Ramadhan Jazz Festival, dari Dunia Musik untuk Palestina
Ramadhan Jazz Festival menyapa lagi pencinta musik. Di pelataran Masjid Cut Meutia, mereka berdendang seusai tarawih.
Oleh
RIANA A IBRAHIM, SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Ramadhan Jazz Festival kembali digelar pada 29-30 Maret 2023 di pelataran Masjid Cut Meutia, Jakarta. Kali ini, ajang musik jazz ini memasuki penyelenggaraan yang ke-13. Seluruh pendapatan yang diperoleh tahun ini dari penjualan tiket akan didonasikan ke Palestina.
Ramadhan Jazz Festival adalah acara musik tahunan yang berlangsung sejak 2011. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) dengan WartaJazz. Acara tahun ini mengambil tema ”Harmoni Cinta Negeri”.
Menurut perwakilan Yayasan Masjid Cut Meutia, M Pradana Indraputra, acara ini dapat menjadi ajang merekatkan kembali masyarakat setelah Pemilu 2024. Festival musik ini juga menjadi sarana untuk mendorong toleransi antarumat beragama serta untuk membantu sesama.
”Kita di sini menjadi manusia universal, tidak hanya menjadi warga Indonesia, tetapi kita berkumpul di sini untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina sana,” kata perwakilan Yayasan Masjid Cut Meutia, M Pradana Indraputra, pada pembukaan Ramadhan Jazz Festival, Jumat (29/3/2024) malam.
Adapun total pendapatan penjualan tiket yang akan didonasikan masih dihitung hingga acara selesai hari ini, Sabtu (30/3/2024). Tiket terbagi menjadi tiga, yaitu Rafah untuk hari pertama, Gaza untuk hari kedua, dan Deir Al-Balah untuk tiket hari pertama dan kedua sekaligus.
Donasi tersebut bakal disalurkan melalui Danone-AQUA yang juga mitra acara ini. Dalam keterangan tertulis, Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh berharap agar hal ini bermanfaat bagi banyak orang.
Tak hanya musik, selama ini aksi sosial lekat dengan penyelenggaraan Ramadhan Jazz Festival. Pada 2017, misalnya, Ramadhan Jazz Festival menggratiskan akses masuk untuk para pengunjung. Sebagai gantinya, pengunjung disarankan untuk berdonasi, baik melalui donor darah, donor buku, mainan, maupun infak.
Pada penyelanggaran di 2019, Ramadhan Jazz Festival berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 165 juta. Donasi itu lantas disalurkan, antara lain, ke yayasan kanker Cancer Information and Support Center (CISC) (Kompas, 2/6/2019).
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo yang hadir dalam acara ini mengapresiasi donasi yang akan diberikan ke Palestina. Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menilai Ramadhan Jazz Festival sebagai pionir kegiatan masjid modern. Ia pun mempertimbangkan acara ini untuk masuk dalam Karisma Event Nusantara.
CEO WartaJazz Agus Setiawan Basuni menyebutkan, ini adalah satu-satunya festival jazz yang diselenggarakan di pelataran masjid. Adapun Masjid Cut Meutia merupakan bangunan cagar budaya. Bangunan ini semula dibangun sebagai kantor NV De Bouwploeg—perusahaan pengembang kawasan Nieuw Gondangdia (kini Menteng)—pada 1912.
Penampil
Ramadhan Jazz Festival 2024 dimeriahkan sejumlah penampil. Pada penyelenggaraan hari pertama, festival musik ini dibuka oleh musisi Alfie Alfandy dan disusul Maliq & D’Essentials. Maliq membawakan sejumlah tembang populer, seperti ”Dia”, ”Setapak Sriwedari”, ”Senja Teduh Pelita”, dan ”Himalaya”. Mereka juga membawakan lagu baru, yaitu ”Aduh” dan ”Kita Bikin Romantis”, lalu ditutup dengan ”Pilihanku”.
Kehadiran kelompok musik yang usianya sudah lewat dua dekade ini paling menarik minat. Pelataran Masjid Cut Meutia padat penuh penonton. Mereka bergoyang dan bernyanyi bersama Angga dan Indah, vokalis grup Maliq & D’Essentials. ”Terima kasih sudah mau ikut menyanyi bersama, yang sukarela atau terpaksa karena kedengeran terus, ya,” ucap Indah sambil tersenyum seusai membawakan lagu ”Kita Bikin Romantis”.
Aliran penonton berangsur berkurang setelah Maliq n D’Essentials tampil. Namun, barisan depan yang merupakan Salmine—nama basis fans Salma Salsabil—tetap bertahan menanti idola mereka. Salma Salsabil menjadi penampil ketiga. Penonton muda dan senior sama-sama berdendang dengan lagu ”Teman tapi Mesra” yang dipopulerkan Ratu pada era 2000-an.
Salma yang juga jebolan Indonesian Idol ini lanjut meng-cover sejumlah lagu lama, seperti ”Keliru” dan ”I Don’t Want to Miss A Thing”. Tak lupa Salma menyanyikan beberapa lagunya, seperti ”Bunga Hati” dan ”Rumah”.
Setelahnya, Ramadhan Jazz Festival dilanjutkan dengan pertunjukan dari Bilal Indrajaya menjelang tengah malam. Bilal tampil berkostum menggunakan thobe atau thawb dan ghutra, pakaian panjang beserta tutup kepala khas laki-laki di jazirah Arab. Selain membawakan lagu-lagunya, Bilal juga memainkan lagu ”Mata Berdebu” milik band Sore sebagai penghormatan untuk salah satu personelnya, Ade Paloh, yang baru saja berpulang.
Malam pertama festival ini ditutup dengan Ecoutez lepas tengah malam. Delia, vokalis Ecoutez yang juga mantan penyanyi cilik ini, kembali membawakan hit bandnya, yaitu ”Simpan Saja”. Penampilan para musisi ini menghibur ratusan penonton yang rata-rata datang dari Jabodetabek.
Ramadhan Jazz Festival masih akan berlangsung Sabtu malam ini. Para penampil hari ini adalah Dwiki Dharmawan bersama Iwan Abdie dan Fakhri Violin, Nadhif Basalamah, The Groove bersama Tiara Effendy, serta Marcel Siahaan.