Panggung teater di Singapura kembali dibuka. Disney’s Frozen: The Hit Broadway Musical menjadi pembuka pada 5 Februari 2023 di Sands Theatre, Singapura.
Oleh
RIANA A IBRAHIM
·4 menit baca
Panggung teater di Singapura kembali dibuka. Disney’s Frozen: The Hit Broadway Musical menjadi pembuka pada 5 Februari 2023 di Sands Theatre, Singapura. Kisah tentang kakak beradik, Elsa dan Anna, yang merupakan putri kerjaan Arendelle memang tak ada matinya menarik minat.
Babakan kali ini masih mengacu pada film Frozen pertama yang tayang di layar lebar pada 2013. Meski telah keluar film keduanya yang bertajuk serupa pada 2019, sihir film peraih film animasi terbaik di Academy Awards ini masih melekat. Lagu ‘Let It Go" juga seperti tak lekang dimakan zaman.
Bahkan lagu yang dinyanyikan dalam dua versi oleh Demi Lovato dan Idina Menzel yang mengisi suara Elsa ini mampu menembus 10 besar tangga lagu Billboard. "Let It Go" menjadi lagu dari animasi Disney kedua yang masuk 10 besar itu setelah "Color of The Wind" milik film Pocahontas pada 1995. "Let It Go" juga memenangkan kategori lagu orisinil terbaik di Academy Awards.
Mencuri hati
Sutradara Benjamin Osborn menyampaikan keputusan kembali mementaskan Frozen pertama ini memang dilatarbelakangi banyaknya permintaan dari para penggemar. “Ini bukan hanya mencuri hati anak-anak, tapi juga lintas usia. Di Broadway, Frozen pertama juga kembali dipentaskan. Untuk Australia dan Asia, saya yang bertanggungjawab untuk membuat para penggemar merasakan lagi keajaiban dari Arendelle,” jelas Benjamin ketika jumpa pers dengan berbagai media Asia, di Avenue Lounge, Singapura, Selasa (15/11/2022).
Komposisi pemain untuk tur di wilayah Australia dan Asia ini masih menggunakan pemain utama yang sama, yakni Jemma Rix sebagai Elsa, Courtney Monsma sebagai Anna, Matt Lee sebagai Olaf, Sean SInclair sebagai Kristoff, dan Thomas McGuane sebagai Hans. “Tidak banyak yang berubah. Hanya untuk di Singapura ini, kami mengajak delapan anak asal Singapura untuk turut bermain. Salah satunya memerankan Elsa dan Anna kecil,” tutur Osborn.
Di Australia sendiri, teater musikal ini telah berlangsung pada September 2022. Kendati demikian, mereka tetap perlu berlatih untuk pementasan di Singapura ini. Menurut Osborn, latihannya dilakukan secara paralel sehingga total waktu ada tujuh bulan masa latihan yang terbagi di studio dan langsung di panggung pentasnya.
Rix pun menceritakan tantangan yang harus dihadapinya dalam mengolah vokal. Begitu pula dengan Lee yang harus membagi konsentrasinya. “Olaf di sini berbentuk boneka yang dimainkan dengan tanganku, seperti semacam wayang. Aku membawanya ke mana-mana dan harus menyesuaikan gerakan wayang tersebut dengan dialog yang ada. Walau menggunakan wayang, aku tetap harus bermain ekspresi juga di hadapan penonton sehingga harus bisa membagi konsentrasi,” jelas Lee yang semula ikut audisi untuk memerankan Hans.
Rix dan Lee pun menyadari perannya ini tidak muda karena pasti akan dibandingkan dengan aktor dan aktris dalam filmya. Beruntung bagi Rix karena di panggung teater iin ada beberapa lagu yang tidak ada dalam filmnya sehingga Rix bisa memberikan nyawa pada lagu tersebut meski tidak mudah. Salah satunya lagu Monster yang menceritakan kegalauan Elsa karena menyangka kekuatan yang dimilikinya justru mengubahnya menjadi monster yang bisa menyakiti siapapun.
“Jelas tidak mudah. Apalagi 'Let It Go' itu pasti identik dengan Idina Menzel. Tapi sekali lagi di sini, aku tidak menjadi Idina Menzel, aku menjadi Elsa. Tentu, ada perbedaan sesuai dengan pendalaman kita terhadap peran tersebut. Namun perbedaan itu tidak membuat karakter Elsa berubah. Elsa yang tangguh, lembut, dan sayang pada keluarga ini yang akan tetap hadir,” tutur Rix.
Begitu pula dengan Lee yang menegaskan versinya dengan Olaf versi Josh Gad tentu memiliki jiwa yang berbeda. Peraih Helpmann Awards untuk kategori aktor pria terbaik musikal lewat produksi Mary Poppins ini mendalami Olaf dengan menggali sisi humor dari dalam dirinya.
Bagi Lee tidak butuh waktu lama untuk menyatu dengan karakter Olaf dan sisi humor yang menghibur. “Terlalu menyatunya, bangun tidur yang ada dalam pikiranku adalah lagu-lagu dalam pementasan dan lagu yang selalu ku nyanyikan. Ha-ha-ha,” jelas Lee yang disambut tawa para jurnalis yang hadir.
Dalam pementasan ini, ada 440 kostum yang disiapkan untuk para pemain dan 120 pasang sepatu. Sementara khusus untuk gaun Elsa ketika menunjukkan jati diri dengan kekuatannya membutuhkan tiga bulan pembuatan, termasuk untuk memasang manik-manik yang menempel dalam gaun tersebut. Gaun Anna saat pengangkatan Elsa sebagai ratu juga membutuhkan waktu lebih dari 100 jam hanya untuk menyelesaikan bordirnya yang dibuat dengan tangan. Kedua gaun ini juga turut ditunjukkan pada kesempatan jumpa pers ini.
Penasaran? Sebaiknya segera buru tiketnya sekarang untuk menyaksikan teater musikal yang tidak kalah fenomenal dari filmnya. (IAN)