Ada yang luput dari perhatian banyak orang saat melihat kiprah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, yaitu perhatian yang besar pada peran perempuan dalam menjaga negara. Salah satunya tampak dalam dukungannya pada Kongres Ulama Perempuan Indonesia II di Jepara, 23-26 November 2022 dan penerimaan teruni TNI AD.
“Relasi sipil dan militer yang dikotomis, sama-sama berkepentingan merawat, menjaga, dan bela negara,” papar Dudung(57), Minggu (18/12/2022). Apalagi, lanjut Dudung, perempuan ulama mengacu pada kondisi sosiologis sehingga KUPI mewadahi dialog dengan laki-laki ulama. Begitu pula metode fatwa KUPI berdasar pada Alquran, hadis, pendapat ulama, Pancasila, UUD 1945, undang-undang dan ratifikasi konvensi, serta mendengar pengalaman perempuan.
Dudung sebetulnya ingin menghadiri KUPI II, tetapi ada tugas lebih mendesak, yaitu menangani korban gempa Cianjur. Pada KUPI I tahun 2017 Dudung hadir langsung di Pondok Pesantren Kebon Jambu, Cirebon.
Menurut Dudung, salah satu dari delapan kewajiban TNI adalah menjunjung tinggi kehormatan perempuan. “Saya prihatin kalau masih ada yang berpandangan perempuan enggak usah pintar, enggak usah sekolah tinggi. Saya punya dua anak perempuan, keduanya lulus sekolah dokter. Peluang itu juga harus terjadi pada perempuan Indonesia lain dalam berbagai profesi, termasuk teruni di TNI AD,” tambah Dudung.
Dudung menandaskan, perempuan harus menolak diajak menjadi teroris, meski yang mengajak bapak, kakak, atau bahkan suami. “Makanya perempuan harus dipintarkan dan itu sejalan dengan kerja KUPI,” tutup Dudung.