Anna Delvey, Kisah Sosialita Penipu Ulung
Penipu berpenampilan perlente dan serba mewah adalah tetap seorang penipu. Yang menarik bagaimana orang bisa dengan mudah ditipu.
Gaya hidup serba mewah, bergelimang harta ala kalangan jetset kerap menyilaukan sekaligus menggiurkan. Kehidupan orang-orang dari kalangan sangat-sangat penting alias VVIP nyaris tak pernah gagal membuat orang terpesona dan tergoda untuk bisa ikut merasakannya.
Kalaupun tak mampu mengikuti gaya hidup semacam itu, setidaknya masih ada kemungkinan orang bisa sekadar mendekat dan mendapat manfaat atau keuntungan dari kalangan VVIP tadi. Pemikiran macam itu tak kalah ”memabukkan” walau sebenarnya rentan membuat orang mudah tertipu. Bagaimanapun, gaya hidup dan penampilan serba mahal itu bukannya tak mungkin direkayasa.
Tak hanya dibuat seolah nyata, penampilan serba wow dan prestisius seperti itu bahkan bisa diolah kembali untuk dipakai menjadi semacam ”umpan” menipu. Mereka yang percaya kemudian tak hanya akan disedot atau dimanfaatkan kekayaannya, tetapi juga dipakai lebih lanjut namanya untuk mencari korban lain yang lebih besar.
Strategi semacam itulah yang diterapkan Anna Delvey alias Anna Sorokin (Julia Garner). Di dunia nyata, Anna adalah seorang penipu yang sukses mengakali banyak kalangan sosialita dan orang terkenal superkaya di Negeri Paman Sam.
Dalam kurun waktu tahun 2013-2017, dia beraksi terutama di kota New York, Amerika Serikat, hingga otoritas hukum kemudian mencurigai dan melakukan penyelidikan menyeluruh atas diri Anna.
Anna sendiri awalnya dicurigai melakukan banyak transaksi keuangan ilegal serta praktik penipuan perbankan terhadap sejumlah orang, hotel-hotel mewah, dan institusi keuangan papan atas.
Dalam kejadian nyata, kisah tentang skandal penipuan Anna itu awalnya diliput dan diberitakan jurnalis New York Magazine, Jessica Pressler, pada tahun 2018 dalam artikel berjudul ”How Anna Delvey Tricked New York’s Party People”.
Dari situlah film mini seri Inventing Anna dibuat dan kemudian diputar secara perdana pada 11 Februari 2022 di platform menonton film digital berbayar (OTT), Netflix.
Saat membaca berita aslinya, Shonda Rhimes, sang produser eksekutif sekaligus penulis naskah, mengaku terkesima dan sangat ingin mengangkatnya ke film layar kaca. Shonda sendiri lebih dahulu dikenal sebagai seorang produser eksekutif sukses.
Beberapa karya garapannya seperti mini seri Grey’s Anatomy, Scandal, How to Get Away With Murder, dan Station 19. Dia tertarik menuliskan kisah Anna ke dalam naskah film serial.
”Waktu pertama membaca (artikelnya) saat itu saya sedang berolahraga treadmill. Yang saya ingat, saya benar-benar melompat lalu menyambar telepon menghubungi kantor. Saya benar-benar bersemangat dan langsung tahu bagaimana akan menerjemahkan kisah tadi ke dalam mini seri nanti,” ujar Shonda, seperti dikutip Netflix.
Sosialita penipu
Dalam mini seri ini Anna digambarkan sebagai seorang perempuan muda yang cerdas dan berselera tinggi. Dia juga paham banyak karya seni serta mode kelas atas. Tak hanya itu, Anna juga pintar berbicara dan meyakinkan orang mengikuti apa pun kemauannya.
Orang banyak terkesima dan percaya terutama lantaran sosok Anna terlihat sangat berkelas dengan busana dan gaya hidup supermewahnya. Dia juga pandai mencitrakan diri sebagai seorang sosialita melalui akun media sosialnya.
Anna kerap mengunggah swafoto dirinya saat berada di sejumlah tempat eksotis nan mahal di berbagai penjuru dunia atau saat dia menghadiri pesta serta perjamuan eksklusif, yang dihadiri banyak sosialita dan orang berpengaruh lainnya.
Hal itulah yang membuat banyak orang kemudian tertipu dan yakin akan bualan Anna, yang selalu mengaku putri seorang bangsawan Jerman, dengan nilai warisan puluhan juta euro. Klaim kalau dirinya memiliki akses ke kekayaan bernilai fantastis itu juga menjadi modal Anna menipu banyak pihak, termasuk sejumlah institusi keuangan bergengsi.
Hebatnya, untuk bergaya hidup mewah, Anna tak pernah mengeluarkan atau merogoh uang dari kocek sendiri. Banyak orang yang tertipu dengan sukarela malah mentraktir atau menalangi pengeluaran Anna. Mereka berasumsi gadis itu akan menggantinya kemudian.
Secara meyakinkan, Anna juga mengajukan proposal bernilai puluhan juta dollar AS untuk membiayai pendirian yayasan atas nama dirinya. Yayasan itu dia sebut akan membangun sebuah klub supermewah sekaligus galeri seni eksklusif, yang akan menjadi tempat berkumpul kalangan VVIP di pusat kota New York.
Belakangan, skandal penipuan spektakuler yang dilakukan Anna akhirnya terendus. Dia lalu ditangkap dan akan diadili. Awalnya skandal itu nyaris tenggelam dan lolos begitu saja dari perhatian publik dan media massa. Kasus Anna nyaris terkubur jika saja Anna atas saran pengacaranya, Todd Spodek (Arian Moayed), bersedia mengaku bersalah dan menerima vonis penjara empat tahun.
Seorang jurnalis jeli, Vivian Kent (Anna Chlumsky), lantas berhasil meyakinkan Anna untuk melanjutkan persidangan. Vivian memberi Anna penawaran yang tak mungkin bisa ditolak, menjadikannya terkenal dengan menulis kisahnya secara eksklusif. Anna setuju.
Alur cerita campuran
Sepanjang film, sepak terjang Anna memang banyak ditampilkan lewat alur cerita campuran, maju-mundur. Mulai dari bagaimana dia mengenal, diterima, dan akhirnya mampu memengaruhi para korbannya.
Selain itu juga digambarkan tentang jalinan kisah percintaan dan pertemanannya dengan beberapa karakter. Mereka antara lain kekasih Anna, Chase Sikorski (Saamer Usmani), karyawan hotel mewah Neff Davis (Alexis Floyd), staf Vanity Fair, Rachel (Katie Lowes), dan personal trainer Kasy (Laverne Cox).
Namun, dalam film juga digambarkan tentang sejumlah kerumitan, yang juga dihadapi Vivian saat menelusuri kisah sepak terjang Anna. Selain tengah hamil besar, Vivian juga tengah tersandera oleh kegagalan masa lalunya. Dia pernah dipecat dari sebuah media besar lantaran dianggap menulis sebuah laporan palsu.
Salah satu motivasinya menggarap serius kisah Anna juga digambarkan lantaran keinginannya membersihkan sekaligus mengangkat kembali nama baik serta kredibilitasnya sebagai jurnalis. Kompleksitas itu lumayan tergambar dengan baik dan makin mewarnai jalan cerita serial Inventing Anna ini.
Mengutip laman IMDb, sang pemeran utama, Julia Garner, juga mendatangi sosok sebenarnya Anna Delvey di penjara Pulau Rikers untuk meriset karakter yang dimainkannya itu. Sosok Anna asli dalam pertemuan tersebut menanyakan secara rinci tentang bagaimana dirinya akan digambarkan dalam film seri itu kelak.
Menurut Julia, sosok Anna asli saat ditemui terbilang lumayan mengintimidasi dirinya. Padahal, saat pertemuan juga terdapat Jessica Pressler, yang ikut hadir dalam ruangan. Sebagai jurnalis peliput, awalnya Jessica juga terlibat menjadi penulis naskah film bersama Shonda.
Walau sebagian besar kisah di Inventing Anna diangkat dari cerita nyata, pihak Shonda juga mengajukan penafian (disclaimer) kalau beberapa karakter atau peristiwa sengaja ditambahkan alias direkayasa.