Sayangnya, dengan segala upaya, terutama memasang nama-nama mentereng bintang India, ”Laal Singh Chaddha” masih jauh menyamai film induknya. Meski demikian, penonton masih bisa memetik pesan mengenai kemajemukan.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·5 menit baca
Bintang Bollywood yang masyhur, Aamir Khan, berpasangan dengan Kareena Kapoor untuk bermain dalam Laal Singh Chaddha. Nama-nama mengilap yang diyakini bakal menjadi jaminan film laris. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak lantaran repetisi yang teramat kental dengan film orisinalnya.
Sehelai bulu putih melayang-layang melewati stasiun lalu masuk lewat jendela kereta. Laal Singh Chaddha (Aamir Khan) memungut dan menatap helai halus yang jatuh dekat sepatu lusuhnya itu. Lelaki berkemeja kotak-kotak tersebut lantas tersenyum.
Adegan awal itu tak pelak mengingatkan penonton akan Forrest Gump (1994), film dengan bintang utama Tom Hanks yang meledak di pasaran. Arahan Robert Zemeckis yang diangkat dari novel berjudul sama karya Winston Groom tersebut meraih penghargaan film terbaik dalam Academy Awards pada 1995.
Kini, Bollywood menjajal peruntungannya mengadaptasi film itu. Latar yang hiruk pikuk gara-gara Perang Vietnam dan unjuk rasa di Amerika Serikat pada 1970-an diganti dengan India. Kekisruhan yang serupa karena ”Anak Benua” tersebut tengah mengharu biru pada dasawarsa 1970-1990.
Sekuens-sekuens yang tak sama, tetapi mirip Forrest Gump, dihadirkan sutradara Advait Chandan. Laal, contohnya, duduk di kursi kereta dan berbincang dengan penumpang di hadapannya. Seorang ibu yang kikuk saat ditawari camilan khas India, golgappa, dalam kotak, tetapi menampiknya.
Berbeda dengan Gump yang menawarkan cokelat seraya menyampaikan wejangan orangtuanya soal hidup bagaikan sekotak penganan itu. ”Kata ibuku, hidup seperti golgappa. Perutmu mungkin kenyang, tetapi hatimu selalu memintanya lagi,” ujar Laal dengan muka semringah.
Adegan beberapa leluhur Laal yang terkapar dengan mata membelalak diterjang peluru juga ditayangkan dengan Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang India-Pakistan. Chandan dengan piawai mewarnai filmnya dengan konflik-konflik di India karena kemajemukan kultur, kelas sosial, serta religinya.
Ibu Laal, Gurpreet Kaur Chaddha (Mona Singh), hanya ingin anaknya menjalani hidup yang terbaik. Ia tak mau Laal memandang dirinya kekurangan meski saat kecil sempat ditolak kepala sekolah dan dirundung sejumlah berandal. Ia memang kerap dianggap bodoh.
Apalagi, Laal harus menggunakan alat bantu untuk berjalan. Persis Gump semasa bocah. Elvis Presley dalam Forrest Gump juga ditukar dengan Shah Rukh Khan, aktor India paling populer. Sewaktu masih muda, ia terperangah mendapati Laal yang tengah berjoget lalu meniru goyangannya.
Lebih dari sekadar meniru Forrest Gump, Chandan memadatkan karyanya dengan kesejarahan yang bersinggungan dengan memori audiens, terutama penonton paruh baya. Bagi penonton yang tak menguasai histori India atau bukan warga negara tersebut, Laal Singh Chaddha bisa dicerna dengan dramanya yang mengharukan.
Pesan kemajemukan
Namun, jika khazanah perspektif sosial, budaya, hingga politik India dapat dipahami, penonton bisa jauh lebih menikmati filmnya. Tanpa keterangan, umpamanya, mereka langsung mengetahui kepanikan Laal dan ibunya ketika dikejar gerombolan yang dipicu kerusuhan anti Sikh pada 1984.
Perdana Menteri India Indira Gandhi tewas diberondong pengawalnya lalu menyulut amarah masyarakat yang membantai penganut Sikh. Lain lagi dengan konflik India-Pakistan pada 1999 saat Laal terempas dalam peperangan sengit bersama sahabatnya, Balaraju Bodi (Naga Chaitanya).
Sejatinya, Laal Singh Chaddha tak hanya hendak mengingatkan penduduk India, tetapi juga dunia, tentang bahaya laten huru-hara jika isu SARA terus saja ditiupkan demi kepentingan oportunis. Pesan Chandan tentu bisa dipetik penonton Indonesia dengan kemajemukan masyarakat yang sangat tinggi.
Dalam Encyclopedia Americana dengan editor yang dikepalai Alan H Smith dan diterbitkan Grolier Incorporated tahun 1985 dicantumkan, India memang sarat turbulensi sejak kemerdekaannya pada 1947. Belum setahun berselang, penyeru perdamaian, Mahatma Gandhi, sudah terbunuh oposannya yang fanatik.
Perang India-Pakistan juga beberapa kali berkecamuk. Laal pun jatuh bangun menghadapi protes mahasiswa terhadap Komisi Mandal dan pengerahan massa akibat Ram Rath Yatra. Beruntung, ia ditemani Rupa D’Souza (Kareena Kapooor) meski tak selalu bisa menyandarkan harapannya kepada gadis itu.
Rupa trauma karena menyaksikan ibunya mengalami kekerasan rumah tangga. Ayah Rupa sering merundungi istrinya secara fisik untuk meminta uang sehingga Rupa berambisi menjadi kaya raya. Ia mengejar mimpi ke sentra perfilman India, Mumbai, sebagai aktris ternama.
Film jeblok
Laal terus saja berceloteh tentang kisahnya di kereta kelas dua khas India tanpa pendingin udara. Gerbong itu sesak dengan penumpang bersahaja yang lambat laun mengerumuni Laal untuk menyimak ceritanya. Gump versi India tersebut divariasikan Aamir dengan wajah berseri-seri sembari sesekali menggumam.
Aktor watak itu juga mengatletiskan diri setelah filmnya yang cemerlang, Dangal (2016), mengharuskannya berbadan tambun, disusul Secret Superstar (2017). Keindahan India ditampakkan pula saat Laal lari berkeliling India. Matahari terbenam, misalnya, direkam dengan cantik saat Laal melintasi Kanyakumari.
Sayangnya, dengan segala upaya, terutama memasang nama-nama mentereng bintang India, Laal Singh Chaddha masih jauh menyamai film induknya. Karya Chandan itu baru meraih sekitar 4 juta dollar AS atau hampir Rp 60 miliar sejak dirilis pada 11 Agustus 2022 berdasarkan situs Box Office Mojo.
Film tersebut bahkan bisa dianggap jeblok. Bandingkan dengan perolehan Forrest Gump yang mencapai lebih dari 675 juta dollar AS atau Rp 10 triliun dengan kurs saat ini. Komentar Aamir mengenai Laal Singh Chaddha belum banyak diketahui, tetapi ia mengaku sangat gugup sewaktu menunggu peluncuran filmnya.
”Produksinya sangat menantang. Film itu dibuat dengan begitu banyak cinta dan kepedulian. Memang, sulit diselesaikan, tetapi sangat menyenangkan,” katanya. Sekitar 1,5 bulan, ia berkeliling India. Di setiap lokasi yang dianggap cocok untuk syuting, Aamir berlari layaknya Gump.
”Saya ingat menonton Forrest Gump dua kali. Pengaruhnya sangat besar. Saya sangat menyukai Gump dan akting Hanks,” kata Aamir. Berdasarkan artikel Run, Laal, run: Aamir Khan stars in Indian ’Forrest Gump’ yang dimuat situs Washington Post pada 10 Agustus 2022, ia butuh 10 tahun untuk mendapatkan izin.
”Saya menanyakan Kareena untuk ikut bermain. Ia tetap harus ikut audisi supaya benar-benar cocok berpasangan dengan Laal,” katanya. Shah Rukh Khan juga tak segan mengambil kesempatan kameonya dengan kehadirannya yang selintas. Ia sangat antusias untuk ikut bermain dalam Laal Singh Chaddha.