Tatkala Fariz RM Berkisah
Hampir separuh abad berkarya musisi sekaligus penyanyi multi talenta Fariz RM menggelar konser bercerita tentang dedikasinya pada musik.
Konser bertajuk “45 Tahun Dedikasi Musikal” musisi multi talenta Fariz RM, digelar Jumat (26/5/2023), terasa sangat intim dan memberi sentuhan personal. Selain posisi panggung dan penonton yang seolah nyaris tak berjarak, penampilan Fariz malam itu istimewa.
Fariz tak hanya membawakan tembang-tembang hits sepanjang kariernya yang hampir separuh abad itu. Di sela-sela bernyanyi, ia juga berkisah tentang perjalanan hidupnya, dari mulai jatuh cinta pada musik hingga kini.
Ia menceritakannya panjang lebar, baik lewat monolog maupun dengan dukungan komentar keluarga dan rekan-rekan bermusiknya. Ketiga anak Fariz juga tampil dalam rekaman video berisi testimoni mereka tentang sang ayah, yang diputar di atas layar LCD besar di atas panggung.
Sementara para teman sesama penyanyi dan musisi, yang beberapa dari mereka hadir dan menonton langsung, ikut nyeletuk atau bahkan menimpali cerita Fariz dari bangku mereka. Mereka yang hadir antara lain Vina Panduwinata, Keenan Nasution, Heidy Yunus, Mus Mujiono, Ikang Fawzi, Nicky Astria, Chandra Darusman, dan Deddy Dhukun.
Heidy Yunus bahkan ikut berduet di atas pangung konser yang digelar Kolam Ikan Creative Communication di Balai Sarbini, Jakarta.
Fariz mengatakan, penampilan panggungnya kali ini istimewa lantaran mengambil konsep storytelling kisah perjalanan hidupnya. Cerita pasang surut kehidupannya, yang juga menjadi bagian dari perjalanannya sebagai seorang musisi, dituturkan kepada khalayak.
Fariz tak ragu untuk memaparkan kisah di saat dirinya terpuruk lantaran tiga kali terkena skandal pemakaian narkotika, perceraiannya dengan istri pertama, Oneng Diana Riyadini, dan pernikahan dengan istrinya yang sekarang,
“Memang semua itu penting (diceritakan). Belum pernah ada kan konser storytelling seperti saya sekarang. Sejak awal memang diniatkan. Biasanya yang namanya tribute concert itu cuma lagu-lagu dan banyak bintang tamu. Tapi sebetulnya bisa ada banyak (hal) yang disampaikan dan dimanfaatkan,” ujar Fariz saat ditemui usai berkonser.
Dia mencontohkan, konser storytelling-nya saat ini juga dia manfaatkan untuk menjadi semacam klarifikasi terkait sejumlah episode hidup yang dialaminya saat terus berkarya. Salah satunya terkait perceraiannya.
Hal seperti itu penting salah satunya untuk menghapus berbagai spekulasi dan rumor yang selama ini muncul. Dengan bercerita Fariz menjelaskan apa sesungguhnya yang dia alami bahkan di saat dirinya tengah beberapa kali terpuruk akibat tersandung kasus narkotika.
Seperti diwartakan, Fariz tiga kali berurusan dengan yang berwajib akibat barang haram tersebut. Akibat kasus-kasus itu, ia dua kali masuk penjara pada 2008 dan 2015. Seolah tak jera, pada tahun 2018 Fariz kembali berurusan dengan hukum dalam kasus serupa. Kali ini ia tidak dijebloskan ke penjara, tetapi harus menjalani rehabilitasi kecanduan narkoba.
Untuk Permata
Akibat dua kasus pertama, rumah tangganya pecah dan berujung pada perceraian. “Memang saat itu cuma ada lima orang yang masih percaya pada saya di saat orang lain dan banyak sahabat tidak. Kelima orang ini yang percaya saya bisa sembuh dari ketergantungan narkotika. Mereka adalah ibu saya, ketiga anak saya, dan Permata (istri barunya). Hanya mereka,” ujar Fariz.
Dalam konser Fariz mededikasikan salah satu lagu barunya untuk Permata, “Yang Terindah”. Fariz mengajaknya naik ke atas panggung.
Dalam konsernya kali ini Fariz juga menggandeng Titi DJ dan Ardhito untuk membawakan sejumlah lagu hitsnya. Bersama Ardhito, Fariz membawakan dua lagu lama yakni "Lepas Kontrol" dan "Suzie Bhelel" dengan aransemen yang lebih jazzy dan dinamis. Mereka diiringi big band lengkap dengan brass section, alat musik tiup. Fariz memuji Ardhito sebagai salah satu dari sedikit musisi muda berbakat istimewa, yang disukainya lantaran berani tampil anti-mainstream.
Di atas panggung Ardhito juga memainkan piano, sementara Fariz memainkan salah satu instrumen, yang selama ini menjadi ikonnya, Keytar, alias keyboard berbentuk seperti gitar.
Dalam siaran pers, Ardhito menyebut Fariz sebagai musisi panutannya, dengan karya-karya luar biasa. Baginya tak banyak musisi Indonesia yang memiliki musikalitas seperti Fariz.
Saat berduet dengan Titi DJ, Fariz membawakan lagu fenomenalnya, “Nada Kasih”. Usai berduet dengan Fariz, Titi kemudian membawakan dua lagu, yang membesarkan namanya, “Salahkah Aku” dan “Ekspresi”. Pada lagu ketiganya, Titi juga mengundang Heidy Yunus.
Walau tidak masuk dalam nama-nama artis yang tampil di konser ini, Heidy Yunus tampak beberapa kali naik ke atas panggung dari kursi penontonnya. Atas undangan Fariz, Heidy ikut berduet dengan santai sambil duduk di tangga ujung tengah panggung membawakan “Hasrat dan Cita”. Para penonton pun ikut bernyanyi dengan antusias.
Titi juga memuji Fariz sebagai musisi jenius, yang tak segan bekerja sama dan berkolaborasi dengan musisi atau penyanyi siapapun, termasuk mereka yang lebih yunior. Hal itu juga disampaikan Fariz yang bercerita sejak muda telah banyak diajak bekerja sama oleh para senior bermusiknya tanpa membeda-bedakan.
Dia mencontohkan saat masih usia SMP, ia sudah sering diajak bermusik oleh seniornya, Keenan Nasution, yang terkenal dengan Gank Pegangsaan-nya. Fariz kerap diajari bermain drum oleh Keenan walau pun pada dasarnya dia mulai belajar instrumen musik dari piano dan gitar.
Saat kuliah di Bandung pun Fariz bersyukur punya banyak kesempatan belajar, terutama teknik rekaman dengan mendiang musisi Harry Roesli.
Sampai sekarang pun tambah Fariz, dirinya juga tak ragu bekerja sama dengan sejumlah penyanyi dan musisi yuniornya. Beberapa seperti D’Masiv, White Shoes and The Couples Company, The Sigit, Rossa, dan Maliq and D’essentials.
“Malahan anak-anak sekarang mengira beberapa lagu saya adalah lagu artis lain. Seperti lagu 'Sakura' yang dikira lagunya Rossa atau 'Barcelona' yang dikira lagu Maliq and D’essentials. Tapi enggak apa-apa. Saya senang, kok. Paling tidak lagu-lagu saya sampai ke generasi sekarang apapun caranya, ha-ha-ha,” ujar Fariz dengan nada suara terdengar bangga.