Pergelaran musik, budaya, dan pameran UMKM digelar mulai Jumat (27/5/2022) sampai Minggu (29/5/2022) di area pantai Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali. Festival ini dimeriahkan musisi Ibu Kota dan Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Atmosfer pariwisata di Bali semakin menggeliat. Ini salah satunya ditopang oleh penyelenggaraan sejumlah pergelaran dan festival menyusul dilonggarkannya pembatasan kegiatan masyarakat karena pandemi Covid-19 yang telah melandai. Salah satu festival besar yang mulai digelar Jumat (27/5/2022) adalah ”JelajaHIN Livin’ Sanur Fest”.
Selama tiga hari berturut-turut sampai Minggu (29/5/2022), ”JelajaHIN Livin’ Sanur Fest” digelar di area pantai Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar. Festival ini memadukan pergelaran musik, budaya, serta pameran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pergelaran menghadirkan sejumlah musisi Bali bersama musisi Ibu Kota, yang dikolaborasikan dengan pameran puluhan UMKM. Acara yang digelar PT Hotel Indonesia Natour (HIN) bersama Renjana Production tersebut didukung PT Aviasi Pariwisata Indonesia sebagai BUMN holding industri pariwisata dan Bank Mandiri.
Direktur Strategi Bisnis dan Pemasaran PT HIN Christine Hutabarat mengatakan, festival ini sebagai acara (event) untuk menggairahkan pariwisata, khususnya Bali, dalam upaya pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19. Festival ini bertemakan ”Bali KemBali” yang dimaksudkan membangkitkan kembali destinasi atau tujuan wisata di Bali, khususnya di kawasan Sanur. ”Event (JelajaHIN) menjadi semacam turning point pemulihan pariwisata Bali,” katanya dalam jumpa pers di Hotel Inna Bali Heritage, Kota Denpasar, Rabu (25/5/2022).
”JelajaHIN Livin’ Sanur Fest” menjadi pergelaran perdana dari program JelajaHIN. Jelajahin merupakan lini bisnis PT HIN dalam bentuk platform digital, yang memberikan berbagai pilihan wisata ke berbagai destinasi.
Chief Operating Officer Renjana Productions Raiden Soedjono mengatakan, sederet musisi yang mengisi pergelaran ”JelajaHIN Livin’ Sanur Fest” selama tiga hari tersebut, di antaranya, Slank, Kotak, Power Metal, Gugun Blues Shelter, Tony Q Rastafara, dan Ipang Lazuardi serta Fourtwnty.
Pergelaran musik juga menghadirkan musisi di Bali, antara lain, Navicula, Catchy Karma (Ras Muhamad dan Octav Sicilia), Lolot, NoizeKilla, The Nameks, dan Manja. Selain itu, acara musik juga diisi Psycoplo, Dipha Barus, P Joana, Catharina, Jack Malven, dan Koyuki.
”Kami mendapatkan izin dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk menghadirkan 4.000 orang per hari selama penyelenggaraan festival,” kata Raiden. Adapun tiket acara dijual mulai Rp 150.000 di luar pajak. Penjualan tiket dilayani melalui sejumlah situs layanan pembelian tiket, termasuk melalui laman Renjana Production dan juga Jelajahin.
Penyelenggaraan festival ini mendapat apresiasi dari musisi lintas genre yang mengisi ”JelajaHIN Livin’ Sanur Fest”. Dipha Barus menyatakan sudah menyiapkan lagu yang belum pernah dikenalkan. Begitu pula DJ Koyuki yang mengaku mempersiapkan penampilan khusus untuk pergelaran ini. ”Ini menyenangkan bisa tampil lagi di panggung setelah dua tahun vakum selama pandemi,” kata Koyuki.
Gede Robi Supriyanto dari Navicula mengungkapkan, pergelaran musik, budaya, dan pameran UMKM tersebut menjadi sebentuk perayaan terhadap ketahanan menjalani masa tantangan akibat pandemi Covid-19. Hal senada juga diungkapkan Gede Lanang Darma Wiweka, yang dikenal sebagai Lanang Lolot Band. ”Kami memang mengharapkan event musik yang digelar di Bali juga melibatkan musisi lokal di Bali,” ujar Lanang.