Menjelang akhir rangkaian ceritanya, film sekuel drama laga ”Fast and Furious” kembali menghadirkan keseruan racikan balapan mobil supercepat dan baku tembak.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·5 menit baca
Formula lama penyajian kisah film-film waralaba Fast and Furious sepertinya masih akan terus dipertahankan. Hingga lebih dari dua dekade berlalu, saat rangkaian saga itu akan ditutup dengan sebuah trilogi finale, resep cerita tersebut masih jadi andalan.
Pada film pertamanya, The Fast and The Furious (2001), plot cerita masih terbilang sederhana. Seputar aksi laga dan balapan jalan raya (street race) liar, yang menampilkan mobil-mobil balap canggih.
Pada sekuel keempatnya, Fast Five (2011), plot cerita mulai bertambah jadi lebih menantang dan rumit dengan melibatkan aksi-aksi pengejaran dan perampokan yang dipenuhi adegan baku tembak serta ledakan. Deru mesin mobil-mobil muscle car berperforma tinggi, juga saling kejar diiringi banyak aksi fantastis, yang kadang terlalu rumit untuk dibayangkan bisa terjadi di kehidupan nyata.
Meski begitu, ada satu lagi racikan resep tambahan yang menjadikan film-film ini menarik, yaitu kisah drama persahabatan dan keluarga. Pada intinya semua plot cerita berpusat pada sang tokoh utama, Dominic Toretto (Vin Diesel) dan pasangannya, Letty (Michelle Rodriguez).
Pada saga finale-nya, Fast X (2023), yang menurut rencana akan dibuat dalam tiga seri, Dominic alias Dom masih didampingi para sahabat setia dan anggota keluarganya. Mereka adalah Roman (Tyrese Gibson), Tej (Ludacris), Han (Sung Kang), Ramsey (Nathalie Emmanuel), dan Shaw (Jason Statham).
Hadir juga adik laki-laki Dom, Jakob (John Cena), yang di seri sebelumnya sempat berkonflik dengan ”keluarga besar” Dom. Dalam Fast X, putra semata wayang Dom, Little Brian (Leo Abelo Perry), digambarkan telah beranjak remaja dan dekat dengan Jakob.
Pada awal cerita Fast X, para penonton diajak menyegarkan ingatan kembali pada ujung cerita Fast Five. Cerita di film itu berpusat pada aksi Dom dan kawan-kawan yang merampok brankas besar milik pemimpin gembong narkotika Brasil, Herman Reyes (Joaquim de Almeida).
Dendam masa lalu
Dalam aksi kejar-kejaran yang seru, brankas berisi uang ratusan jutaan dollar AS itu berhasil diambil Dom dan timnya, sementara Herman tewas. Kematian Herman membuat kelompok mafia narkotika itu hancur lebur. Namun, yang tak digambarkan saat itu adalah fakta bahwa anak sang gembong sekaligus ahli waris takhta mafia narkotika, Dante Reyes (Jason Momoa), ternyata lolos dari maut.
Sudah bisa ditebak, Dante pun dengan segala upayanya berusaha membalas dendam terhadap Dom. Upaya balas dendam ini menjadi inti cerita Fast X.
Dante memilih cara paling jahat, yakni berusaha membunuh satu demi satu orang yang dicintai Dom sebelum membunuh Dom sendiri. Dengan penampilan yang flamboyan dan sikapnya yang eksentrik serta cenderung seperti orang sakit jiwa, karakter Dante disebut-sebut mirip karakter The Joker, musuh Batman di semesta film DC.
Aksi laga penuh adegan fantastis, yang tentu saja melibatkan aksi kejar-kejaran beragam mobil kencang, terjadi di banyak latar negara. Mulai dari AS, Italia, Brasil, Inggris, hingga Portugal dan bahkan sampai Antartika, Dante bertekad menghabisi Dom berikut seluruh keluarganya.
Dalam wawancara dengan akun Screen Rant Plus, Momoa menyebut sosok Dante sangat ingin menyakiti Dom, dengan cara terburuk yang bisa dia pikirkan dan lakukan. Sosok Dante diakui Momoa terbilang sangat menantang, termasuk kostum dan hiasan yang harus dikenakan saat memerankannya.
”Dia (Dante) sangat ingin mengambil sesuatu yang paling berharga dan menjadi warisan Dom, yaitu anaknya, sekaligus menghancurkan seluruh keluarganya. Semua dilakukan sebagai bentuk balas dendam,” ujar Momoa.
Film kali ini disutradarai Louis Leterrier dan ditulis kisahnya oleh tiga orang, yaitu Dan Mazeau, Justin Lin, dan Zach Dean. Vin Diesel juga menjadi salah satu produser.
Dalam wawancara di momen karpet merah pemutaran perdana Fast X di Roma, Italia, Jumat (12/5/2023), Vin Diesel memberikan bocoran penting. Kepada pewawancara, Naz Perez, Vin menyampaikan soal kemungkinan edisi finale ini akan terdiri atas tiga bagian alias trilogi.
Pernyataan itu dapat dilihat di akun Youtube The Fast Saga, Fast X Premiere in Rome. Vin menyebut sebagai pembuat film mereka akan selalu menginginkan para penonton untuk menikmati film yang mereka buat tanpa perlu terlalu banyak berpikir rumit. ”Jadi yang bisa saya katakan begini, saat awal kami akan membuat ini (Fast X) pihak studio meminta kami membuatnya dalam dua bagian. Akan tetapi, ketika mereka menonton bagian pertama ini mereka kemudian berkata, dapatkah kalian membuat Fast X finale ini menjadi trilogi?” ujar Vin tanpa merinci lebih jauh.
Bagian kedua Fast X diperkirakan bakal dijadwalkan tayang di layar lebar pada 2025. Jika tak ada perubahan, bagian ketiga trilogi akan tayang pada 2028.
Kejutan ”cameo”
Dalam film ini juga muncul satu kejutan, yakni kehadiran anak perempuan Paul Walker, Meadow Walker, sebagai cameo. Meadow dimunculkan di satu adegan sebagai seorang pramugari.
Paul Walker sebelumnya berperan sebagai salah satu karakter utama rangkaian saga Fast and Furious. Dia memerankan karakter personel polisi, Brian O’Conner, yang sebelumnya merupakan musuh dari Dom. Keduanya kemudian diceritakan bersahabat dan Brian bahkan menjadi bagian dari keluarga besar Dom lantaran menikahi adik perempuan Dom.
Paul tewas pada 2013 dalam sebuah kecelakaan tunggal saat mobil yang dikendarainya menabrak pohon. Saat itu Meadow masih kecil. Dalam akun media sosialnya, sang putri mengaku sangat senang dan merasa diberkati sekaligus mendapat kehormatan bisa ikut tampil dalam film yang pernah dibintangi mendiang ayahnya.
Meadow berprofesi sebagai model busana. Dia mengaku dibesarkan di lingkungan pengambilan gambar film-film Fast and Furious serta mengenal banyak pemeran rekan sejawat ayahnya di film itu.