Joko Anwar Tak Targetkan Perolehan Penonton ”Siksa Kubur”
Karya film horor terbaru sutradara Joko Anwar, ”Siksa Kubur”, siap tayang pada 11 April 2024.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sutradara film Joko Anwar mengaku tak menetapkan target jumlah penonton untuk film horor karya terbarunya, Siksa Kubur, yang mulai tayang di bioskop pada 11 April 2024. Ia, bahkan para sutradara dan industri film global Hollywood, tak pernah melakukan hal seperti itu setiap kali mereka berproduksi.
Hal itu disampaikan Joko saat ditemui menjelang press screeningSiksa Kubur di Epicentrum XXI, Jakarta, Rabu (3/4/2024). Sejumlah pemain film senior dan pemenang Piala Citra FFI turut memperkuat jajaran cast di film tersebut, seperti Reza Rahadian, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Jajang C Noer, Happy Salma, Runny Rudiyanti, Fachri Albar, serta dua pemain remaja, Widuri Puteri dan Muzakki Ramdhan.
”Saya enggak pernah bikin target penonton. Cukup yang dikasih sama Allah saja. Di luar negeri yang seperti itu juga enggak pernah ditanyakan pas jumpa pers. Kalaupun misalnya ditargetkan lalu kemudian tercapai, pasti sudah bisa jadi buku dan dicari orang tuh. Film-film Hollywood saja banyak, kok, yang nge-flop (gagal),” ujar Joko secara khusus kepada Kompas.
Dalam siaran persnya, Joko memaparkan, filmnya menceritakan dua karakter utama kakak beradik, Sita (Faradina Mufti) dan Adil (Reza Rahadian). Keduanya terpaksa jadi yatim piatu di usia remaja setelah kedua orangtua mereka tewas dalam peristiwa bom bunuh diri di depan toko roti milik mereka.
Pelaku melancarkan aksi kejinya lantaran merasa harus membersihkan dunia dari orang-orang berdosa setelah dia berhasil merekam suara yang diklaim jeritan orang yang disiksa di dalam kubur. Saat dewasa, Sita tak percaya agama dan bertekad membuktikan siksa kubur dan agama tak nyata.
Tayangnya film ini di momen Idul Fitri, Joko berharap, memberi bahan perenungan bagi para penontonnya. ”Dengan film ini kita diajak me-reset kembali keyakinan kita. Apakah kita benar beragama dan percaya Tuhan jika ternyata masih menormalisasi dosa?” ujar Joko.
Salah satu pemeran utama, Reza Rahadian, menyebut film ini juga berkisah tentang kehilangan anggota keluarga. Dari situ Reza berharap para penonton bisa menjadikannya momen reflektif, terutama terkait apa saja yang telah kita lakukan selama ini terhadap anggota keluarga sendiri.
Dengan film ini kita diajak me-reset kembali keyakinan kita. Apakah kita benar beragama dan percaya Tuhan jika ternyata masih menormalisasi dosa?
Film Siksa Kubur adalah karya kedua rumah produksi Come And See yang digagas dan didirikan Joko Anwar bersama rekannya, Tia Hasibuan, tahun 2020. Film pertama mereka adalah Pengabdi Setan 2: Communion (2022) untuk Rapi Films.
Dalam kesempatan yang sama, Joko mengungkapkan, Indonesia kaya dengan kisah-kisah dan karakter horor sebagai bagian budaya. Hal itu sudah sangat layak dan bisa dijadikan modal seperti ketika Korea Selatan menjadikan produk dan industri filmnya sebagai bagian dari strategi softpower, yang pada akhirnya mendatangkan keuntungan secara ekonomi.
Dalam jumpa pers usai press screeningSiksa Kubur, Joko mengatakan, seluruh penggambaran kisah dan adegan terkait siksa kubur yang ada di dalam filmnya sepenuhnya didasari riset dan kajian mendalam dari ketentuan dalam kitab suci dan Hadits.
”Semuanya (bersumber) dari Hadits. Kami enggak ngarang-ngarang," ujar Joko.