Audiens dan artis RRRec Fest in the Valley 2023 nyaris tanpa celah lantaran tak dipasangi pembatas. Gigi seorang penyanyi yang ompong, misalnya, terlihat jelas.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·5 menit baca
Band pop asal Jakarta, Rimba, menggoyang RRRec Fest in the Valley 2023 pada malam perdana, Jumat (6/10/2023). Sang vokalis, Letasya Dinar, menghamparkan musik psikedelik diwarnai ornamen modern yang amat serasi dengan liukannya bersama basis Marvin Muhammad.
Kuartet tersebut melagukan antara lain ”SYMD”, ”Mind’s Leaving Town”, ”Connexion”, ”Violet”, dan ”Diego Superego”. Diselimuti kesejukan suhu 20 derajat celsius, mereka beraksi di Ruru Radio Lounge. Mereka menguarkan keliaran belantara musik psikedelik yang lantas diterjemahkan dengan filter pop.
Konser yang dilengkapi gitaris Vari Rivano dan drumer Ivando Jeremy itu sinkron dengan festival yang memiliki lima pentas, bertabur dari bukit hingga lembah. Beberapa penonton mengikik saat menyaksikan lebah-lebah yang ikut menari di atap pentas.
Sinkron dengan itu, Mother Bank, 11 ibu asal sentra genteng, Jatiwangi, Majalengka, Jabar, turut mengungkapkan simpatinya terhadap alam. Simaklah ”Pabrik” dengan penggalan liriknya, ”Sawah tanah terus menyempit/membangun kontrakan melejit”.
Industri merambah hingga desa-desa, udara tak lagi sejuk, kicau burung lenyap, air mengering, hawa panas, dan tanah gersang. Sementara, dalam ”Menanam”, mereka mendendangkan: “menanam/menanam/yuk menanam/singkong ditanam/direndam biar subur”.
Atraksi mereka sungguh kocak. Trio vokalis Mother Bank, Diyah Mardiyah, Suni, dan Yanti mengenakan terusan merah muda menyala dipadu peci hitam menjulang. “Dulu mereka namanya girl band. Seiring waktu, jadi Mother Bank,” ujar pranatacara Ricky Malau, menambah riuh tawa penonton.
Yanti lantas mengeklaim ia bersama dua sejawatnya merupakan sinden yang lucu dan cantik.
Audiens dan artisnya nyaris tanpa celah lantaran tak dipasangi pembatas. Beberapa penonton bisa melihat gigi seri dan taring Yanti yang ompong waktu ia cengengesan.
Rentang usia mereka yang berkisar 40-60 tahun, tak meredam hasrat untuk terus melancarkan banyolan. Saat pertunjukan usai, massa meminta lagu lagi.
”Mau bayar berapa? Sawernya dong. Kurang kalau segitu,” ucap Yanti seraya menyambut juga lembar-lembar rupiah yang disodorkan.
Sejurus kemudian, hujan melanda, memicu kerumunan lari kocar-kacir. Hiburan beralih ke Ruru Radio Lounge dengan siniar yang diisi band asal Yogyakarta, Grrrl Gang, dan terpaksa ditunda sejenak setelah partisipan tak terelakkan diterpa tempias.
Begitu pula pada hari penghujung, Minggu (8/10/2023) saat hujan bahkan mendera lebih deras dan lama. Penonton merangsek ke depan panggung yang tengah dimeriahkan Rien Djamain, Ermy Kullit, dan Margie Segers agar ternaungi tenda. Gairah mereka untuk menari tetap tak terbendung.
Dulu mereka namanya girl band. Seiring waktu, jadi Mother Bank.
Para biduanita kawakan itu sesekali mengocok perut, berebut mengaku yang termuda. Rien justeru mengajak penonton berswafoto.
Di pelataran atas yang terbuka, lima penonton berpayung dan berjas hujan, berjoget di tengah hujan diiringi nyaring derik tonggeret.
Mendung yang terselip di sela terik kadang memang membuat resah. Kendatipun di selang-seling sekitar 125 tenda yang menyebar di empat lokasi, peserta seakan tak berjarak dengan penghibur dan arenanya.
Musik, kamping, dan hujan, tak pelak, selintas mengingatkan kepada Woodstock. Tentu tak segila festival musik akbar Amerika Serikat itu, dengan manusia lumpur yang diempaskan ke udara atau insan-insan hippie generasi bunga bermain cinta seenaknya. Lumrah karena skalanya kecil saja, digelar di Tanakita Camping Ground, Situgunung, Sukabumi, Jawa Barat. Namun tak kurang, sejumlah peserta RRRec Fest in the Valley 2023 kebasahan.
Beberapa pengunjung dengan santai menyimak musik sambil rebahan beralas tikar. Malah. seekor kucing sempat menyelonong sambil mengeong saat Rien, Ermy, dan Margie sedang asyik bertutur dalam temu wicara sampai seorang penonton beranjak menggendongnya.
Kedekatan dengan alam juga digaungkan musisi India, David Angu, yang mengalunkan folk tradisional. Ia menggali nyanyian suku Tani untuk melestarikan warisan nenek moyang dengan latar hutan, aktivitas masyarakat adat, dan hunian tradisional yang terpampang di sejumlah klip videonya.
Ruang interaksi
Musik memang bahasa yang amat universal. Meski David menggemakan karyanya dengan bahasa Galo, tua muda tetap terpikat. Dari Sabang sampai Merauke, demikian simbolisme RRRec Fest in the Valley 2023 dengan kemajemukan pengisi acaranya, mulai Sumatera hingga Papua.
Tomy Bollin ikut menghamburkan rap lewat kalimat-kalimat Minang, Mama Djana mengekspresikan falsafah berbahasa Cirebon, dan Theory of Discoustic (ToD) berkreativitas dengan verbalisasi Makassar. Muda mudi yang kebanyakan mukim di Jakarta menyemut juga di hadapan penampil.
Prasmanan tanpa formalitas dengan bangku panjang atau sekadar duduk di padang rumput sejak pagi sampai malam membentangkan ruang-ruang interaksi. Keterasingan luruh dengan berbincang sembari menikmati santapan.
Pas dengan ajakan Kurator Program RRRec Fest in the Valley 2023 Dimas Ario agar tak ragu saling menyapa walau belum kenal. ”Bisa saja berakhir dengan joget dan bernyanyi bareng. Mungkinkah pertemuan juga menjadi awal kolaborasi? Apa pun bisa terjadi,” ujarnya.
Nyatanya, animo untuk berkongsi memang menyala-nyala. Tomy, umpamanya menaruh atensi pada Mother Bank, Mama Djana, dan Rimba. ”Seenggaknya, kalau niat dulu, tebersitlah. Saya juga kenalan dengan Rani Jambak, padahal sama-sama dari Sumatera Barat,” katanya diikuti gelak.
David pun berkenalan dengan banyak musisi yang pergelarannya sangat memesona. Ia sampai bingung menjatuhkan pilihan untuk meramu irama. “Semuanya luar biasa. Harus ditelaah lagi, tapi yang aku ingat saja, TOD bagus. Di India, selalu ada peluang untuk beragam-ragam musik,” katanya.
Margie sebenarnya juga sudah lama mengimpikan untuk mengaktualisasikan kekaribannya dengan Rien dan Ermy dengan merilis lagu. ”Mau dicocokkan dulu suara masing-masing dengan lagunya. Kalau nyanyi bareng sudah dari hampir 10 tahun lalu,” ujarnya.
Direktur Festival RRRec Fest in the Valley 2023, Indra Ameng, menyebutkan jumlah peserta dan pengisi acara tahun ini sekitar 340 orang. ”Totalnya hampir 500 orang kalau sama penyelenggara. Termasuk mereka yang kerja, bisa 100 orang,” katanya.