Mimpi Besar Pembuat Cokelat Willy Wonka
Mimpi besar seorang ”chocolatier” membuat dan menjual cokelat istimewa racikannya sendiri membuat Willy Wonka berjuang menghadapi segala tantangan yang bahkan membahayakan jiwa.
Upaya mewujudkan sebuah mimpi besar, apalagi berangkat dari titik nol alias dari tak punya apa-apa, tentunya bukan hal mudah. Sebaliknya, upaya ini menuntut perjuangan ekstrakeras yang memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya.
Berbekal tekad bulat Willy Wonka (Timothée Chalamet) berupaya mewujudkan impiannya, termasuk membahagiakan mendiang sang bunda. Hanya satu keinginan Wonka, yakni menjadi seorang chocolatier alias pembuat cokelat terkenal sekaligus pemilik toko cokelat.
”Setiap hal baik di dunia ini dimulai dengan mimpi. Maka, pertahankanlah milikmu,” begitu ujar Wonka mengutip pesan mendiang ibunya sebagai penyemangat.
Sayangnya, saat baru akan memulai usahanya, langkah Wonka membentur tantangan berat. Halangan datang dari tiga pemain besar pebisnis cokelat lokal yang sudah ada sebelumnya. Mereka diam-diam menjalin konspirasi jahat, membentuk sebuah kartel, yang memonopoli perdagangan cokelat. Tiga pebisnis cokelat jahat dimainkan secara komikal dan lucu oleh Slugworth (Paterson Joseph), Prodnose (Matt Lucas), dan Fickelgruber (Mathew Baynton).
Kisah perjuangan Wonka menjadi alur cerita utama film musikal bergenre drama fiksi keluarga dengan judul sama, Wonka (2023). Film ini disutradarai Paul King, yang jauh lebih dulu sukses dan dikenal lewat sekuel boneka beruang hidup lucu, Paddington (2014) dan Paddington 2 (2017).
Sosok Wonka dalam film digambarkan sebagai seorang pemuda genius ahli meracik dan mengolah bahan utama cokelat menjadi permen serta kudapan bercita rasa manis dan lezat. Kegeniusan menjadi seorang chocolatier itu diajarkan dan diturunkan oleh mendiang ibunya sejak Wonka masih kecil.
Wonka lalu bertualang selama tujuh tahun ke berbagai tempat di seluruh penjuru dunia untuk mematangkan keahlian dan pengalamannya mengolah cokelat. Tak heran jika dia mampu menciptakan banyak permen cokelat bercita rasa tak lazim, tetapi memiliki kelezatan unik tak terkira.
Cita rasa khusus tadi dihasilkan dari teknik pembuatan serta bahan baku rahasia dan istimewa. Salah satu bahan baku istimewa rahasianya seperti susu seekor hewan mamalia eksotik berleher panjang, jerapah.
Wonka juga ahli mekanik dan seorang pencipta. Dia menciptakan kotak khusus yang juga menjadi mesin pembuat permen cokelat dengan bahan-bahan rahasia. Tak heran permen-permen cokelat racikan Wonka bahkan bisa membuat penikmatnya melayang-layang ke udara.
Cita rasanya lezat tiada tara sampai-sampai ketiga pemimpin kartel cokelat mengakui sambil terus merasa iri dan ingin melenyapkan Wonka. Mereka takut cokelat buatan Wonka jauh lebih lezat dan dengan harga terjangkau.
Hal seperti itu bisa mengancam keselamatan dan kelangsungan bisnis ketiga penjahat tadi. Untuk mencegah Wonka, mereka lantas berkongkalikong dengan banyak pihak, termasuk pemuka agama dan kepala polisi. Mereka semua bisa disuap dengan menggunakan puluhan atau bahkan ratusan kotak permen cokelat.
Baca juga: Romantisme dan idealisme penuh cinta
Oleh sang pemuka agama, Bapa Julius (Rowan Atkinson), ketiga anggota kartel punya tempat untuk menyembunyikan semua bukti kejahatan mereka. Sementara dengan sang kepala kepolisian (Keegan-Michael Key) ketiga penjahat merencanakan pembunuhan Wonka dan sahabatnya, Noodles.
Garapan ulang
Kisah drama keluarga musikal Wonka terbaru di akhir tahun ini merupakan versi penggarapan ulang (reboot) dari versi perdana berjudul Willy Wonka & the Chocolate Factory (1971). Selain itu, versi lain juga pernah dibuat dengan tokoh sama, tetapi versi cerita berbeda, Charlie and the Chocolate Factory (2005).
Pada versi tahun 2005 tadi, karakter Wonka dimainkan oleh Johnny Depp dan disutradarai Tim Burton. Baik film versi pertama, kedua, maupun terbaru sekarang, semua terinspirasi dari buku karya novelis anak terkena, Roald Dahl, berjudul sama dengan versi film awal, Charlie and the Chocolate Factory (1964).
”Roald Dahl adalah seorang penulis yang cukup pandai menulis cerita. Juga menggembirakan di mana kisah-kisah yang diceritakannya sangat membuka peluang untuk dieksplorasi lagi. Dia jelas-jelas seorang pendongeng yang sangat hebat,” ujar King dalam sebuah wawancara dengan akun media sosial HeyUGuys, Selasa (5/12/2023), bersama penulis naskah Simon Fanaby.
Setiap hal baik di dunia ini dimulai dengan mimpi. Maka, pertahankanlah milikmu.
Sementara itu, permainan aktor utama Timothée, yang sebelumnya juga tenar lewat film laga fiksi sains Dune (2021), mendapat banyak pujian. Timothée berhasil terpilih dengan mengalahkan bintang muda besar berbakat lain, Tom Holland, yang tenar lewat film Spiderman versi semesta Marvel.
Sebagai drama musikal, film Wonka digarap dengan apik. Gerakan koreografi tarian yang dinamis berpadu dengan sejumlah efek khusus, tata rias, serta desain kostum berwarna ceria. Semua itu semakin menguatkan kehadiran atmosfer gembira jelang libur akhir tahun di dalam film.
Ditambah keberadaan sejumlah lagu riang, yang enak didengar hasil garapan komposer Neil Hannon, semakin menjadikan film satu ini menyenangkan. Film berkategori semua umur ini cocok untuk konsumsi keluarga alias family friendly.
Versi film Wonka terbaru kali ini jauh lebih ceria dibandingkan dengan versi sebelumnya, yang digarap sutradara Tim Burton. Dalam versi Burton itu, baik Wonka maupun usaha pabrik cokelatnya digambarkan jauh lebih suram dan dingin.
Karakter Wonka versi Burton yang diperankan aktor senior Johnny Depp dikisahkan sebagai orang yang telah kehilangan kepercayaan terhadap dunia. Wonka di film tersebut mengaku terpaksa menutup pabrik dan memecat seluruh karyawannya lantaran bosan kemasukan mata-mata yang ingin mencuri resep rahasia cokelatnya.
Sementara Wonka di kisah terbaru kali ini digambarkan sebagai pribadi yang serba optimistis, bersemangat, dan menyukai berada di dekat anak-anak. Noodles menjadi sahabat paling dekat Wonka. Keduanya saling bertukar ilmu, Wonka mengajari Noodles membuat cokelat dan Noodles mengajari Wonka bisa membaca dan menulis.
Baca juga: Napoleon, disanjung atau dikagumi
Di film ini, Timothée beradu peran dengan sejumlah nama bintang besar. Salah satunya komedian Inggris Raya, Rowan Atkinson, alias Mr Bean. Juga ada nama Hugh Grant, yang memerankan makhluk kerdil berkulit oranye dan berambut hijau bernama Oompa-Loompa. Makhluk ini mengejar Wonka yang dianggap mencuri buah dan biji kakao mereka.
Dalam sebuah wawancara, Hugh Grant memuji sang sutradara. Menurut dia, King berhasil membuat film dengan cara istimewa, yaitu menggunakan hati. Awalnya disebut-sebut King sebenarnya sempat ragu saat akan memulai proyek film ini.
Ia kurang yakin pada kemampuan Timothée memerankan Wonka kurang, yang dituntut memiliki kemampuan menari dan menyanyi. Namun, Timothée ternyata bisa mengatasi tantangan itu. Timothée dinilai King justru berhasil menggabungkan dan sekaligus menghasilkan karakter Wonka yang kompleks.
Baca juga: Petuah dari Malam Para Jahanam
”Dia (Timothée) termasuk salah satu aktor langka yang dapat memanfaatkan emosi manusia terdalam sekaligus menjadi lucu dan eksentrik. Sangat esensial jika Anda bisa menjadi seorang aktor yang bisa menyanyi sekaligus menari. Dengan begitu, Anda bisa menjadi aktor yang sempurna sekaligus memesona,” ujar King.
Keseriusan Timothée juga tampak dari bagaimana dia juga menggandeng nama pelatih suara terkenal, Eric Vetro, untuk mengajarinya olah suara. Eric sebelumnya dikenal sebagai pelatih vokal bagi sejumlah penyanyi besar macam Ariana Grande, John Legend, dan Katy Perry.
Timothée mengaku sangat khawatir awalnya saat tahu harus memerankan karakter Wonka, yang sudah telanjur terkenal dan dicintai orang banyak. Para penggemar diyakini akan sangat protektif terhadap karakter kecintaan seperti itu.
Hal itu disampaikan Timothée saat penayangan perdana film Wonka di Royal Festival Hall London, akhir bulan lalu. Film ini secara resmi tayang global pada 8 Desember 2023.
”Apalagi orang juga selalu cenderung skeptis terhadap upaya Hollywood me-remake sebuah film. Namun, saya pikir kami melakukan pekerjaan dengan sangat baik dan kami senang dengan film ini,” ujar Timothée kepada Reuters.