tahun ini, ia melihat keberagaman dan persahabatan di antara penyuka musik country. Di situ, dia juga melihat koboi kulit hitam, hispanik, dan Indian.
Beyonce menciptakan karakter seorang koboi bernama Carter yang berkulit hitam. Carter menghancurkan konotasi ”koboi” yang sering diartikan sebagai mantan budak, tetapi piawai menangani kuda dan ternak. Citra sebagai manusia terampil itu yang hendak dikemukakan Beyonce.
Narasi itu dibuka dengan nomor ”Ameriican Requiem”. Beyonce membuka asal-usulnya di lagu ini bahwa leluhurnya dari Lousiana, juga Alabama. Dia ”curhat” betapa berat upayanya memasuki kancah musik country meski berasal dan beraksen dari selatan AS.
Jadi, dia pernah menjajal main musik country membawakan lagu ”Daddy Lessons” ciptaannya di ajang Country Music Association Awards tahun 2016 diiringi band The Chicks. Namun, orang-orang berkomentar rasis terhadap penampilan itu.
”Kritik yang kuterima waktu itu membuatku berusaha keras melewati batasan yang disodorkan padaku. Aku menantang diriku dan album ini (Cowboy Carter) adalah hasilnya. Aku menghabiskan waktu dan energi memadukan beragam genre pada kerangka karya (album) ini,” kata Beyonce, dikutip dari AFP.
Aku menantang diriku dan album ini (Cowboy Carter) adalah hasilnya.
Didikte industri
Beyonce tak sendiri. Sejumlah artis kulit hitam tak pernah diterima dengan mudah ketika menciptakan karya musik country. Penyanyi Lil Nas X dengan lagu ”Old Town Road” yang dihiasi dentingan banjo dan tepukan jempol pada bas pernah dicoret dari tangga lagu country Billboard setelah dikecam karena dia dianggap musisi hip-hop dengan alasan warna kulit.
Rhiannon Giddens, musisi kulit berwarna yang jago memainkan banjo dan punya band country The Carolina Chocolate Drops, buka suara. ”Mana kala artis kulit hitam mengeluarkan lagu country, komentar, penilaian, dan opini meluncur cepat dan tajam. Sudah saatnya berhenti berpura-pura bahwa musik (country) ini sepenuhnya tradisi kulit putih. Itu isapan jempol,” kata Giddens di The Guardians.
Pendapat Giddens diperkuat Charles Hughes, penulis buku Country Soul: Making Music and Making Race in the American South. ”Artis kulit berwarna didikte oleh industri musik yang didominasi kulit putih, dan pemahaman kulit putih terhadap musik country,” kata Hughes kepada AFP.
Baca juga : Blue Ivy Jadi Salah Satu Nomine Grammy Termuda
Dia mendukung penuh terobosan yang dilakukan Beyonce di album terbarunya. ”Dalam 15 tahun terakhir, Beyonce telah mengamini dan menerima asal-usul Texas pada dirinya. Orang yang mengikuti kariernya tak terlalu terkejut dengan karya baru Beyonce ini. Walau begitu, masih ada saja yang menyeletuk, ‘Ah, ini bukan (musik) country’,” ucap Hughes.
Pembatasan siapa yang boleh main country sebenarnya pandangan usang. Penyanyi top di kancah ini, Keith Urban, berasal dari Australia. Sementara ratu pop-country Shania Twain, yang albumnya terjual di atas 90 juta keping, adalah warga negara Kanada. Jika mereka, bukan warga AS, diakui sebagai musisi country, harusnya Beyonce boleh duduk semeja dengan mereka.
Holly G, pencetus The Black Opry yang mewadahi musisi kulit hitam di kancah country dan Americana, memaklumi pandangan miring itu meski salah kaprah. ”Penggemar musik country pada umumnya merasa diri mereka tradisionalis. Ini ironi sebab orang kulit hitamlah yang menemukan musik country,” katanya.
Sinisme ini, kata Holly G, selalu ada setiap muncul karya yang dianggap berbeda dan nyeleneh. ”Sayangnya, dia (Beyonce) lebih berdaya dibandingkan orang-orang nyinyir ini,” katanya.
Holly G ada benarnya. Lagu ”Texas Hold ‘Em”, singel pertama dari album ini merangsek dan memuncaki posisi pertama di tangga lagu musik country Billboard. Albumnya juga di pucuk jenjang Top Country Albums. Sejarah baru ditorehkan; Beyonce adalah artis perempuan kulit hitam pertama yang masuk jenjang kancah country di Billboard. Pada hari peluncurannya, album ini diputar paling banyak di pelantar Spotify.
Aneka bunyi
Album ini disusun selama sekitar lima tahun. Beyonce seperti mencurahkan jiwa dan raganya menemukan bunyi seotentik mungkin. Di sana-sini, pendengar bisa menemukan aneka suara, seperti akordeon, harmonica, ukulele, gitar baja berpedal, mandolin, biola, organ Hammond B3, banjo, sampai papan cucian. Tepuk tangan, ketak-ketuk sepatu kuda, dan hentakan sepatu bot ibarat perkusi tambahan. Itu masih dilengkapi bunyi alamiah; desau angin, kicau burung, dan kokok ayam.
”Aku ingin kembali ke bunyi-bunyi yang nyata di tengah kecerdasan buatan dan pemrograman yang makin canggih. Aku tidak ingin bunyi gitar dan piano terlalu bening. Aku mau yang organik dan alamiah,” ucap Beyonce yang menggandeng kolaborator seperti Pharell, Ryan Tedder, Derek Dixie, Tyler Johnson, dan Jay-Z.
Beyonce juga mengajak pemusik country kawakan Dolly Parton dan Willie Nelson. Nelson ”berperan” sebagai penyiar radio fiktif yang mengajak pendengar untuk ”duduk, hirup napas, dan biarkan jiwa mengembara ditemani lagu ini”. Parton juga mengantar pendengar di lagu hit ciptaannya, ”Jolene”.
Aku tidak ingin bunyi gitar dan piano terlalu bening. Aku mau yang organik dan alamiah.
Di lagu ”Ya Ya” yang berirama disko soul, Beyonce seolah mempertemukan Nancy Sinatra dan The Beach Boys. Sementara nomor ”Sweet Honey Buckiin” masih berasa aroma hip-hop; menghubungkan album ini dengan album Renaissance.
Dengan ragam corak dan bunyi itu, Beyonce tidak mendaku album Cowboy Carter adalah album country. ”Ini album Beyonce,” katanya, yang mengenakan topi lebar gaya koboi di sampul. Yeehaw! (AFP)