Westlife muncul sekitar pukul 21.30 WIB di atas panggung dan langsung menyodorkan lagu perdana nan mengentak, ”Uptown Girl”. Sebelumnya. para penonton berdoa bersama untuk korban tragedi ”Kanjuruhan”, Malang.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS —Ungkapan simpati dan dukacita ditunjukkan ribuan penonton konser Westlife kepada korban tragedi ”Kanjuruhan”, Malang, Jawa Timur.
”Mari menundukkan kepala sejenak atas tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Mohon kerja sama teman-teman semua,” kata pranatacara kepada 7.000-an penonton yang datang ke lokasi konser di Lapangan Brahma, Candi Prambanan, DI Yogyakarta, Minggu (2/10/2022) malam. Mengheningkan cipta itu dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar.
Setelah itu, Westlife muncul sekitar pukul 21.30 WIB di atas panggung dan langsung menyodorkan lagu perdana nan mengentak, ”Uptown Girl”. Lagu itu cukup membangkitkan antusiasme penonton untuk mengikuti lagu-lagu hits selanjutnya, antara lain ”When You’re Looking Like That”, ”Fool Again”, ”If I Let You Go”, ”My Love”, ”Swear It Again”, ”What About Now”, ”Mandy”, dan ”Flying Without Wings”. Saat lagu-lagu itu dibawakan, penonton langsung ikut bernyanyi bersama.
Sayangnya, konser yang berlangsung dua jam setelah turun hujan tersebut berlangsung tanpa permainan lampu sorot. Layar besar di sisi panggung tak dinyalakan sehingga wajah-wajah personel band asal Irlandia itu sulit dikenali dari jauh.
Mereka berkali-kali meminta maaf lantaran konser bertajuk ”The Wild Dreams Tour: All The Hits” tersebut kurang maksimal. Westlife tetap berjanji untuk menampilkan aksi yang tak terlupakan di lain waktu. Band yang beranggotakan Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne, dan Mark Feehily itu memungkasi konsernya dengan ”You Raise Me Up” sekitar pukul 22.00 WIB.
Sebelum tampil di Prambanan, Westlife berpentas di Bogor, Jawa Barat, pada 24 September 2022 dan Surabaya, Jawa Timur. Pada konser di dua kota itu, penggemar yang datang juga mencapai ribuan.
Westlife terbentuk pada 1998. Band itu sempat membubarkan diri pada 2012 dan aktif kembali pada 2018. Di Indonesia, band itu memiliki basis penggemar yang besar.