Yakin tahun 2024 bakal jadi tahun penuh harapan, rumah produksi Sinemaku Pictures mencoba kembali mengadu peruntungan.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·3 menit baca
Sebanyak tiga judul film layar lebar bakal diproduksi dan ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia sepanjang tahun 2024 oleh rumah produksi (PH) Sinemaku Pictures. Walau mengaku tak berani terlalu ambisius, pihak rumah produksi optimistis tahun ini akan kembali menyedot jumlah penonton yang banyak dan penghargaan seperti yang mereka peroleh setahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan dua pendiri PH yang baru berdiri lima tahun tersebut, sesama artis film muda berbakat, Prilly Latuconsina dan Umay Shahab. Prilly dan Umay memaparkan rencana mereka di acara Sinemaku Day, Rabu (10/1/2024).
Kepada Kompas, Prilly menyebut, tiga judul film itu adalah angka yang paling mungkin diwujudkan dengan sumber daya yang mereka miliki. Angka tersebut ditetapkan sekaligus agar mereka bisa menjaga kualitas karya-karya film yang akan dihasilkan.
”Sebagai PH yang baru berdiri lima tahun, kami enggak mau terlalu berambisi bikin terlalu banyak (film). Saat ini, dari tim yang kami punya memang baru sanggup maksimal bikin segitu dulu. Takut enggak ter-handle, termasuk secara marketing seperti yang jadi tanggung jawabku sekarang,” ujar Prilly.
Di PH ini, Prilly dan Umay berbagi peran, masing-masing sebagai chief of marketing officer (CMO) dan chief of creative officer (CCO). Sejak lima tahun berdiri, Sinemaku Pictures sukses menelurkan beberapa karya film yang tak hanya mendapat animo penonton besar, tetapi juga diganjar penghargaan festival.
Tahun lalu dua penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI) 2023 berhasil diperoleh PH ini lewat film Ketika Berhenti di Sini (2023). Film tersebut menang di dua kategori, Film Pilihan Penonton serta Aktor Pilihan Penonton FFI atas nama aktor Refal Hady.
Secara jumlah penonton pun, dua film andalan mereka mampu menyedot jutaan penonton. Keduanya adalah Kukira Kau Rumah (2022) dan Ketika Berhenti di Sini (2023), masing-masing dengan 2 juta dan 1,5 juta penonton.
Prilly menyebut, pencapaian-pencapaian tersebut akan mereka jadikan motivasi untuk terus memberikan yang terbaik. Selain itu, mereka juga berupaya untuk terus naik kelas, terutama dari segi kualitas, seperti yang akan dibuktikan tahun ini dengan mengeksplorasi genre baru, yaitu genre horor.
Dari tiga film yang akan digarap, Prilly membanggakan salah satunya bergenre horor berjudul Temurun (2024). Film itu bakal menjadi film horor perdana produksi Sinemaku Pictures, digarap oleh sutradara Inarah Syarafina, dengan dua pemain sesama aktor belia, Yasamin Jasem dan Bryan Domani.
Sementara dua film berikutnya bergenre drama, Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis dan Perayaan Mati Rasa. Dalam dua film drama yang disebut terakhir, baik Prilly maupun Umay masing-masing akan terlibat sebagai pemain dan sutradara.
Di Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis, Prilly akan beradu akting dengan aktor yang juga penyanyi Dikta. Sementara di Perayaan Mati Rasa, Umay akan menyutradarai rekannya, aktor Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, yang juga akan menjajal posisi baru sebagai produser kreatif di film itu.
Dalam kesempatan yang sama, Umay menyebut pihaknya juga akan terus berupaya memberi kesempatan kepada para talenta muda baru di sinematografi untuk ikut bergabung dan berkarya. Dia menginginkan rumah produksi yang didirikannya mampu memberi warna baru dalam perfilman Tanah Air lewat karya-karya berkualitas.
”Tidak hanya di film layar lebar, tetapi juga di film-film serial kami seperti selama ini. Saya berharap tak hanya akan muncul para pemain film baru, tetapi juga sutradara-sutradara muda yang akan mengisi perfilman Indonesia. Harapan saya juga satu, agar film Indonesia juga bisa dinikmati di luar negeri,” tambah Umay.
Rumah produksi Sinemaku Pictures mengumumkan tiga film layar lebar yang akan mereka produksi sepanjang tahun 2024.