”Gannibal” Mengungkap Kanibal Pembunuh di Desa Terpencil
Film yang mengambil tema kanibalisme masih menarik untuk ditelisik. Apa yang menyebabkan mereka memakan daging kaum sejenisnya.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·4 menit baca
Kisah orang memakan daging manusia, atau kerap disebut kanibal, sudah sering diangkat dalam film. Latar belakang mengapa seorang manusia menjadi kanibal masih selalu menarik ditelisik. Begitu pula yang dihadirkan dalam serial ”Gannibal” yang ditayangkan setiap minggu secara streaming.
Ceritaberawal dari polisi Daigo Agawa (Yuya Yagira) yang pindah tugas ke Desa Kyokamura. Bekerja sebagai aparat penegak hukum di sebuah desa terpencil adalah tantangan tersendiri bagi Daigo Agawa (Yuya Yagira) dan keluarga kecilnya. Apalagi sebelumnya Daigo bekerja di kota besar dengan kesibukan yang lebih dinamis.
Kepindahan tersebut terjadi setelah sebuah kejadian traumatis, yang berujung menjadikan putri tunggalnya membisu. Daigo dikenal sebagai petugas polisi yang ”berangasan” dan senang menghajar para penjahat yang diincarnya.
Di tempat baru, Daigo dan istrinya, Yuki Agawa (Riho Yoshioka), beserta sang putri, Mashiro Agawa (Kokone Shimizu), disambut dengan hangat oleh penduduk desa. Mereka bahkan mengajak Daigo berkeliling untuk diperkenalkan ke warga desa lain.
Para warga yang sebagian tampak ramah bahkan mengoleh-olehi keluarga kecil itu sayur-sayuran hasil bumi setempat. Namun, desa tersebut menyimpan sebuah misteri mengerikan, terutama terkait keberadaan sebuah klan keluarga tua, Goto.
Keluarga tua tersebut sangat berpengaruh dan ditakuti, termasuk lantaran cerita-cerita seram misterius, yang meliputi klan keluarga itu, seperti rumor tentang praktik kanibalisme. Di antara warga desa sendiri bahkan sudah seperti memaklumi agar jangan pernah ikut campur urusan dengan keluarga tersebut.
Pendahulu Daigo bahkan menghilang saat tengah menyelidiki sebuah kasus orang hilang, yang banyak faktanya menuju pada keluarga Goto. Semua kasus orang hilang, termasuk yang dialami pendahulu Daigo tadi, sebatas diperlakukan sebagai kasus orang hilang dan tidak pernah ditindaklanjuti sampai menjadi kasus dugaan pembunuhan.
Sebagai seorang petugas polisi lokal yang juga punya banyak pengalaman, Daigo merasa harus menyelidiki keberadaan pendahulunya itu. Namun dalam prosesnya, dia berbenturan dengan anak-anak keluarga Goto, yang dipimpin Keisuke Goto (Sho Kasamatsu). Konflik Daigo dan Keisuke semakin meruncing. Apalagi, Daigo sudah mendapat informasi awal dari anak perempuan dari polisi yang bertugas di desa tersebut bahwa keluarga Goto ada yang menjadi kanibal.
Drama psycho-thriller pembunuhan berjudul Gannibal (2022) ini diadaptasi cerita komik (manga) serial berjudul sama karya komikus Masaaki Ninomiya. Komik serial itu sendiri terbit sejak tahun 2018 dan telah diperbanyak hingga 2,1 juta kopi. Komik itu diadaptasi oleh sutradara Shinzô Katayama.
Serial yang terdiri dari tujuh episode di musim pertamanya ini mulai tayang di platform pemutar film streaming berbayar, Disney Plus, sejak 28 Desember 2022 lalu. Pemeran utama karakter Daigo, Yuya Yagira, terkenal pernah dianugerahi penghargaan Aktor Terbaik di ajang the 57th Cannes Film Festival, Perancis.
Saat akan menggarap serial ini, sang sutradara mengaku sama sekali belum membaca versi komiknya. Dia bercerita hanya melihat gambar sampul salah satu edisi komiknya, yang menggambarkan sosok orang tua berwajah seram. Awalnya Katayama ragu akankah film seperti ini bisa tampil di Disney Plus. Saat akan menentukan siapa pemeran karakter Daigo, Katayama langsung ingat pada Yagira.
Hal itu disampaikan Katayama dalam acara Disney Content Showcase, yang digelar pada Desember 2022 lalu di Singapura. Dua episode perdana Gannibal ditayangkan perdana (world premiere) pada ajang festival film internasional, Tokyo International Film Festival 2022 pada Oktober lalu dan mengundang banyak apresiasi.
Film ini diproduseri Teruhisa Yamamoto, yang juga produser film Drive My Car (2021), pemenang Academy Award untuk kategori Best International Feature Film pada Maret 2022 lalu. Takamasa Oe yang menggarap naskah Gannibal juga ikut menulis naskah film Drive My Car.
Masyarakat terpencil
Walau terbilang tak terlalu sering, tema kanibalisme memang bukan hal baru untuk diangkat menjadi jalan cerita, bahkan di industri film Hollywood. Pada awal 1990-an ada The Silence of the Lamb (1991), yang dimainkan dengan genius oleh Jodie Foster dan Sir Anthony Hopkins, serta sutradara Jonathan Demme.
Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Thomas Harris itu berhasil memborong tujuh kategori Academy Awards. Beberapa termasuk kategori film terbaik, penyutradaraan terbaik, serta aktor dan aktris terbaik.
Film itu berkisah tentang upaya pengungkapan pembunuhan sadis berantai di mana pelaku melakukan praktik kanibalisme, memakan bagian tubuh para korbannya. Novel karya Harris itu juga diadaptasi dalam sejumlah film lanjutan lain seperti Hannibal (2001), Red Dragon (2002), dan Hannibal Rising (2007).
Lebih lanjut dalam film Gannibal, praktik kanibalisme yang terjadi digambarkan lebih terkait dengan praktik ritual masa lalu dalam satu masyarakat di daerah terpencil. Praktik kanibalisme dalam konteks itu populer disebut endokanibalisme, seperti juga akhirnya disinggung dalam salah satu dialog di episode kelima. Informasi itu didapat Daigo yang terus penasaran berupaya mengungkap misteri kematian polisi pendahulunya.
Praktik endokanibalisme lebih dilakukan oleh kelompok tertutup seperti masyarakat atau keluarga di lingkungan tertentu. Sederhananya, mereka memakan bagian tubuh kerabat mereka yang meninggal dengan anggapan jiwa mendiang akan terus hidup dalam raga anggota keluarganya yang lain.
Mengutip artikel situs The Guardian dalam review buku, Eat Me: A Natural and Unnatural History of Cannibalism, studi antropologi mencatat sejumlah praktik endokanibalisme dilakukan di sejumlah negara. Beberapa yang melakukan praktik itu adalah suku Wari’ dan Yanomami di pedalaman rimba Amazon. Juga orang-orang Jukun di Afrika Barat.