Keriaan festival musik Joyland dimulai dari Jumat sore di Stadion Baseball GBK, yang berada di sentral bisnis Jakarta. Musik-musik baru dan komedi segar disuguhkan. Acara ini layak didatangi bersama anak-anak.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·4 menit baca
Gelaran festival musik Joyland ketujuh bakal dimulai pada Jumat (24/11/2023) sore hingga tengah malam ini. Puluhan pemusik dan sejumlah komedian dikurasi sedemikian rupa dengan harapan menghibur pengunjung berbagai usia. Pemusik yang tergolong muda bergantian mengisi panggung dengan nama-nama besar, seperti Mew, Fleet Foxes, Bloc Party, dan Interpol, sampai Minggu di Stadion Baseball Gelora Bung Karno, Jakarta.
Grup asal Jakarta, Lomba Sihir, akan membuka festival ini di panggung bernama Plainsong Live pukul 16.20. Ini adalah satu dari dua panggung besar yang dibangun sejak Kamis pekan lalu. Satu panggung lainnya—yang bersisian—bernama Joyland Stage. Satu panggung yang lebih kecil bernama Lily Pad.
Selain menyuguhkan musik, festival yang dikelola promotor Plainsong Live ini kembali mementaskan komedi tunggal, atau stand-upcomedy. Komedian Soleh Solihun mengurasi nama-nama komika. Penampil komedi pada hari ini adalah Guzman Sige, Arief Didu, Egi Haw, dan Bene Dion. Mereka mendapat panggung khusus bernama Shrooms Garden.
Aktivitas lainnya yang bisa dinikmati di sela musik dan komedi adalah pemutaran film pendek di area bernama Cinerillaz. Sepanjang festival, ada 13 judul film yang dikurasi rumah produksi Palari Films. Pada Jumat ini, film yang akan ditayangkan berjudul Percakapan Kecil, Jus Nanas Kue Lapis, Vania on Lima Street; dan Saya di Sini, Kau di Sana.
Festival Joyland, yang pertama kali dihelat pada 2012, selalu membuka ruang bagi penonton untuk mengajak anak-anaknya. Anak-anak kecil disediakan ruang aktivitas bernama White Peacock. Di sini tersedia buku-buku bacaan anak, permainan tanah liat, pertunjukan teater, sampai paduan suara sekolah yang membawakan lagu-lagu musisi yang tampil di festival.
”Aktivitas di White Peacock dirancang untuk mengenalkan suasana festival musik kepada anak-anak. Mungkin anak-anak belum betah jika terus-terusan menonton band, jadi bisa ikut berkegiatan di White Peacock. Tahun ini, fasilitas itu diperluas, program ditambah, dan penampil musiknya lebih banyak,” kata Ferry Dermawan, Direktur Program Joyland Festival.
Ditilik dari penampil dan program acaranya, festival ini dirancang untuk didatangi keluarga muda, atau mereka yang berusia di bawah 45 tahun. Sebagian jajaran penampilnya, terutama yang bernama besar, mulai bersinar sejak awal dekade 2000-an.
Band Mew asal Denmark, misalnya, menuai popularitas secara internasional setelah melepas album Frengers pada 2003. Jonas Bjerre dan kawan-kawan dijadwalkan menjadi penutup pada hari pertama mulai pukul 23.55 di panggung Joyland Stage. Penampil dalam negeri yang juga besar di periode serupa adalah White Shoes and the Couple Company yang naik panggung Lily Pad satu jam sebelum Mew.
Solois David Bayu tampil pukul 17.00 seusai Lomba Sihir. Mantan vokalis band Naif ini membawakan materi dari album solonya Di Dalam Jiwa keluaran 2022. Lagu-lagu pop balada itu dirasa pas mengisi sore hari dari pusat area bisnis Jakarta. Festival ini berlangsung di Stadion Baseball Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ketika hari berubah gelap, giliran Kamaal Williams asal Inggris mengisi panggung Plainsong Live Stage. Hiruk-pikuk jam pulang sibuk di pusat Jakarta bakal menurun tensinya lewat besutan musik jazz. Williams tak memainkan jazz standar. Ia meracik jazz dengan hip-hop, R&B, dan bahkan EDM. Ia adalah salah satu artis yang pantas jadi sorotan.
Joyland hari ini juga memanggungkan Fazerdaze, solois yang bernama lengkap Amelia Rahayu Murray. Fazerdaze lahir dan berkarya dari Wellington, Selandia Baru. Dia telah menghasilkan dua album mini, dan satu album penuh berjudul Morningside (2017). Lagu-lagunya berkumandang dari panggung Joyland Stage mulai pukul 20.25.
Solois keturunan Korea Selatan dari Amerika Serikat, Jae Park, juga patut disimak pada hari pertama ini. Pria bernama panggung eaJ ini pernah datang ke Indonesia bersama band indie-rock dia, Day6. Dia memulai karier solo sejak 2020. ”Sebuah kehormatan bisa tampil bersama band yang menjadi inspirasi saya selama ini,” ujar eaJ dalam rilis pers. Ia berjanji membawakan lagu ternama, seperti ”Car Crash” dan ”Castle in the Sky”.
Pada Sabtu, penggemar Bloc Party akan bersukacita. Band bercorak disko-punk asal London ini menjadi panutan beberapa band dalam negeri sejak mereka mengeluarkan album Silent Alarm pada 2004 lalu. Ario Hendarwan, personel The Adams, adalah salah satu penggemar mereka.
Hari kedua akan ditutup band folk rock Fleet Foxes. Mereka terbentuk di Seattle, AS, pada 2006. Album teranyar mereka, Shore (2020), masuk nominasi Best Alternative Music Albums dari ajang Grammy Awards. Pertunjukan Fleet Foxes di Jakarta kali ini adalah satu-satunya di Asia. Makanya, beberapa penonton negara jiran mendatangi festival ini. ”Pembeli tiket juga berasal dari Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand,” kata Ferry.
Hingga hari Senin, Ferry mengatakan, tiket telah terjual 10.000 keping. Calon pengunjung masih bisa membeli di loket atau situs web festival. Sebaiknya penonton membawa botol minum karena air tersedia di arena. Jas hujan juga sebaiknya disiapkan karena tempat berteduh terbatas.