Penampilan Vina Panduwinata, Reza Artamevia, Fariz RM, Kahitna, sampai sisa personel grup lawas The Supremes dan The Temptations membikin histeria. Lagu lama belum kehilangan nyawanya....
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI, RIANA A IBRAHIM
·5 menit baca
Seperti yang sudah-sudah, perhelatan Jakarta International BNI Java Jazz Festival tahun 2022, akhir pekan lalu, memanggungkan musisi kiwari, tapi tak melupakan yang dulu-dulu. Ketika demografi penonton makin muda, lagu-lagu ”tua” belum kehilangan pamornya, malah makin memantik histeria.
”Yaaah, telat, kan! Udah mulai nih mereka,” seru seorang perempuan muda bersama teman-temannya sambil berusaha masuk salah satu ruang pertunjukan di Jakarta International BNI Java Jazz Festival, Minggu (29/5/2022). Bukan PJ Morton atau artis muda lainnya yang mereka kejar, melainkan Kahitna, pengiring kisah cinta Mama-Papa dulu.
Kelompok musik yang berdiri pada 1986 ini memang tidak ada matinya. Memasuki usia 36 tahun dalam kariernya, Kahitna justru makin menambah penggemar lintas generasi. Panggung Java Jazz yang hidup lagi setelah terhenti pada 2021 pun menjadi saksi. Ruangan yang biasanya terasa dingin karena kuatnya hawa penyejuk ruangan, berubah gerah karena padatnya penonton dari depan panggung hingga pintu keluar.
Lagu cinta yang manis hingga galau patah hati besutan Yovie Widianto dibabat habis oleh paduan suara penonton tanpa batas usia. Dari ”Takkan Terganti”, ”Cerita Cinta”, ”Tentang Diriku”, ”Andai Dia Tahu”, ”Tak Sebebas Merpati”, ”Katakan Saja”, ”Aku, Dirimu, Dirinya”, ”Soulmate”, ”Untukku”, sampai ”Mantan Terindah” selalu disambut teriakan heboh penonton.
Bahkan, ketika larik ”Cantik” dinyanyikan, para penonton serempak membalas ”Apaaaa?”. Gimik lucu di setiap penampilan Kahitna tetap ditanggapi hangat tanpa bosan. Aksi panggung dan cara berkomunikasi lentur dengan canda memang biasanya jadi salah satu resep manjur pengikat penonton. Itu pula yang dilakukan kelompok musik asal Bandung, Jawa Barat, ini.
Nyaris berbarengan dengan jadwal Kahitna, biduan Reza Artamevia (50) main di panggung ruang terbuka bernama Boncabe Stage. Di sini juga penuh sesak. Penonton masih hafal lagu-lagu yang dipopulerkan Reza sekitar 20 tahun lalu, seperti ”Biar Menjadi Kenangan”, ”Cinta Sejati”, dan ”Aku Wanita”.
Dengan rambut panjang berwarna perak, Reza adalah bintang panggung. Gerak-geriknya menyerap tatapan pengunjung. Pada lagu ”Pertama” keluaran 1997, dia masih berlenggak-lenggok mirip di klip videonya. Dia memungkasi penampilannya dengan nomor ”Berharap tak Berpisah” yang belakangan jadi lagu wajib arena disko Ibu Kota. Lagunya bikin sulit berpisah dengan Reza petang itu.
Surat cinta
Pentas penyanyi kawakan Vina Panduwinata yang tampil sebagai penutup hari pertama festival, Jumat (27/5/2022), juga dipenuhi para penonton muda. Setiap band pengiring Vina memainkan intro lagu, penonton seperti tak sabar untuk buru-buru menyanyikan bait pertama lagu itu. ”Beluuuum… Sabar,” ujar Vina yang mengenakan gaun berwarna perak metalik dengan detail gelembung pada bagian bawah.
Di tengah penampilannya, penyanyi berusia 62 tahun ini mengajukan pertanyaan melihat para penonton muda yang fasih bernyanyi ”Logika”, ”Dia”, ”Cinta”, ”Burung Camar”, ”Aku Makin Cinta”, ”Biru”, hingga ”Surat Cinta”. Bahkan, ia memberikan kejutan dengan memainkan lagu dangdut milik Nassar, yaitu ”Seperti Mati Lampu” yang langsung diikuti kor penonton pada bagian refrain.
”Memang kalian tahu surat cinta? Masih ada yang pakai surat cinta? Ini pada muda-muda, tahu lagunya pasti bilang karena Mamaku dulu dengerin Mama Ina. Eh, tapi ada juga yang bilang karena Omaku. Duuuuh!” celotehnya di atas panggung yang diikuti tawa penonton. Mama Vina awet kenes.
Kehadiran Fariz RM yang berkolaborasi dengan dua penyanyi muda, yaitu Oslo Ibrahim dan Faye Risakotta, juga nyatanya dinanti. ”Barcelona dooong,” teriak seorang penonton muda ketika Fariz bertanya lagu apa yang ingin dimainkan.
Lagu yang dirilis dalam album Living in The Western World pada 1988 ini akhirnya dimainkan medley dengan ”Sakura”. Lagu ”Selangkah Ke Seberang” yang telah bergema sejak 1979 juga mampu diikuti para penonton muda.
Fenomena ini pernah diteliti Carol Lynne Krumhansl dan Justin Adam Zupnick dari Departemen Psikologi, Cornell University, pada 2013. Dalam riset yang berjudul ”Cascading Reminiscence Bumps in Popular Music”, dijelaskan keterikatan anak muda dengan musik dan lagu yang bahkan sudah ada sebelum mereka lahir ini disebabkan pengaruh orangtua dan lingkungan tinggalnya.
Dari hasil penelitian, para anak muda ini mengenal karena orangtua atau keluarga yang berada di rumah kerap memutar lagu dan musik tersebut. Hal itu melekat dan saat mendengarnya kembali seperti menghidupkan memori suasana di rumah atau kebiasaan dengan sosok keluarga tersebut.
Selain itu, kenangan dengan lagu populer pada awal usia 20-an lebih diingat. ”Begitu pula dengan kenangan si orangtua saat awal usia 20-an yang kemudian dilanjutkan ke si anak dengan tetap memutar lagu itu,” tulis Krumhansl dan Zupnick.
Aransemen ulang
Tak hanya itu, aransemen ulang yang dilakukan musisi masa kini terhadap lagu lama ini juga membuatnya berumur panjang. Lagu ”Selangkah Ke Seberang”, misalnya, dimainkan lagi oleh kelompok musik White Shoes and The Couples Company dan masuk dalam Album Vakansi (2011). Itu juga yang mungkin terjadi dengan Kahitna. Lagu-lagunya banyak dinyanyikan lagi oleh musisi muda, salah satunya Raisa yang membawakan ”Mantan Terindah”.
Penampilan khusus dari The Temptations Revue feat Glenn Leonard pada hari terakhir festival juga menyedot para penonton muda. Ketika lagu ”My Girl” dimainkan, penonton serempak bernyanyi. Selain muncul di film berjudul sama yang dibintangi Macaulay Culkin dan populer pada era 1990-an, lagu ini juga banyak dinyanyikan ulang oleh berbagai penyanyi dengan banyak versi, salah satunya grup vokal Westlife.
Kehadiran Scherrie & Susaye Formerly of The Supremes yang mengingatkan pada trio dalam film Dreamgirls (2006) juga tak kehilangan sentuhannya. ”Tahun ini, saya sudah 78 tahun. Tapi, saya masih bisa menggoyangkan pinggul dan masih di sini bernyanyi untuk kalian,” ujarnya di atas panggung yang disambut tepuk tangan para penonton yang sebagian berusia muda.
Lagu ”You Keep Me Hangin’ On” yang menjadi lagu kedua dalam penampilan segera mendapat sorakan gembira dari penonton dan mereka bernyanyi bersama. Lagu ini pernah dimuat ulang dalam serial remaja Glee (2009). Nah, pantas saja tembang-tembang lawas ini tak ada matinya.