Membobol Bank di Saat Piala Dunia
Film ”Way Down” mengisahkan perampokan yang tak biasa. Penonton diajak ikut merasakan ketegangan merampok sebuah bank.
Film laga bertema perampokan atau pembobolan bank masih menarik minat penonton. Bahkan, tema klasik seperti itu punya penggemar fanatik yang menganggap layak menjadi subgenre film tersendiri.
Ada banyak film bertema sama yang terbilang fenomenal, salah satunya Point Break (1991) yang legendaris. Film terlaris di masanya itu mengangkat sejumlah aktor menjadi nama besar perfilman Hollywood macam Patrick Swayze dan Keanu Reeves.
Beberapa judul film perampokan yang laris adalah The Bank Job (2008), Now You See Me (2013), dan Baby Driver (2017). Sementara yang kekinian berupa film serial sukses seperti Money Heist (2020), yang belakangan juga dibuat versi Hangeul alias Korea.
Film Way Down (2021) atau di beberapa negara menggunakan judul The Vault juga berkisah tentang upaya pembobolan bank. Kali ini, perampokan terjadi di Bank of Spain. Alih-alih merampok tumpukan uang kartal, para pembobol di film ini juga mengincar benda lain bernilai lebih tinggi yang tersimpan di sebuah brankas di bank itu.
Film yang disutradarai Jaume Balagueró, sutradara Spanyol spesialis film-film horor macam sekuel Rec, The Nun (2005), dan Quarantine (2008) itu diawali aksi perburuan harta karun. Tim pemburu harta karun asal Inggris yang dipimpin Walter (Liam Cunningham) berhasil menemukan dan mengangkat sejumlah harta karun dari dasar laut.
Sayangnya, tak lama menikmati kesuksesan itu, mereka ditangkap otoritas Spanyol. Harta karun yang didapatkan mereka langsung disita lantaran dianggap milik Kerajaan Spanyol. Walter yang tak terima berupaya merebut kembali harta karunnya itu bersama para anak buahnya.
Mereka, antara lain, James (Sam Riley), Lorraine (Astrid Bergès-Frisbey), Klaus (Axel Stein), dan Simon (Luis Tosar). Namun, untuk bisa menjalankan rencana besar dan ambisinya itu, Walter juga merekrut Thom (Freddie Highmore).
Thom adalah mahasiswa jurusan teknik yang jenius. Dia direkrut karena dianggap mampu memecahkan teka-teki mekanisme brankas khusus di Bank Spanyol itu. Brankas penyimpanan berteknologi puluhan dekade silam itu disebut-sebut paling aman dan belum pernah ada yang berhasil membobolnya.
Piala Dunia 2010
Pembobolan Bank Spanyol menantang lantaran memanfaatkan momen pertandingan final sepak bola Piala Dunia 2010. Saat itu, Spanyol menjadi juara dunia untuk pertama kalinya setelah berhasil mengalahkan tim Belanda dengan satu gol.
Walter dan timnya hanya punya waktu selama pertandingan berlangsung untuk membobol brankas dan mengambil harta karun di dalamnya. Sepanjang pertandingan, aparat keamanan dan CCTV terfokus pada pengamanan jutaan orang yang berkumpul di sepanjang jalan depan bank untuk menonton bersama.
Tak seperti kisah sejenis, film Way Down relatif minim adegan laga macam aksi baku hantam, dar-der-dor saling tembak, apalagi kebut-kebutan saling kejar jagoan dan penjahat. Pada hampir separuh film, sang sutradara lebih fokus menggambarkan bagaimana Thom menggunakan kejeniusannya untuk mencari cara menaklukkan brankas khusus tempat menyimpan harta karun.
Dalam wawancara di akun Collider Interviews, Freddie Highmore yang tenar di serial The Good Doctor mengatakan sangat senang mendapatkan peran yang menantang di film tersebut. Beberapa adegan, seperti memanjat gedung tinggi dan turun dari atap menggunakan tali, terjun ke dalam air, serta lari dikejar aparat keamanan, sangatlah menantang.
”Semua sangat berbeda dari yang pernah saya lakukan sebelumnya. Saat menerima tawaran main film ini, saya sangat antusias bisa terlibat pengambilan gambar di Eropa, terutama Kota Madrid (Spanyol). Saat masih kuliah dulu, saya sempat tinggal delapan bulan di Madrid dan belajar bahasanya. Saya seolah merasa seperti pulang kembali ke rumah,” ujarnya.
Selain itu, Highmore juga senang bisa bekerja sama dengan produser, sutradara, dan para pemain film terbaik Spanyol. Bisa kembali ke Kota Madrid meski dalam posisi berbeda dibandingkan dengan saat berstatus mahasiswa membuat dirinya bersemangat.
Bukan perampokan biasa
Sementara itu, dalam wawancara terpisah dengan akun media sosial HeyUGuys, Liam Cunningham mengungkapkan sejak awal sudah sangat tertarik dengan film-film bergenre perampokan (heist) ini. Menurut dia, film bertema itu melibatkan banyak karakter berbeda dengan keahlian tertentu yang berkumpul untuk menjalankan satu misi bersama.
”Mereka sama-sama orang yang punya kekecewaan dan berupaya saling mengorbankan diri demi keselamatan rekan lainnya. Saya pikir itu sangat luar biasa, dan di film ini kisah seperti itu diceritakan dengan sangat baik dan cerdas dengan bonus (plot) adanya keterlibatan pemerintah secara diam-diam,” ujar Cunningham.
Baca juga : Perburuan Monster Laut dan Persahabatan Manusia
Menjawab pertanyaan kritikus film, Johathan Sims di situsnya, thejonathansim.medium.com, sutradara Jaume Balagueró mengatakan sejak awal sudah sangat tertarik menggarap naskah Way Down. Salah satu alasannya, plot film ini sama sekali berbeda dengan kisah perampokan atau pembobolan bank yang konvensional.
”Pendekatannya sangat berbeda. Dalam film ini kita tidak bercerita tentang merampok uang, bukan juga bank biasa, dan tak melibatkan kelompok perampok bank layaknya penjahat lain. Pelaku utamanya adalah seorang mahasiswa teknik dan momentumnya juga bersamaan dengan final Piala Dunia, di mana setengah juta orang berkumpul di sekitar bank menonton pertandingan bersama,” ujar Balagueró.
Semua hal yang telah disebutkan tadi, menurut Balagueró, yang membuat film berdurasi sekitar 105 menit ini menjadi sangat menarik dan mendebarkan. Balagueró juga memuji akting sang pemeran utama yang mampu menghidupkan karakter Thom.
”Freddie Highmore sangat tepat memainkan peran seorang mahasiswa teknik muda yang berubah menjadi anggota gang pencuri. Seorang pemuda normal yang dipaksa keadaan untuk melawan dan belajar mengubah dirinya demi bertahan hidup,” ujar Balagueró.