Ada ungkapan bahwa musuh dari musuhku adalah teman. Berangkat dari sana, kisah laga komedi duet Jackie Chan dan John Cena, ”Hidden Strike” (2023), bermula.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·4 menit baca
Setelah terkatung-katung sekitar lima tahunan, film laga komedi Hidden Strike (2023) akhirnya tayang di layar bioskop dunia. Selain terganjal pandemi, film ini juga sempat berganti-ganti judul. Awalnya diberi judul Project X-traction, lalu berubah menjadi Project X, Ex-Baghdad, Snafu, The Furious Sandstorm, dan akhirnya Hidden Strike.
Hidden Strike dibintangi dua aktor segenre beda negara, Jackie Chan dan John Cena. Secara alur dan plot cerita, kisah dalam film garapan sutradara Scott Waugh ini sebenarnya sederhana. Film dibuka dengan kekacauan yang terjadi di sebuah kilang minyak milik perusahaan China, Yutime Petroleum Company. Kilang itu diserang kelompok pengacau sehingga memaksa perusahaan menghentikan operasi dan mengevakuasi para pekerja.
Untuk evakuasi itu, sejumlah anggota personel paramiliter kontraktor swasta dipimpin Luo Feng alias Dragon Luo (Jackie Chan) diterjunkan. Mereka berusaha membawa para pekerja ke zona aman dengan bus melewati jalur berbahaya, Highway of Death. Ketika di perjalanan, bus diserang. Beberapa orang disandera oleh pengacau. Salah seorang sandera adalah pemimpin kilang minyak (Wenli Jiang).
Pihak penyerang dipimpin kakak beradik Chris van Horne (John Cena) dan Henry van Horne (Amadeus Serafini) yang merupakan pasukan paramiliter bayaran yang disewa Owen Paddock (Piluo Asbæk). Chris mengenal dan berteman dengan Owen, yang sebetulnya bekerja untuk perusahaan minyak tersebut.
Namun, untuk memuluskan niat jahatnya merampok minyak dari kilang China tadi, Owen membunuh banyak orang, termasuk Henry. Sejak itu, Owen menjadi musuh bersama, baik Luo maupun Chris, yang tadinya saling ingin membunuh.
Plot dan alur cerita di awal sempat berjalan lambat dan terlalu fokus pada hal-hal kurang penting. Misalnya terkait hubungan buruk antara Luo dan putrinya yang kebetulan juga bekerja di kilang itu dan tentang bagaimana Chris dan Luo berkenalan dan akhirnya menyadari mereka berdua punya musuh yang sama.
Baik Chris maupun Luo, keduanya punya latar belakang militer yang sama. Luo diceritakan sebagai mantan anggota pasukan khusus militer China, sedangkan Chris adalah mantan marinir Amerika Serikat, yang memilih menetap di Irak untuk mengurus para yatim piatu korban perang.
Lambat seru
Walau bertele-tele di bagian awal, terutama dalam membangun cerita dan mengenalkan karakter-karakter tokohnya, film ini mulai menarik saat kedua karakter utama bertemu. Baik Chris maupun Luo akhirnya sadar mereka punya musuh bersama untuk dihadapi, Owen.
Keseruan dan kelucuan terbangun dari sejumlah adegan laga perkelahian, baik tangan kosong maupun bersenjata, yang penuh gerakan jenaka khas film-film Jackie Chan. Salah satu adegan kocak saat Luo dan seorang musuhnya berkelahi di area licin penuh busa dari bahan kimia yang biasa dipakai untuk memadamkan api kebakaran di kilang minyak. Adegan jenaka lain juga muncul ketika Chris dan Luo saling membantu mengalahkan musuh dengan keterampilan berkelahi mereka.
Adegan-adegan lucu lain juga ditunjukkan dalam interaksi dan dialog antara Chris dan Luo. Dialog Chris bahkan disampaikan dalam bahasa Mandarin, yang aslinya dikuasai Cena. Aktor yang lebih dulu dikenal sebagai pegulat profesional Amerika Serikat ini sudah sejak lama belajar bahasa Mandarin, bahkan saat dirinya masih tergabung dalam Federasi Gulat Dunia (WWF) dan kini WWE.
Saat shooting Hidden Strike, Cena mengaku sangat senang lantaran bisa tinggal selama tujuh hingga delapan bulan di China. Hal itu sekaligus ia manfaatkan untuk lebih mendalami kultur dan bahasa China. Dalam sejumlah wawancara televisi, Cena tampak sangat fasih berbicara dan menjawab pertanyaan dalam bahasa Mandarin.
Kolaborasi
Film Hidden Strike lagi-lagi semakin mengukuhkan kesalingterkaitan dan kerja sama baru yang muncul antara industri film Hollywood dan China. Kondisi itu setidaknya bisa ditelusuri sejak satu dekade terakhir ketika film-film diproduksi bersama atau saling melibatkan baik aktor maupun para filmmaker masing-masing.
Sebagai raksasa ekonomi baru dunia, keberadaan pasar China terutama di industri hiburan sangat penting. Apalagi ketika pasar Eropa dan AS tengah lesu akibat krisis perekonomian yang terjadi.
Beberapa perusahaan film yang terlibat di produksi Hidden Strike kali ini seperti XYZ Films asal AS, Epitome Pictures Inc asal Kanada. Mereka berkolaborasi dengan beberapa perusahaan film China, seperti Changchun Film Studio, Huaxia Film Distribution, dan Beijing Talent International.
Dikutip dari laman The Hollywood Reporter, Jackie Chan menyebut sudah saatnya perfilman dunia kini menyediakan alternatif pahlawan super yang cocok dengan anak muda China. Mereka, menurut Chan, sangat mendambakan keberadaan pahlawan-pahlawan super masa kini yang relate dengan mereka.
”Coba lihat ada berapa banyak karakter pahlawan super asal Amerika Serikat di layar-layar bioskop. Mereka (AS) punya Superman dan Spiderman, tetapi Raja Kera (Sun Go Kong) tak begitu dikenal. Anak-anak muda kami membutuhkan pahlawan-pahlawan masa kini,” tambah Chan.