Festival Joyland 2022 Mempertemukan ”Wibu” dan ”K-popers”
Festival musik Joyland mempertahankan kredibilitas sebagai pertunjukan multigenre untuk penggemar musik Indonesia.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tak hanya penggemar musik Tanah Air, para wibu dan k-popers Indonesia bakal mendapat kesempatan menyalurkan kecintaan terhadap selera dan penampil musik kecintaan masing-masing di ajang Joyland Festival-Jakarta 2022, yang akan digelar pada 4-6 November 2022. Istilah wibu berarti para penggemar berbagai hal produk budaya Jepang, termasuk musiknya, sementara k-popers adalah sebutan untuk penggemar musik K-pop.
Selain musisi Tanah Air, beberapa penampil asing, termasuk asal negeri sakura Jepang dan negeri ginseng Korea Selatan, juga masuk ke dalam deretan artis yang bakal meramaikan festival itu. Acara pergelaran bakal digelar di Stadion Softball Gelora Bung Karno, Jakarta.
Menurut Ferry Dermawan, sang promotor asal Plainsong Live, Kamis (27/10/2022), para artis Jepang dan Korsel yang diundang tampil seperti Cornelius alias Keigo Oyamada dan girlband Secret Number. Cornelius disebut sebagai musisi eksperimental indie rock legendaris asal Jepang, sementara Secret Number dikenal dengan gaya ultra-girly popnya.
Jadi dari line up-nya sendiri terbilang historic karena ada musisi Jepang yang diakui sebagai musisi live show terbaik. Dia juga artis internasional yang sudah kami booked pertama kali. Untuk K-pop, ”Kami pikir para penggemar K-pop gede banget. Jadi enggak ada salahnya kalau dikasih satu slot karena kami juga ingin ini jadi festival musik yang multigenre,” ujar Ferry.
Ferry mengungkapkan, pihaknya tak memberikan treatment khusus bagi para penggemar terutama k-popers. Dia berharap semua penikmat musik yang datang bisa saling melebur satu sama lain di ajang festival musik, yang diklaim ramah keluarga dan untuk semua umur itu.
”Profil penggemar Secret Number, kan, juga muda-muda, ya. Sekitar usia 18-22 tahun. Kami, sih, ngebebasin kalau misalnya mereka (k-popers) bawa aksesori macam light stick, sih, boleh. Sebab, memang kebiasaan mereka, kan, begitu dan itu cuma ada di K-pop,” ujar Ferry.
Ferry bahkan juga menjadwalkan penampilan Secret Number bersamaan harinya dengan JKT48, grup idola asal Indonesia, yang mengadopsi AKB48 asal Jepang. Dengan begitu para penggemar wibu dan k-popers diharapkan bisa bergembira bersama menikmati musik-musik kegemaran.
Sejumlah musisi asing yang akan datang tampil lainnya antara lain artis multi-instrumentalis modern pop, Years & Years, serta band indie PREP, keduanya asal Inggris Raya. Solois Thailand, Phum Viphurit, disebut juga tengah digemari penikmat musik Tanah Air, serta Thundercat, pemenang Grammy Awards dua kali.
Sementara untuk musisi Tanah Air, jajaran penampil utamanya diisi antara lain Efek Rumah Kaca, The Adams, Seringai, Koil, White Shoes & the Couples Company, Project Pop, dan The Panturas. Untuk penyanyi solo, yang tampil seperti Tulus, Kunto Aji, Yura Yunita, Endah N Resa, Hivi!, Isyana Saraswati, RAN, Gamaliel, dan Dialog Dini Hari.
Komika dan film
Lebih lanjut sang promotor, Ferry Dermawan, juga menyajikan alternatif pertunjukan hiburan selain musik dalam festival yang digelar kedua kalinya di tahun ini. Para pengunjung festival akan dihibur aksi para komika dan pertunjukan film luar ruang. Tiap-tiap acara dikuratori komika Soleh Solihun dan sutradara Kamila Andini.
Dalam jumpa pers, Soleh mengaku membebaskan para penampil mengangkat tema apa saja sebagai materi pertunjukan mereka. Soleh mengatakan telah bekerja sama di ajang serupa sejak tahun 2019. Kali ini sejumlah nama komika terkenal yang akan ikut tampil seperti Indra Jegel, Ge Pamungkas, dan Abdur Rasyad.
”Saya cuma bilang di penampilan nanti jangan ngomong jorok atau bersifat SARA. Terserah nanti mau angkat tema apa saja senyamannya asal jangan melakukan yang dua itu. Harus diingat festival ini, kan, bertema keluarga. Mesti diingat juga festival ini banyak sponsor BUMN juga. Saya bilang, kalau kalian ngomong jorok dan SARA, nanti ke depan enggak bisa dapat job dari korporat lho, ha-ha-ha,” ujar Soleh berkelakar.
Sementara itu, Kamila, yang ikut jumpa pers secara daring, menyebut setidaknya ada 14 film pendek karya para sutradara perempuan Tanah Air bakal tampil di festival kali ini. Beberapa judul seperti ”Culas” karya Sabrina Rochelle Kalangie dan ”Dini Hari” oleh Dian Sastrowardoyo.
”Film Indonesia sekarang, kan, memang lagi seru-seru banget. Kebetulan karena baru merenungi juga kenapa setiap ikut festival gue seringnya (filmmaker) cewek sendirian. Dan banyak orang juga bertanya filmmaker perempuan (Indonesia) siapa lagi sih? Jadi gue rasa ini waktu yang tepat memperkenalkan mereka yang sebetulnya ada banyak,” ujar Kamila.